167
variabel. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini :
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS Versi 17.00, 2014
Pengambilan Keputusan :
a. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas b. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas
c. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tabel 4.17
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF 1
Constant 2.709
3.512 .771
.444 Fokus_Pada_Pelanggan
1.749 .424
.489 4.129 .000
.301 3.326 Obsesi_Terhadap_Kuali
tas 2.051
.712 .396 2.882
.006 .224 4.470
Pendekatan_Ilmiah -.949
.686 -.221 -1.383
.172 .166 4.037
Komitmen_Jangka_Panj ang
-.200 .406
-.049 -.493 .624
.420 2.381 Kerjasama_Tim
1.164 .554
.253 2.102 .040
.291 3.439 Perbaikan_Sistem_Secar
a_Berkesinambungan .686
.424 .191 1.619
.111 .301 3.319
Pendidikan_Dan_Pelatih an
.870 .419
.286 2.078 .042
.222 4.495 Kebebasan_Terkendali
.357 .396
.089 .902
.371 .437 2.290
Kesatuan_Tujuan .132
.541 .031
.244 .808
.255 3.920 Keterlibatan_Dan_Pemb
erdayaan_Karyawan -1.362
.522 -.355 -2.612
.012 .228 4.392
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Universitas Sumatera Utara
168
d. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas.
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat nilai VIF untuk variabel fokus pada pelanggan, Obsesi terhadap Kualitas, Pendekatan Ilmiah, Komitmen Jangka
Panjang, Kerjasama Tim, Perbaikan secara berkesinambungan, Pendidikan dan Pelatihan, Kebebasan Terkendali, Kesatuan Tujuan, Keterlibatan dan
Pemberdayaan Karyawan lebih kecil dari 5. Sedangkan nilai tolerance nya lebih besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini
tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, sehingga model tidak mengandung multikolinearitas.
4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar variabel bebas yang biasa di sebut X
1,
X
2,
X
3
, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Y = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+b
5
X
5
+b
6
X
6
+b
7
X
7
+b
8
X
8
+b
9
X
9
b
10
X
10
+e
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00 yang dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut ini :
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.709 3.512
.771 .444
Fokus_Pada_Pelanggan 1.749
.424 .489
4.129 .000
Obsesi_Terhadap_Kualitas 2.051
.712 .396
2.882 .006
Pendekatan_Ilmiah -.949
.686 -.221
-1.383 .172
Komitmen_Jangka_Panjang -.200
.406 -.049
-.493 .624
Universitas Sumatera Utara
169 Kerjasama_Tim
1.164 .554
.253 2.102
.040 Perbaikan_Sistem_Secara_
Berkesinambungan .686
.424 .191
1.619 .111
Pendidikan_Dan_Pelatihan .870
.419 .286
2.078 .042
Kebebasan_Terkendali .357
.396 .089
.902 .371
Kesatuan_Tujuan .132
.541 .031
.244 .808
Keterlibatan_Dan_Pemberd ayaan_Karyawan
-1.362 .522
-.355 -2.612
.012 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS Versi 17.00, 2014 Berdasarkan hasil pengolahan regresi linier berganda yang ditunjukkan
dalam Tabel 4.18, maka diperoleh hasil linier berganda sebagai berikut :
Y = 2,709 + 1,749 X
1
+ �, ��� X
2
– 0,949 X
3
– 0,200 X
4
+ 1,164 X
5
+ 0,686 X
6
+ 0,870 X
7
+ 0,357 X
8
+ 0,132 X
9
- 1,362 X
10
+ e
Interpretasi : a. Konstanta sebesar 2,709 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen X
1,
X
2,
X
3,
X
4,
X
5,
X
6,
X
7,
X
8,
X
9,
X
10,
= 0 maka kinerja karyawan sebesar 2,709.
b. Koefisien X
1
b
1
= 1,749. Ini menunjukkan bahwa fokus pada pelanggan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi fokus pada pelanggan ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan
meningkat. c. Koefisien X
2
b
2
= 2,051. Ini menunjukkan bahwa obsesi terhadap kualitas berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi
Universitas Sumatera Utara
170
obsesi terhadap kualitas ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan meningkat.
d. Koefisien X
3
b
3
= -0,949. Ini menunjukkan bahwa pendekatan ilmiah berpengaruh secara negatif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi pendekatan ilmiah ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan menurun.
e. Koefisien X
4
b
4
= -0,200. Ini menunjukkan bahwa komitmen jangka panjang berpengaruh secara negatif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi komitmen jangka panjang ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan
menurun. f. Koefisien X
5
b
5
= 1,164. Ini menunjukkan bahwa strategi kerjasama tim berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika kerjasama tim ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan meningkat.
g. Koefisien X
6
b
6
= 0,686. Ini menunjukkan bahwa strategi perbaikan berkesinambungan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan
PT Federal International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi perbaikan berkesinambungan ditingkatkan, maka kinerja
karyawan akan meningkat. h. Koefisien X
7
b
7
= 0,870. Ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi
Universitas Sumatera Utara
171
pendidikan dan pelatihan ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan meningkat.
i. Koefisien X
8
b
8
= 0,357. Ini menunjukkan bahwa kebebasan terkendali berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi kebebasan terkendali ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan
meningkat. j. Koefisien X
9
b
9
= 0,135. Ini menunjukkan bahwa kesatuan tujuan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan PT Federal
International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi kesatuan tujuan ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan meningkat.
k. Koefisien X
10
b
10
= -1,362. Ini menunjukkan bahwa variabel keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh secara negatif tetapi signifikan
terhadap kinerja karyawan PT Federal International Finance cabang Medan, atau dengan kata lain, jika strategi keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan menurun.
4.2.4.1 Uji Hipotesis 1.
Uji-F Uji Signifikansi Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Bentuk pengujian:
Universitas Sumatera Utara
172
a. H
o
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= b
7
= b
8
= b
9
= b
10
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara fokus
terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan
berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.
b. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ b
6
≠ b
7
≠ b
8
≠ b
9
≠ b
10
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara fokus
terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan
berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.
Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika
nilai sig. F 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
173
Tabel 4.19 Hasil Uji Simultan Uji-F
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 955.738
10 95.574
18.117 .000
a
Residual 295.426
56 5.275
Total 1251.164
66 a. Predictors: Constant, Keterlibatan_Dan_Pemberdayaan_Karyawan,
Kebebasan_Terkendali, Kesatuan_Tujuan, Fokus_Pada_Pelanggan, Komitmen_Jangka_Panjang, Obsesi_Terhadap_Kualitas, Kerjasama_Tim,
Perbaikan_Sistem_Secara_Berkesinambungan, Pendidikan_Dan_Pelatihan, Pendekatan_Ilmiah
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS Versi 17.00, 2014
Berdasarkan Tabel 4.19 diperoleh nilai sig 0.000 lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat dinyatakan H
ditolak H
a
diterima, artinya secara bersamaan variabel-variabel bebas yaitu fokus terhadap pelanggan, obsesi
terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan
terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Federal
International Finance cabang Medan. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan
nilai F
hitung
dengan F
tabel
dengan kriteria sebagai berikut: H
a
ditolak H
o
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima H
o
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
174
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 67 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 11, sehingga diperoleh: 1
df pembilang = k-1 df pembilang = 11-1 = 10
2 df penyebut = n-k
df penyebut = 67-11 = 56 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 10:56 = 2,00
F
hitung
F
tabel
= 18,117 2,00 maka H
a
diterima, artinya secara serempak variabel fokus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen
jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.
2. Uji-t Uji Signifikansi Parsial
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F,
dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan
Universitas Sumatera Utara
175
regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α.
Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas tersebut
lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah: 1 H
o
: b
i
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari fokus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah,
komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan
berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, dan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.
2 H
a
: b
i
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari fokus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah,
komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan
berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, dan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
176
Selanjutnya, nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Maka kriteria pengambilan keputusan:
H
o
diterima H
a
ditolak jika : t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Ha
diterima H
o
ditolak jika : t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Dapat dilihat:
Derajat Nilai t
hitung
diperoleh dengan bantuan program SPSS 17.00 seperti terlihat pada tabel berikut ini : penyebut df = n-k = 67-11 = 56, t
tabel
0,05 56 = 2,00
Tabel 4.20 Hasil Uji Parsial Uji-t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.709 3.512
.771 .444
Fokus_Pada_Pelanggan 1.749
.424 .489
4.129 .000
Obsesi_Terhadap_Kualitas 2.051
.712 .396
2.882 .006
Pendekatan_Ilmiah -.949
.686 -.221
-1.383 .172
Komitmen_Jangka_Panjang -.200
.406 -.049
-.493 .624
Kerjasama_Tim 1.164
.554 .253
2.102 .040
Perbaikan_Sistem_Secara_ Berkesinambungan
.686 .424
.191 1.619
.111 Pendidikan_Dan_Pelatihan
.870 .419
.286 2.078
.042 Kebebasan_Terkendali
.357 .396
.089 .902
.371 Kesatuan_Tujuan
.132 .541
.031 .244
.808 Keterlibatan_Dan_Pemberd
ayaan_Karyawan -1.362
.522 -.355
-2.612 .012
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS Versi 17.00, 2014
Universitas Sumatera Utara
177
Dari Tabel 4.20 dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Fokus pada Pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t
hitung
4,129 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel fokus pada pelanggan ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International Finance
cabang Medan akan meningkat dan pengaruhnya signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Variabel Obsesi terhadap Kualitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance
cabang Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,006 0,05 dan nilai nilai t
hitung
2,882 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Obsesi terhadap Kualitas ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International
Finance cabang medan akan meningkat dan pengaruhnya signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Variabel Pendekatan Ilmiah berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang
Medan. Hal ini terlihat dair nilai signifikan 0,172 0,dan nilai t
hitung
- 1,383 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Pendekatan ilmiah ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International Finance
akan menurun dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja karyawan
Universitas Sumatera Utara
178
4. Variabel Komitmen Jangka Panjang berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance
cabang Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,624 0,05 dan nilai t
hitung
-0,493 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Komitmen jangka panjang ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International
Finance akan menurun dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
5. Variabel Kerjasama Tim berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang
Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,040 0,05 dan nilai t
hitung
2,102 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Kerjasama Tim ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International Finance
cabang medan akan meningkat dan pengaruhnya signifikan terhadap kinerja karyawan.
6. Variabel Perbaikan sistem secara Berkesinambungan berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International
Finance cabang Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,111 0,05 dan nilai t
hitung
1,619 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Perbaikan sistem secara Berkesinambungan ditingkatkan maka kinerja karyawan PT.
Federal International Finance cabang Medan akan meningkat dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
7. Variabel Pelatihan dan Pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance
Universitas Sumatera Utara
179
cabang Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,042 0,05 dan nilai t
hitung
2,078 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Pelatihan dan Pendidikan ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International
Finance cabang medan akan meningkat dan pengaruhnya signifikan terhadap kinerja karyawan.
8. Variabel Kebebasan Terkendali berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang
Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,371 0,05 dan nilai t
hitung
0,902 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Kebebasan Terkendali ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International Finance
cabang Medan akan meningkat dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
9. Variabel Kesatuan Tujuan berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang
Medan. Hal ini terlihat dair nilai signifikan 0,808 0,05 dan nilai t
hitung
0,244 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel Kesatuan Tujuan ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International Finance
cabang Medan akan meningkat dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
10. Variabel Keterlibatan dan Pemberdayaan karyawan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International
Finance cabang Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,012 0,05 dan nilai t
hitung
-2,612 nilai t
tabel
2,00 artinya jika variabel keterlibatan
Universitas Sumatera Utara
180
karyawan dan pemberdayaan karyawan ditingkatkan maka kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang Medan akan menurun
dan pengaruhnya signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Koefisien Determinasi R
2
Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur berdasarkan koefisien determinasi yang mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan
mendekati 1. Semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel independen.
Tabel 4.21 Variables EnteredRemoved
b
Model Variables Entered
Variables Removed
Method 1
Keterlibatan_Dan_Pemberdayaan _Karyawan,
Kebebasan_Terkendali, Kesatuan_Tujuan,
Fokus_Pada_Pelanggan, Komitmen_Jangka_Panjang,
Obsesi_Terhadap_Kualitas, Kerjasama_Tim,
Perbaikan_Sistem_Secara_Berke sinambungan,
Pendidikan_Dan_Pelatihan, Pendekatan_Ilmiah
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS Versi 17.00, 2014
Universitas Sumatera Utara
181
Pada Tabel 4.21 dinyatakan bahwa variabel Total Quality Management TQM yang mempunyai subvariabel seperti Fokus pada
Pelanggan X
1
, Obsesi terhadap Kualitas X
2
, Pendekatan Ilmiah X
3
, Komitmen Jangka Panjang X
4
, Kerjasama Tim X
5
, Perbaikan sistem secara Berkesinambungan X
6
, Pendidikan dan Pelatihan X
7
, Kebebasan Terkendali X
8
, Kesatuan Tujuan X
9
, Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan X
10
tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh kolom Variables Removed yang kosong. Metode yang
dipilih adalah metode Enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam
analisis persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Tipe hubungan anatara variabel dapat dilihat
berikut ini : 1. 0,0 – 0.19 maka hubungan sangat tidak erat
2. 0,2 – 0,39 maka hubungan tidak erat 3. 0,4 – 0,59 maka hubungan cukup erat
4. 0,6 – 0,79 maka hubungan erat 5. 0,8 – 0,99 maka hubungan sangat erat
Universitas Sumatera Utara
182
Sumber: hasil pengolahan data SPSS versi 17.00, 2014
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa nilai R adalah 0,874 atau
87,4 yang berarti bahwa hubungan antara kinerja karyawan dengan variabel independennya Total Quality Management TQM yang mempunyai subvariabel
Fokus pada Pelanggan X
1
, Obsesi terhadap Kualitas X
2
, Pendekatan Ilmiah X
3
, Komitmen Jangka Panjang X
4
, Kerjasama Tim X
5
, Perbaikan sistem secara Berkesinambungan X
6
, Pendidikan dan Pelatihan X
7
, Kebebasan Terkendali X
8
, Kesatuan Tujuan X
9
, Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan X
10
adalah sangat erat. Nilai Adjusted R Square dari output Tabel 4.23 adalah sebesar 0, 722. Hal
ini berarti bahwa variasi dari variabel independen Total Quality Management TQM yang memiliki subvariabel Fokus pada Pelanggan X
1
, Obsesi terhadap Kualitas X
2
, Pendekatan Ilmiah X
3
, Komitmen Jangka Panjang X
4
, Kerjasama Tim X
5
, Perbaikan sistem secara Berkesinambungan X
6
, Pendidikan dan Pelatihan X
7
, Kebebasan Terkendali X
8
, Kesatuan Tujuan X
9
, Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan X
10
mampu menjelaskan variasi
Tabel 4.22 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .874
a
.764 .722
2.29684
a. Predictors: Constant, Keterlibatan_Dan_Pemberdayaan_Karyawan, Kebebasan_Terkendali, Kesatuan_Tujuan, Fokus_Pada_Pelanggan,
Komitmen_Jangka_Panjang, Obsesi_Terhadap_Kualitas, Kerjasama_Tim, Perbaikan_Sistem_Secara_Berkesinambungan, Pendidikan_Dan_Pelatihan,
Pendekatan_Ilmiah b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Universitas Sumatera Utara
183
variabel dependen Kinerja karyawan sebesar 72,2. Selebihnya 27,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Dari Tabel 4.23
dapat dilihat bahwa nilai Standart error of estimate adalah 2.29684, dimana standart error of estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi.
Semakin kecil nilai tersebut berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja karyawan PT.Federal International Finance
cabang Medan. Penelitian ini menggunakan berbagai metode penelitian seperti, metode analisis deskriptif, metode analisis regresi linear berganda dan melakukan
pengujian hipotesis dengan uji signifikan simultan uji-F, uji signifikan parsial uji-t dan koefisien determinasi R
2
. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari responden, dimana pengambilan informasi penelitian ini
menggunakan alat penelitian kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan serta jawaban responden
atas pernyataan yang dimuat didalam kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Federal International Finance cabang Medan sebanyak 67
orang. Secara simultan Total Quality Management berpengaruh positif dan
signifikan Artinya secara bersamaan variabel-variabel bebas yaitu fokus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka
panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Universitas Sumatera Utara
184
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial Uji-t maka dapat diperoleh : 1. Variabel Fokus pada pelanggan X
1
berpengaruh positif dan signifikan. Artinya fokus pada pelanggan berpengaruh dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hasil ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pane 2010 yang menyimpulkan bahwa fokus pada pelanggan tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Dimana dalam penelitian ini PT. Federal International Finance Cabang Medan
adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang meletakkan kepuasan konsumen sebagai tujuan perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori
Deming yang menekankan bahwa “kepuasan pelanggan merupakan inti dalam roda Total Quality Management “Ellitan, 2008:285. Hal ini juga
dapat dilihat dari tanggapan responden akan pernyataan mengenai Fokus pada pelanggan yang dominan memilih sangat setuju dengan pahamnya
karyawan akan kebutuhan pelanggan dengan cara mengumpulkan informasi secara terus menerus. Oleh karena itu, penyerapan nilai fokus
pada pelanggan yang dilakukan PT. Federal International Finance Cabang Medan kepada karyawan secara langsung memotivasi karyawan betapa
pentingnya pelanggan demi kelangsungan kehidupan organisasi. Maka karyawan dalam melaksanakan tugasnya menjaga penuh dan menghargai
hubungannya dengan pelanggan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
185
2. Variabel Obsesi terhadap Kualitas X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang
Medan. Jika dilihat dari pengaruhnya, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Irawan 2012 namun terdapat perbedaan bila
dilihat dari hasil signifikan dimana dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Obsesi terhadap kualitas tidak signifikan. Hal
tersebut dilihat dari tanggapan responden yang paling akan dua butir pernyataan mengenai obsesi terhadap kualitas adalah setuju dengan
kemampuan perusahaan dalam menyediakan sumber daya yang memadai untuk mengimplementasikan standar kualitas. Perusahaan telah membuat
sistem yang mempermudah karyawan dalam pengerjaan tugasnya. Sehingga dengan adanya kondisi tersebut, para karyawan harus
meningkatkan kualitas dari produk yang ditawarkan. Perusahaan mampu menanamkan kualitas tersebut pada karyawan sehingga karyawan
bertanggung jawab terhadap kualitas terkhusus kepada pembiayaan pelanggan dan produk tersebut. Jika kualitas yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhan konsumen dalam hal ini tujuan Total Quality Management yakni tercapainya kepuasan pelanggan. Hal ini sejalan
dengan teori Goetsch dan Davis dalam Tjiptono 2003:15 “dalam organisasi yang menerapkan Total Quality Management, pelanggan
internal dan eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut maka organsasi harus terobsesi untuk memenuhi
kualitas yang pelanggan inginkan “. Sehingga hal tersebut tentu
Universitas Sumatera Utara
186
mempengaruhi kinerja karyawan karena semakin karyawan terobsesi pada kualitas yang dihasilkan semakin baik pula kinerja karyawan untuk
memenuhi standar kualitas tersebut. 3. Variabel Pendekatan Ilmiah X
3
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Federal International Finance
cabang Medan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pane 2010. Hal tersebut juga dapat dilihat dari tanggapan responden yang
paling dominan mengenai pernyataan responden akan pernyataan Pendekatan Ilmiah adalah setuju, meskipun masih terdapat responden
yang menyatakan kurang setuju dengan 2 butir pernyataan tersebut. Dalam hal ini pada karyawan PT. Federal International Finance cabang
Medan tidak mendapatkan perhatian yang khusus dari perusahaan karena dapat dilihat dari bagaimana perusahaan memantau kinerja karyawan. Hal
ini berseberangan dengan teori Goetsch dan Davis dalam Tjiptono 2003:15 “pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan Total
Quality Management. Dengan demikian data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun Patok Duga atau Benchmark, memantau
prestasi dan melaksanakan perbaikan”. Penilaian ataupun desain pekerjaan yang dilakukan perusahaan seharusnya dilakukan dengan ketat
dan secara bertahap. Sehingga karyawan yang memiliki prestasi yang baik akan lebih meningkatkan kualitas dan kinerjanya.
4. Variabel Komitmen jangka panjang X
4
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Federal International Finance
Universitas Sumatera Utara
187
cabang Medan. Hasil ini berlawanan dengan yang dilakukan Irawan 2012 dimana dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa adanya
pengaruh yang positif namun tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang dominan mengatakan sangat setuju dengan
dua butir pernyataan mengenai komitmen jangka panjang yang dibangun karyawan untuk perusahaan sebagai interprestasi dari kinerja mereka,
namun masih ad terdapat responden yang kurang setuju dengan pernyataan keterlibatan karyawan dalam pencapian misi perusahaan
melaui proses jangka panjang. Komitmen jangka panjang diperlukan guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan Total Quality
Management dapat berjalan dengan sukses. Hal ini sejalan dengan teori Goetsch dan Davis dalam Nasution 2005:23 “Total Quality
Management merupakan paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena
itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan Total Quality Management dapat
berjalan dengan sukses. Namun Komitmen jangka panjang pada PT.Federal International Finance cabang Medan tidak berpengaruh
signifikan pada kinerja karyawan karena penerapan Total Quality Management TQM pada Federal International Finance cabang Medan
yang dirasa masih baru, padahal TQM telah diterapkan sejak lama namun dalam penerapannya tidak berjalan baik dikarenakan pergantian kebijakan
Universitas Sumatera Utara
188
pemimpin dan baru beberapa tahun terakhir mulai dicanangkan kembali untuk cabang Medan.
5. Kerja sama tim X
5
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang Medan. Hasil ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Zulaika 2008 yang juga berkesimpulan bahwa Kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat juga dari jawaban responden yang paling dominan menyatakan setuju dengan pernyataan
mengenai kerjasama tim yaitu setiap anggota tim memberi kontribusi untuk menghasilkan produk yang bermutu. Karyawan PT.Federal
International Finance cabang Medan dapat memberikan kontribusi dalam tim, dapat bekerja sama dalam tim dan memberi serta menerima umpan
balik atas kontribusi yang diberikan guna untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Kerja sama tim merupakan salah satu tata nilai
perusahaan yaitu perusahaan selalu mengutamakan kerjasama tim agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan. Dengan
bekerjasama dalam tim, tentunya dengan adanya kegiatan tersebut kinerja yang dihasilkan menjadi lebih baik daripada bekerja secara individual.
6. Perbaikan sistem berkesinambungan X
6
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Zulaika
2008 yang juga menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif antara perbaikan sistem berkesinambungan namun pada penelitian ini pengaruh
tersebut tidak signifikan. Hal tersebut juga dapat dilihat dari tanggapan
Universitas Sumatera Utara
189
responden yang paling dominan terhadap pernyataan mengenai Perbaikan sistem berkesinambungan adalah setuju, namun masih terdapat karyawan
yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju mengenai pernyataan terjalinnya kerjasama yang luas antara konsumen, dealer dan karyawan.
Hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan tidak dapat menetapkan target perbaikan kepada seluruh karyawan sesuai dengan kemampuan
karyawan, dan dalam menciptakan komunikasi yang baik antara konsumen, pemasok dan karyawan terkadang mengalami miss-
communication untuk beberapa produk PT.Federal International Finance cabang Medan. Khususnya para konsumen nakal yang seringkali menjadi
penyebabnya. Perusahaan masih melakukan target perbaikan secara bertahap namun dalam penerapnya kurang mendapat perhatian serius dari
pihak perusahaan. Sehingga perusahaan harus dapat melakukan perbaikan secara berkesinambungan karena akan sangat berdampak terhadap kinerja
karyawan. Hal ini sejalan dengan teori J Paul Peter dan James H Wibowo,2007:284
yang menyatakan bahwa “Total Quality
Management merupakan komitmen organisasi untuk memuaskan pelanggan dengan secara berkelanjutan memperbaiki setiap proses bisnis
yang terkait dalam penyampaian barang atau jasa.” Dimana dengan adanya perbaikan berkesinambungan maka akan tercapai suatu standar
kualitas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan demi memenuhi kepuasan konsumen atau pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
190
7. Pendidikan dan Pelatihan X
7
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Federal International Finance cabang
Medan. Hasil ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan Pane 2010 dan Zulaika 2008 yang menyimpulkan bahwa Pelatihan Dan
pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Karyawan. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan teori Goetsch dan
Davis dalam Nasution 2005:23 yang menyatakan bahwa “ dalam perusahaan yang menerapkan Total Quality Management, pelatihan dan
Pendidikan merupakan factor yang fundamental ”. hal tersebut dapat dilihat tanggapan responden yang paling dominan untuk pernyataan
mengenai pendidikan dan pelatihan adalah setuju. Program pelatihan dan pendidikan yang dilakukan oleh PT. Federal International Finance cabang
Medan sesuai dengan kebutuhan karyawan dan berorientasi pada kualitas atau metode pendidikan dan pelatihan yang membuat karyawan nyaman
dan dapat menyerap materi dengan baik. Dalam pelaksanaannya, PT. Federal International Finance cabang medan telah mennyusun schedule
secara berkala bagi karyawan untuk mendapatkan Pelatihan dan Pendidikan meskipun ada beberapa karyawan yang belum merasa puas
dengan metode yang ada.Tentunya metode pelatihan yang digunakan diarahkan untuk menjawab kebutuhan karyawan dalam rangka
meningkatkan kinerjanya. Dari hal diatas dapat dilihat bahwa perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh karyawan sehingga
Universitas Sumatera Utara
191
hasil pengetahuan dan kemampuan yang didapat dari pelatihan tersebut dapat diterapkan sepenuhnya demi meningkatkan kinerja karyawan.
8. Kebebasan terkendali X
8
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang
Medan. Hasil ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan Irawan 2012 yang juga menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara kebebasan
terkendali dengan kinerja namun tidak signifikan. Hal tersebut juga dapat dilihat dari tanggapan responden yang paling dominan menyatakan setuju
dan masih terdapat juga yang menyatakan kurang setuju terhadap kedua pernyataan mengenai kebebasan terkendali yang diterapkan perusahaan.
Kebebasan terkendali muncul karena keterlibatan dan pemberdayaan karyawan yang merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan
terlaksana dengan baik sehingga karyawan dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannnya. Hal tersebut sejalan dengan teori Goetsch dan
Davis dalam Nasution 2005:25 yang menyatakan bahwa “Dalam Total Quality Management, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting.” Namun, dalam penerapannya masih ada batas- batas
yang dirasakan karyawan, seperti pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan. Meskipun ada kebebasan untuk memberikan
gagasan dan ide- ide baru. Namun sering dalam prakteknya perusahaan kurang mengapresiasi hal tersebut ataupun menindaklanjutinya.
Universitas Sumatera Utara
192
9. Kesatuan Tujuan X
9
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Federal International Finance cabang Medan. Hasil
ini menunjukkan adanya perbedaan nilai singnifikan dengan penelitian yang dilakukan Pane 2010 yang menyatakan pengaruh kesatuan tujuan
tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini juga dapat dilihat dari tanggapan responden yang paling dominan menyatakan setuju meskipun
masih terdapat yang kurang setuju dengan pernyataan mengenai karyawan bersama-sama dengan manager dalam mencapai tujuan..
Kesatuan tujuan adalah keadaan dimana antara manajemen dan karyawan memiliki satu tujuan untuk mengembangkan perusahaan. Karyawan dan
perusahaan memiliki kesatuan tujuan ang rendah dalam mengembangkan perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak mengartikulasikan
misi dari organisasi kepada seluruh karyawan sehingga terjadi rendahnya komitmen karyawan untuk secara bersama-sama mencapai tujuan
perusahaan. 10. Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan X
10
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Federal International Finance
cabang Medan. Hasil ini berbeda dengan beberapa penelitian terdahulu. Dimana terdapat pengaruh yang negatif antara keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan namun signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan teori Deming yang menekankan bahwa “kepuasan
pelanggan merupakan inti dalam roda Total Quality Management, untuk mencapai kepuasan pelanggan diperlukan perbaikan berkelanjutan dan
Universitas Sumatera Utara
193
keterlibatan tenaga kerja dalam setiap proses organisasi“Ellitan, 2008:285. Dan sejalan juga dengan teori Goetsch dan Davis dalam
Nasution 2005:25 yang menyatakan bahwa “Dalam Total Quality Management, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting.” Namun hal ini perusahaan kurang melibatkan seluruh
karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Hal tersebut juga dapat dilihat dari tanggapan responden yang dominan menyatakan setuju
namun ada juga yang tidak setuju, hal ini khususnya untuk pernyataan motivasi yang diberikan kepada karyawan untuk mengemukakan gagasan
secara terbuka. Karyawan merasa Perusahaan tidak memberdayakan seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan, sehingga hal tersebut
mempengaruhi kegiatan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya komunikasi antara pihak
perusahaan dengan karyawan, antara manajemen dengan bawahannya. Dari jawaban responden, karyawan juga kurang dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan atau penyusunan kebijakan, sehingga karyawan merasa tidak dipercaya untuk ikut andil dalam pengabilan keputusan dan
kebijakan di perusahaan. Padahal sangat diperlukan orang-orang dalam perusahaan yang terbuka kepada penilaian yang dilakukan terhadap diri
mereka masing-masing maupun terhadap divisi tempat mereka terlibat dalam pekerjaan untuk dapat menerapkan Total Quality Management
secara maksimal.
Universitas Sumatera Utara
194
Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi R
2
diperoleh nilai Adjusted R square sebesar 0,764 berarti sebesar 76,4 faktor- faktor kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan
sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan,
sedangkan sisanya 23,6 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti motivasi kerja, semangat kerja, kepuasan kerja, budaya
perusahaan, gaji atau insentif. Penerapan Total Quality Management TQM terbukti meningkatkan
kinerja karyawan dalam menjalankan pekerjaannya, khususnya karyawan pada PT.Federal International Finance cabang Medan. Hal ini terlihat dari jawaban
positif dari responden untuk pernyataan variabel Total Quality Management dan Kinerja karyawan yang mayoritas menyatakan setuju. Meski Total Quality
Management dalam praktiknya diterapkan dengan baik akan meningkatkan kinerja karyawan yang tinggi, namun dari hasil penelitian ditemukan ada
karyawan yang merasakan kekurangan dalam penerapan praktik Total Quality Management TQM khususnya pada subvariabel perbaikan sistem secara
berkesinambungan atau terus menerus X
6
, pendidikan dan pelatihan X
7
, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan X
10
. Hal ini dapat dilihat jawaban responden terhadap subvariabel Total Quality Management tersebut masih ada
yang menyatakan tidak setuju. Selain itu, dari hasil uji signifikan parsial Uji-t
Universitas Sumatera Utara
195
masih terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan antara sub-subvariabel dengan variabel kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
196
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pimpinan PT Federal International Finance FIF cabang Medan untuk mengambil keputusan dan untuk peneliti selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat meyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara simultan praktik Total Quality Management TQM yang diwakilkan atau dijelaskan oleh
fokus pada pelanggan X
1
, obsesi terhadap kualitas X
2
, pendekatan ilmiah X
3
, komitmen jangka panjang X
4
, kerja sama tim X
5
, perbaikan sistem secara berkesinambungan X
6
, pendidikan dan pelatihan X
7
, kebebasan yaang terkendali X
8
, kesatujuan tujuan X
9
, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan X
10
, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y kantor direksi PT Federal International
Finance cabang Medan. 2. Secara Parsial terdapat 4 variabel yang menjelaskan Praktik Total Quality
Management yaitu Fokus pada Pelanggan X
1
, Obsesi terhadap Kualitas X
2
, Kerjasama Tim X
5
, Pelatihan dan Pendidikan X
7
berpengaruh positif dan signifikan. Artinya fokus pada pelanggan, obsesi pada kualitas,
Universitas Sumatera Utara