69
bagi siswa SMA dengan pemberdayaan model perubahan konseptual bersetting investigasi kelompok menyimpulkan bahwa metode GI sangat akomodatif sebagai
setting pembelajaran dalam pencapaian pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Penerapan setting GI dalam pembelajaran fisika
diorientasikan pada pengembangan keterampilan berpikir siswa, pengaktifan pengetahuan awal siswa, belajar bagaimana belajar, belajar tentang dunia nyata
berbasis penyelidikan. Semua proses tersebut memberi peluang kepada siswa untuk berperan sebagai expertis, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Hajah Norasiken Bte Bakar,dkk 2007 dalam jurnalnya yang berjudul “
Development of Vlab-chem for Chemistry Subject Based on Constructivism- Cognitifvism-Contextual Approach”
menyimpulkan bahwa laboratorium
virtual
dapat meningkatkan pemahaman guru dan siswa dalam ilmu kimia. Dengan kata lain, tingkat pendidikan akan meningkat secara paralel dengan teknologi
informasi. Oleh karena itu pembelajaran berbasis komputer dibangun untuk meningkatkan efisiensi kemampuan siswa dengan tujuan multimedia.
Virtual laboratory could increase students and teachers understanding in
chemistry subject. In other word, educational level will be increase parallel with the information technology. Therefore, learning based computer is
build to increase the efficiency of student ability with the aid of multimedia.
C. Kerangka Berpikir
Sebagian besar pembelajaran yang dilakukan di SMA Muhammadiyah I Surakarta khususnya materi pokok Laju Reaksi masih menggunakan metode
ceramah atau konvensional yang hanya berpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar tersebut. Guru kurang
mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran seperti laboratorium kimia dan komputer. Penyampaian ilmu yang bersifat satu arah ini menyebabkan
siswa kurang bersemangat dalam menerima pembelajaran karena siswa hanya sebagai obyek dan dibatasai kebebasannya dalam proses belajar mengajar,
sehingga memberikan prestasi yang rendah. Dari uraian di atas, maka diperlukan tindakan dalam bentuk pemilihan
metode dan media yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
70
belajar sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Laju Reaksi. Berikut adalah kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini:
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dapat dilakukan dengan
mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif akan membantu
meningkatkan interaksi sosial dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Metode pembelajaran kooperatif GI Group Investigation adalah metode
pembelajaran secara kelompok yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam penentuan topik, pemecahan masalah melalui investigasi, penyusunan
laporan akhir, presentasi laporan akhir, maupun saat evaluasi materi pembelajaran. Metode ini menuntut para siswa memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Diskusi dalam bentuk kelompok-kelompok kecil ini sangat efektif untuk membantu siswa memahami
materi dan memecahkan suatu permasalahan. Jika siswa mampu memahami materi dan memecahkan suatu permasalahan dengan mudah, maka peningkatan prestasi
belajar akan tercapai. 2.
Media laboratorium virtual akan membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan meningkatkan keterampilan praktek siswa dalam materi pokok Laju Reaksi.
Laboratorium virtual yang dibuat secara interaktif dapat membantu siswa menemukan penyelesaian dari permasalahan yang ada. Media ini mampu
menampilkan simulasi eksperimen yang tidak dapat dilihat secara nyata seperti di laboratorium kimia sehingga siswa dapat mengeksplorasi media untuk menyelidiki
kemungkinan-kemungkinan yang tidak dapat mereka lihat di laboratorium kimia. Penggunaan handout dapat melengkapi materi yang belum ada pada laboratorium
virtual. Dengan handout siswa dapat mencari penyelesaian dari permasalahan yang ada serta dapat mengukur kemampuan dengan menggunakan latihan soal yang ada
di dalamnya.
Dari uraian di atas, diduga bahwa penggunaan metode kooperatif GI dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran baik interaksi siswa
terhadap guru maupun kerja sama siswa dalam kelompok. Dengan adanya peningkatan kualitas proses belajar dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pokok Laju Reaksi. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan prestasi
71
belajar siswa baik dilihat dari aspek afektif maupun aspek kognitif. Skema kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 13.
1. Guru masih menggunakan metode konvensional
2. Kurangnya penggunaan media pembelajaran
3. Kurang lengkapnya fasilitas alat dan bahan di laboratorium kimia
4. Kondisi siswa yang kurang aktif 5. Siswa masih sulit memahami dan
menguasai konsep, sehingga berakibat rendahnya
prestasi belajar kimia Metode kooperatif model GI
berbantuan media interaktif laboratorium virtual
dilengkapi handout Peningkatan kualitas proses
dan hasil belajar
INPUT PROSES
OUTPUT
Gambar 13. Skema Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan