Tahap Permulaan Tahap Peralihan Tahap Kegiatan Lokasi Penelitian

perencanaan yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, tindakan yang akan diberikan kepada siswa program akselerasi adalah dengan layanan bimbingan kelompok. Adapun kegiatan layanan bimbingan kelompok yang akan diberikan meliputi empat tahap kegiatan yaitu “tahap permulaan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran” Prayitno, 2004: 18.

a. Tahap Permulaan

1 Perkenalan antara pemimpin kelompok dengan anggota kelompoknya. 2 Menjelaskan pengertian, tujuan, azas dan cara pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok. 3 Menetapkan kesepakatan waktu bimbingan kelompok kepada seluruh anggota kelompok. 4 Pemimpin kelompok menjelaskan tentang norma kelompok, yaitu anggota secara terbuka dan sukarela memberikan pendapat. 5 Melakukan permainan ice breaking untuk memberikan kehangatan dan mencairkan suasana.

b. Tahap Peralihan

1 Menanyakan kesiapan anggota untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. 2 Menegaskan kembali pertanyaan mengenai maksud dan proses dari kegiatan bimbingan kelompok topik tugas. 3 Pemimpin kelompok memberikan topik yang akan dibahas.

c. Tahap Kegiatan

1 Pemimpin kelompok mengemukakan suatu topik untuk dibahas oleh kelompok. 2 Tanya jawab antara anggota dan pemipin kelompok tentang hal-hal yang belum jelas yang menyangkut topik yang dikemukakan pemimpin kelompok. 3 Anggota kelompok membahas topik tersebut secara mendalam.

d. Pengakhiran

1 Pemimpin kelompok mengungkapkan bahwa kegiatan akan segera diakhiri atau berakhir. 2 Pemimpin kelompok menyampaikan simpulan atau hasil dari pembahasan topik yang telah dilakukan. 3 Pemimpin kelompok menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan understanding, comfort, dan action UCA. 4 Pemimpin kelompok menanyakan pesan dan kesan anggota kelompok secara bergantian. 5 Menutup kegiatan dengan berdoa dan mengucapkan terima kasih dengan anggota kelompok.

3.3.3 Pengamatan

Menurut Muslich 2009: 58 “observasi tindakan kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya”. Sukmadinata 2009: 148 menjelaskan bahwa “pengamatan dalam penelitian tindakan merupakan monitoring terhadap pelaksanaan tindakan dengan berbagai teknik pengumpulan data”. Dalam penelitian tindakan ini pengamatan dilakukan meliputi pengamatan proses selama berlangsungnya kegiatan bimbingan kelompok dan hasil tindakan di luar bimbingan kelompok berupa perubahan interaksi sosial siswa program akselerasi, pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi.

3.3.4 Refleksi

Menurut Arikunto 2009: 19 “refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah d ilakukan”. Muslich 2009: 92 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “refleksi adalah mengulas data secara kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan kelas, baik pada diri siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru”. Untuk itu dalam penelitian ini diadakan diskusi antara peneliti dan kolabolator mengenai proses bimbingan kelompok pada siklus pertama untuk menemukan apa yang sudah berubah dan yang belum berubah. Hasil dari refleksi ini menjadi acuan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya replaning.

3.4 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian adalah SD Hj.Isriati Baiturrahman 01 Semarang. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SD Hj.Isriati, karena siswa yang masuk di sekolah tersebut memiliki karakteristik kemampuan belajar yang heterogen. Hal tersebut didukung pula dengan layanan sekolah yang menyediakan program pendidikan yang beragam, salah satunya adalah program akselerasi. Siswa yang memiliki kemampuan belajar di atas rata-rata dapat memasuki kelas program akselerasi melalui tes psikologi dan hasil belajar. Tidak ada perbedaan perlakuan untuk semua siswa program akselerasi dan siswa reguler. Semua siswa kelas program akselerasi dan siswa reguler dalam kesehariannya terjadi interaksi di antara mereka. Namun, pada umumnya interaksi siswa program akselerasi dengan siswa reguler tidak terjalin dengan baik. Hal itu dikarenakan siswa program akselerasi cenderung lebih menyukai bermain atau berinteraksi dengan anak yang memiliki kemampuan sama dengannya.

3.5 Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

1 17 238

MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

1 51 321

MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 4 190

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 176

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

0 0 31

Layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan interaksi sosial siswa

1 2 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26