Hipotesis Jenis Penelitian MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI SD HJ.ISRIATI BAITURRAHMAN 01 SEMARANG

kelompok yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk mengembangkan interaksi sosial.

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data Sugiyono, 2006: 96. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kemampuan interaksi sosial siswa program akselerasi SD Hj. Isriati dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. 51 BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu proses artinya merupakan rangkaian langkah- langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk menandai seorang peneliti tentang urut-urutan bagaimana penelitian dilakukan. Metode penelitian sangatlah berpengaruh besar terhadap kualitas hasil penelitian. Semakin tepat suatu metode penelitian maka akan semakin berhasil penelitian yang dilaksanakan. Agar dapat menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus terampil dan tepat dalam memilih metode penelitian. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai 1 Jenis Penelitian, 2 Definisi Operasional, 3 Rancangan Penelitian Tindakan, 4 Lokasi Penelitian, 5 Subyek Penelitian, 6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data, 7 Validitas dan Reliabilitas Instrument serta 8 Teknik Analisis Data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian tindakan action reseach. Menurut Hidayat Badrujaman 2012:12 “penelitian tindakan merupakan salah satu strategi yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah”. Penelitian tindakan ini sudah lebih jauh ke depan dibandingkan penelitian eksperimen, karena “penelitian tindakan bukan hanya mengetes sebuah perlakuan tetapi terlebih dahulu peneliti sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan, selanjutnya dalam penelitian tindakan ini peneliti langsung mencoba menerapkan perlakuan tersebut dengan hati-hati seraya mengikuti proses serta dampak perlakuan dimaksud” Arikunto, 2006: 96. Ciri utama penelitian ini menurut Arikunto 2006: 90: Penelitian tersebut merupakan suatu upaya untuk memecahkan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Selain itu penelitian ini membutuhkan adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran sehingga dalam pelaksanaannya harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut: 1 Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan. 2 Kegiatan peneliti baik intervensi mampu pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama. 3 Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisiensi. 4 Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya. 5 Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan on-going, mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat terhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu. Penelitian tindakan menggabungkan kegiatan penelitian atau pengumpulan data dengan penggunaan hasil penelitian atau pengumpulan data. Kunci dalam penelitian tindakan adalah adanya siklus. Adanya siklus ini bertujuan untuk memperbaiki tindakan yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya dan belum mencapai tujuan. Kegiatan ini dilakukan secara timbal balik membentuk spiral yaitu: rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian tindakan dianggap paling sesuai dengan penelitian yang akan diadakan oleh peneliti yaitu mengenai meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada siswa program akselerasi SD Hj. Isriati Baiturrahman 01 Semarang. Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah kemampuan interaksi sosial pada siswa program akselerasi dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Melalui layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat meningkatkan interaksi sosial siswa program akselerasi, sehingga dalam pelaksanaannya perlu dilakukan tindakan dan refleksi dari peneliti.

3.2 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

1 17 238

MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

1 51 321

MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 4 190

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 176

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

0 0 31

Layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan interaksi sosial siswa

1 2 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26