Persamaan Laju Reaksi Laboratorium Virtual Sebagai Media Pembelajaran Interaktif a.

50 merupakan laju reaksi rata-rata bukan laju reaksi sesaat. Pada reaksi penguraian gas HI berlaku persamaan reaksi sebagai berikut. 2HIg ® H 2 g + I 2 g Hubungan antara Konsentrasi HI dengan Waktu No. Waktu Konsentrasi molliter 1. 0 detik 0,100 2. 20 detik 0,090 3. 30 detik 0,080 4. 50 detik 0,070 5. 80 detik 0,060 6. 125 detik 0,050 7. 200 detik 0,040 8. 300 detik 0,030 9. 400 detik 0,024 Laju reaksi dari reaksi penguraian gas HI sebagai berikut. v rata-rata = [ ] Δt ΔY - Δt HI Δ - = Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa: Jika [HI] pada t ke-100 = 0,057 molliter dan pada t ke-50 = 0,070 molliter, sehingga diperoleh: v rata-rata = detik 50 - 100 molliter 0,070 - 0,057 - = 50 0,013 - = -2,6 10 -4 molliter detik Laju reaksi sesaat dapat ditentukan dari kemiringan garis. Misalnya, untuk mengetahui laju reaksi sesaat pada waktu t berlangsung 100 detik, maka garis singgung dengan sumbu waktu t berlaku rumus: v = - tg a = detik 330 molliter 0,081 = 2,46 10 -4 molliter detik Nurchasanah,dkk, 2007:103-105.

b. Persamaan Laju Reaksi

51 Seorang ahli matematika dari Norwegia yang bernama Cato Gulberg dan saudaranya seorang ahli kimia bernama Peter Waage pada tahun 1805 mengemukakan kebenaran hukum laju reaksi yang menyatakan bahwa laju reaksi sama dengan hasil kali konsentrasi pereaksi-pereaksi dan tetapan laju reaksi. Hukum tersebut dikenal dengan hukum aksi massa. Reaksi: aA + bB ® cC + dD maka diperoleh hubungan berikut. v = k[A] m [B] n [A] = konsentrasi zat A molar atau mol liter [B] = konsentrasi zat B molar atau mol liter m = orde reaksi terhadap A n = orde reaksi terhadap B k = tetapan laju reaksi Berdasarkan persamaan laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi dan waktu. Setiap laju reaksi memiliki nilai k tertentu yang bergantung pada sifat pereaksi. Semakin besar nilai k, semakin cepat reaksi berlangsung Nurchasanah,dkk, 2007:106. Sebaliknya, reaksi berlangsung lambat jika nilai k kecil. Nilai k dipengaruhi oleh temperatur dan tidak akan berubah jika temperatur tidak berubah. Harga tetapan laju reaksi ini selalu merupakan bilangan positif. Satuan k berbeda-beda sesuai dengan orde reaksinya. Satuan laju reaksi bersifat tetap, sedangkan satuan orde reaksi dapat berubah. Oleh karena itu, satuan k harus disesuaikan dengan orde reaksi. Contoh: Diketahui reaksi berikut. P + Q ® R Berdasarkan reaksi di atas, jika konsentrasi zat Q dinaikkan sebesar dua kali sedangkan untuk konsentrasi zat P tetap rnaka laju reaksi menjadi dua kali. Jika untuk konsentrasi zat Q yang tetap dan konsentrasi P dinaikkan dua kali diperoleh laju reaksi sebesar empat kali. Dengan kata lain, laju reaksi sebanding dengan konsentrasi zat P pangkat 2 dan konsentrasi zat Q pangkat 1. Laju reaksi ini dapat dituliskan sebagai berikut. 52 v = k[P] 2 [Q] keterangan: v : laju reaksi k : tetapan laju reaksi P : konsentrasi P Q : konsentrasi Q

c. Orde Reaksi

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PENERAPAN METODE KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DILENGKAPI LABORATORIUM VIRTUAL DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KELARUTAN DAN HASIL

0 4 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Menggunakan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Penguasaan Konsep Ilmu Akutans

0 2 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan perseg

0 1 17