Teori Tumbukan Laboratorium Virtual Sebagai Media Pembelajaran Interaktif a.

56

e. Teori Tumbukan

Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain apabila partikel-partikelnya saling bertumbukan. Tumbukan yang terjadi tersebut akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi. Terjadinya tumbukan antara partikel disebabkan partikel-partikel molekul-molekul zat selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur. Tumbukan antarapartikel tidak selalu menimbulkan reaksi, hanya tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup yang dapat menghasilkan reaksi. Sebelum tumbukan terjadi tumbukan setelah tumbukan a Sebelum tumbukan terjadi tumbukan setelah tumbukan b Gambar 6. Tumbukan molekul dan reaksi kimia. a Tumbukan pertikel- partikel yang tidak menghasilkan reaksi. b Tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup untuk menghasilkan reaksi. Braddy, 1981: 405 Model tumbukan antara partikel dapat digambarkan sebagai bola yang akan menggelinding mencapai puncak lekukan suatu bukit ke lereng bukit. Energi diperlukan supaya bola menggelinding mencapai puncak lekukan keadaan transisi. Setelah mencapai keadaan transisi pun masih diperlukan energi agar bisa terlepas dari puncak lekukan tersebut agar dapat menggelinding ke lereng gunung. 57 Jika energi tidak cukup maka bola tersebut akan menggelinding kembali ke lekukan itu. pun ak c pun ak c pun ak c pun ak c lembah lembah lembah lembah bola bola bola bola Gambar 7.Bola akan menggelinding kembali ke lembah bila tidak cukup energi untuk mendorong sampai di puncak Gambar 8. Diagram energi pada reaksi eksoterm dan endoterm Keterangan: A dan B : reaktan pada reaksi eksoterm C : produk pada reaksi eksoterm P dan Q : reaktan pada reaksi endoterm R : produk pada reaksi endoterm Ea : Energi aktivasi ∆H : entalpi pembentukan Energi yang diperlukan agar bola sampai ke puncak bukit dan menggelinding dianalogikan sebagai energi pengaktifan. Dalam reaksi kimia energi pengaktifan energi aktivasi merupakan energi minimum agar suatu reaksi dapat berlangsung. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Dengan menggunakan teori tumbukan ini dapat dijelaskan bagaimana faktor-faktor yang dapat mempercepat laju reaksi. 58 Ion Cl - aq Ion H + Tjd reaksi Ion H + Tjd reaksi

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PENERAPAN METODE KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DILENGKAPI LABORATORIUM VIRTUAL DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KELARUTAN DAN HASIL

0 4 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Menggunakan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Penguasaan Konsep Ilmu Akutans

0 2 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan perseg

0 1 17