34
GI Digunakan pada materi yang berhubungan dengan
penguasaan, analisis, dan mensintesiskan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah yang
bersifat multi aspek.
Jigsaw
Materi yang bersifat penjelasan terperinci, misalnya siswa diminta membaca bab, buku kecil ataupun materi lain
biasanya bidang studi sosial, biografi, dan sebagainya.
Complex Instruction
Digunakan pada materi yang berorintasi penemuan, khususnya bidang ilmu pengetahuan ilmiah, matematika,
dan ilmu sosial.
b. Metode kooperatif GI
Group Investigation
Group investigation
memiliki akar filosofi, etnis, psikologi penulisan sejak awal tahun abad ini. Yang paling terkenal diantara tokoh-tokoh terkemuka dari
orientasi pendidikan ini adalah John Dewey. Pandangan Dewey terhadap kooperatif di dalam kelas sebagai prasyarat untuk bisa menghadapi berbagai
masalah kehidupan yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah sebuah tempat kreatifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses
pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka masing-masing. Pihak yang belajar
adalah partisipan aktif dalam segala aspek kehidupan sekolah, membuat keputusan yang menentukan tujuan terhadap apa yang mereka kerjakan.
Kelompok dijadikan sebagai sarana sosial dalam proses ini. Rencana kelompok adalah satu metode untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa. Slavin,
2005:214. Sebuah metode investigasi kooperatif dari pembelajaran di kelas diperoleh
dari premis bahwa baik dominan sosial maupun intelektual proses pembelajaran sekolah melibatkan nilai-nilai yang didukungnya.
Group investigation
tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung
dialog interpersonal atau yang tidak memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran di dalam kelas. Komunikasi dan interaksi kooperatif di antara teman
sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok kecil,
35
dimana pertukaran di antara teman sekelas dan sikap-sikap kooperatif terus bertahan. Aspek rasa sosial dari kelompok, pertukaran intelektualnya, dan maksud
dari subyek yang berkaitan dengannya dapat bertindak sebagai sumber penting bagi usaha siswa untuk belajar Slavin, 2005:215.
Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran
kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.
Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok
group process skills
. Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa
dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para
siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan
menyajikan suatu
laporan di
depan kelas
secara keseluruhan
http:gurupkn.wordpress.com , 2007:11-13 Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok
menurut Robert E.Slavin 2005:218-220 dapat dikemukakan sebagai berikut:
Tahap 1: Mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok
1 Siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan
mengkategorikan saran-saran. 2
Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih.
3 Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat
heterogen. 4
Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan.
36
Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah
dipilih dari pada tahap 1 di atas.
Tahap 3: Melaksanakan investigasi
1 Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan. 2
Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.
3 Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis semua
gagasan.
Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir
1 Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.
2 Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan
bagaimana mereka membuat presentasi mereka. 3
wakil-wakil kelompok
membentuk sebuah
panitia acara
untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.
Tahap 5: Mempresentasikan laporan akhir
1 Presentasi dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
2 Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarannya secara
aktif. 3
para pendengar mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota
kelas.
Tahap 6: Evaluasi
37
1 Siswa saling memberi umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas
yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka.
2 Guru beserta siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
3 Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.
3. Media Pembelajaran