100
k. Kejelasan dan ketepatan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan oleh karyawan, sehingga perusahaan dapat tampil
prima l. Budaya perusahaan menjadi mapan. Setiap kelalaian dan
ketidakjelasan dalam membina sistem dan prosedur dapat dihindarkan dan kebiasaan yang baik dapat diciptakan dan
dipertahankan m. Karyawan yang potensil dan memungkinkan untuk menjadi
pimpinan perusahaan atau sedikitnya yang dapat dipromosikan, menjadi lebih mudah terlihat, mudah diidentifikasikan, mudah
dikembangkan lebih lanjut, dan memungkinkan peningkatan tanggung jawab secara kuat
n. Jika penilaian kinerja ini telah melembaga dan keuntungan yang diperoleh perusahaan menjadi lebih besar, penilaian kinerja akan
menjadi salah satu sarana yang paling utama dalam meningkatkan kinerja perusahaan
2.1.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
Faktor kinerja karyawan adalah kecenderungan apa yang membuat pegawai dalam menghasilkan produktivitas kerja yang baik dari segi
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan.
Menurut Davis dalam Mangkunegara, 2000:67 ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja pegawai yaitu:
Universitas Sumatera Utara
101
a. Faktor Kemampuan Ability Secara psikologis, kemampuan ability terdiri dari kemampuan
potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata IQ 110-
120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah
mencapai hasil kinerja maksimal. b. Faktor Motivasi Motivation
Motivasi diartikan sebagai sikap attitude pimpinan yang terhadap situasi keja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif
terhadap situasinya akan mewujudkan motivasi yang tinggi sebaliknya jika mereka mewujudkan sikap negative maka rendahlah motivasinya.
Situasi kerja dimaksud adalah hubungan kerja, fasilitas kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.
Menurut Timple dalam Mangkunegara, 2006 : 15 fakor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
disposisional yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang, misalnya kinerja seseorang baik disebabkan kemampuan tinggi
dan pekerja keras atau sebaliknya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor seseorang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, tindakan-
tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.
Universitas Sumatera Utara
102
Faktor penentu prestasi kerja yang mempengaruhi karyawan menurut Mangkunegara 2006 : 16 ada dua yaitu:
1. Faktor Individu Individu yang memiliki kinerja yang baik terlihat dari integritas
yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi yang baik dalam dirinya. Konsentrasi yang baik
dalam dirinya merupakan modal utama untuk mengelola potensi diri secara optimal.
2. Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi yang mempengaruhi prestasi
kerja adalah jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja yang
harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang memadai.
Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada
dibawah pengawasannya. Secara garis besar, perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor individu dan situasi kerja.
Menurut Gibson 1999:53, ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi kinerja atau prestasi kerja seseorang, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
103
1. Variabel Individual, terdiri dari: a. Kemampuan dan Keterampilan
Kondisi mental dan fisik seseorang dalam menjalankan suatu aktivitas atau pekerjaan.
b. Latar belakang Kondisi dimasa lalu yang mempengaruhi karakteristik dan sikap
mental seseorang, biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan serta pengalaman dimasa lalu.
c. Demografis Kondisi kependudukan yang berlaku pada individu atau karyawan,
dimana lingkungan sekitarnya akan membentuk pola tingkah laku individu tersebut berdasarkan adat atau norma sosial yang berlaku.
2. Variabel Organisasional, terdiri dari: a. Sumber Daya
Sekumpulan potensi atau kemampuan organisasi yang dapat diukur dan dinilai, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia.
b. Kepemimpinan Suatu seni mengkoordinasi yang dilakukan oleh pimpinan dalam
memotivasi pihak lain untuk meraih tujuan yang diinginkan oleh organisasi.
Universitas Sumatera Utara
104
c. Imbalan Balas jasa yang diterima oleh pegawai atau usaha yang telah
dilakukan di dalam proses aktivitas organisasi dalam jangka waktu tertentu secara intrinsik maupun ekstrinsik.
d. Struktur Hubungan wewenang dan tanggungjawab antar individu di dalam
organisasi, dengan karakteristik tertentu dan kebutuhan organisasi. e. Desain Pekerjaan
Job Description yang diberikan kepada pegawai, apakah pegawai dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan job description.
3. Variabel Psikologis, terdiri dari: a. Persepsi
Suatu proses kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya.
b. Sikap Kesiapsiagaan mental yang dipelajari dan diorganisir melalui
pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain.
c. Kepribadian Pola perilaku dan proses mental yang unik, mencirikan seseorang
.
Universitas Sumatera Utara
105
d. Belajar Proses yang dijalani seseorang dari tahap tidak tahu menjadi tahu
dan memahami akan sesuatu terutama yang berhubungan dengan organisasi dan pekerjaan
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Hasil
1. Yan
Saputra Saragih
2008 Total Quality
Management dan Partisipasi
Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
pada PTPN III Persero
Variabel independennya
adalah Total
Quality Management,
Partisipasi Anggaran
dan variabel
dependennya adalah
Kinerja Manajerial
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TQM berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial. Partisipasi anggaran
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial dimana terdapat
hubungan yang tidak searah diantara keduanya.Secara
bersamaan TQM dan partisipasi anggaran berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial.
2 Zulaika
2008 Pengaruh
Total Quality
Management terhadap kinerja
manajemen pada PT PP Lonsum,
Indonesia
Variabel independen TQM terdiri dari
empat subvariabel yang diteliti, fokus
pada pelanggan, perbaikan sistem
secara berkesinambungan,
pendidikan dan pelatihan, dan adanya
keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan.Variabel dependennya yaitu
kinerja manajemen.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa TQM berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja manajemen. Tetapi jika dilihat
secara parsial, variable fokus pada pelanggan serta pendidikan dan
pelatihan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
manajemen.
Universitas Sumatera Utara