Hasil Belajar Tinjauan Pustaka

66 Semakin itensif partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar maka semakin tinggi kualitas proses pembelajaran itu. Sains dalam hal ini mata pelajaran kimia dipandang sebagai proses metode penyelidikan. Dalam proses pemecahan masalah dengan metode group investigation , siswa dituntut keterlibatannya sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok group process skills . Dalam GI terdapat tahap-tahap yang harus dilewati, antara lain: Mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok, merencanakan tugas yang akan dipelajari, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir, dan evaluasi. Pada pembelajaran yang menggunakan metode GI berbantuan media laboratorium virtual dilengkapi handout , proses pembelajaran dapat dikatakan megalami peningkatan koalitas bila terdapat peningkatan berikut: a. Siswa dapat mengoperasikan media laboratorium virtual dengan baik sesuai dengan petunjuk penggunaan media. b. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompoknya saat pelaksanaan tugas. c. Siswa dapat menarik simpulan dari hasil percobaan melalui media laboratorium virtual . d. Siswa dapat melaporkan hasil percobaan serta kesimpulan baik secara kelompok maupun perseorangan. e. Siswa mampu mempresentasikan laporannya dengan baik.

8. Hasil Belajar

Kegiatan yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah proses kegiatan belajar-mengajar. Dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan sekolah. Nana Sudjana 1995: 22 mengemukakan bahwa, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengamalan belajarnya. Sedangkan menurut Howard Kingsley, hasil belajar yaitu keterampilan dan kebiasaan; pengetahuan dan pengertian; sikap dan cita-cita. 67 Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Menurut Gagne, menyebutkan bahwa ada lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan motoris. Pada pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik dalam kurikulum 2004, hasil belajar merupakan kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa yang berbentuk kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ketiga bantuk ini, bentuk kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Menurut Nana Sudjana 1995: 3-4 ada beberapa fungsi penilaian hasil belajar diantaranya sebagai berikut: a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya. Hasil belajar siswa dapat digunakan untuk memotivasi siswa dan untuk memperbaiki serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru. Selain itu pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kepala sekolah, serta orang tua siswa. Dukungan akan dapat diperoleh apabila mereka memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat Depdiknas, 2003: 21. Jadi fungsi hasil belajar paling penting bagi siswa yaitu sebagai indikator pencapaian tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran. Berkaitan dengan uraian di atas, menurut Sardiman 2004: 50 menyebutkan bahwa suatu hasil belajar atau suatu hasil pengajaran dikatakan benar-benar apabila memiliki ciri di antaranya: a. Hasilnya tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Apabila hasil itu tidak tahan lama dan lekas hilang maka hasil pengajaran itu dikatakan tidak efektif. 68 b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses belajar-mengajar itu bagi siswa seolah-oleh telah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi diri pebelajar.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Nancy Fitchman Dana 2008: 3 dalam jurnalnya yang berjudul “ Connecting Action Research to Individual Student Needs” menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah cara perangkat guru yang sangat bagus yang dapat digunakan untuk tujuan berbeda, pada akhirnya akan membuat sekolah menjadi tempat yang baik bagi seluruh siswa. Penelitian lain yang mendukung penggunaan metode GI antara lain diungkapkan oleh I Wayan Santyasa 2008: 18 dalam jurnalnya tentang pengembangan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PENERAPAN METODE KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DILENGKAPI LABORATORIUM VIRTUAL DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KELARUTAN DAN HASIL

0 4 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Menggunakan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Penguasaan Konsep Ilmu Akutans

0 2 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan perseg

0 1 17