serta suasana kebersamaan. Disamping itu pemimpin kelompok, diharapkan bertindak sebagai penjaga agar apapun yang terjadi
di dalam kelompok itu tidak merusak ataupun menyakiti satu orang atau lebih anggota kelompok sehingga iamereka itu
menderita karenanya.
6 Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi
tanggung jawab pemimpin kelompok.
Kegiatan bimbingan kelompok sebagian besar didasarkan atas peranan para anggotanya. Peranan kelompok ini tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan
secara aktif para anggota kelompok. Peranan para anggota kelompok sangatlah penting menentukan, karena merupakan badan dan jiwa kelompok. Peranan
anggota kelompok agar dinamika kelompok selalu berkembang, adalah : 1 Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar
anggota kelompok. 2 Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam
kegiatan kelompok. 3 Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya
tujuan bersama. 4 Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha
mematuhinya dengan baik. 5 Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh
kegiatan kelompok. 6 Mampu berkomunikasi secara terbuka.
7 Berusaha membantu anggota lain. 8 Memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan
peranannya. 9 Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu Prayitno, 1995:
32.
2.3.1.5 Tahap-tahap Layanan Bimbingan Kelompok
Pada umumnya terdapat empat tahap perkembangan kelompok seperti yang dikemukakan oleh Prayitno 1995: 40-58, yaitu tahap pembentukan, tahap
peralihan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengakhiran. Tahap-tahap tersebut
merupakan suatu kesatuan dari seluruh kegiatan bimbingan kelompok. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan.
1 Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada
umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing,
sebagian, maupun seluruh anggota. Pemimpin kelompok menjelaskan cara-cara dan asas-asas dalam bimbingan kelompok. Selanjutnya memberikan permainan
kelompok dengan tujuan menambah kehangatan dan keakraban dalam kelompok. Dalam tahap ini anggota kelompok mulai belajar untuk terlibat dalam interaksi
sosial. Fungsi dan tugas utama pemimpin kelompok selama tahap ini adalah
mampu mengarahkan anggota kelompok sehingga terjadi dinamika kelompok dan terjalin interaksi antar anggota kelompok yang bebas, terbuka, saling mendukung,
serta memberikan rasa nyaman. Prayitno 1995:44 menyatakan bahwa kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan pada tahap awal adalah sebagai berikut:
1 Mengungkapkan pengertian dan tujuan kegiatan bimbingan kelompok.
2 Menjelaskan cara-cara dan asas-asas kegiatan bimbingan kelompok. 3 Saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri.
4 Permainan penghangatpengakraban.
2 Tahap Peralihan
Setelah suasana kelompok terbentuk dan dinamika kelompok sudah mulai tumbuh. Tahapan kedua untuk mengalihkan kegiatan awal kelompok ke kegiatan
berikutnya yang lebih terarah pada pencapaian tujuan kelompok. Pemimpin kelompok menjelaskan peranan para aggota kelompok dalam kegiatan. Dalam
tahap ini pemimpin kelompok mampu menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka.
Menurut Prayitno1995: 47 kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
1 Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya. 2 Menawarkan atau mengamati kesiapan anggotanya menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya tahap ketiga. 3 Membahas suasana yang terjadi.
4 Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota. 5 Apabila diperlukan kembali ke beberapa aspek tahap pertama
tahap pembentukan.
3 Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari kelompok. Namun, kelangsungan kegiatan kelompok pada tahap ini amat bergantung pada hasil dari
dua tahap sebelumnya. Jika dua tahap sebelumnya berhasil dengan baik, maka tahap ketiga itu akan berhasil dengan lancar. Pemimpin kelompok dapat lebih
santai dan membiarkan para anggota sendiri yang melakukan kegiatan tanpa banyak campur tangan dari pemimpin kelompok. Di sini prinsip tut wuri
handayani dapat diterapkan. Tahap kegiatan ini merupakan kegiatan inti kegiatan bimbingan kelompok.
Di mana masing-masing anggota kelompok saling berinteraksi memberikan tanggapan dan lain sebagainya yang menunjukkan hidupnya kegiatan bimbingan
kelompok yang pada akhirnya membawa kearah bimbingan kelompok sesuai tujuan yang diharapkan. Saling tukar pengalaman dalam perasaan yang terjadi,
pengutaraan, penyajian dan pembukaan diri berlangsung dengan bebas. Para anggota bertukartanggap dengan baik, dan saling membantu dan menerima, serta
saling berusaha untuk menguatkan rasa kebersamaan sehingga interaksi sosial di antara mereka terjalin secara optimal. Adapun cara pelaksanaan yaitu sebagai
berikut : 1 Masing-masing anggota kelompok dalam bimbingan kelompok
secara bebas dan sukarela berbicara, bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, sikap, saran, serta perasaan yang dirasakannya pada
saat itu.
2 Mendengarkan dengan baik bila anggota kelompok berbicara, yaitu setiap salah satu anggota kelompok menyampaikan tanggapan,
maka anggota kelompok lainnya memperhatikannya, karena dengan memperhatikannya maka akan mudah untuk saling
menanggapi pendapat lain, sehingga akan menumbuhkan dinamika kelompok di dalam kegiatan bimbingan kelompok tersebut.
3 Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kelompok dalam bimbingan kelompok, yaitu dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dibuat
semacam kesepakatan antara pemimpin kelompok dengan para anggota kelompok, sehingga diharapkan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai yang diharapkan oleh kedua belah pihak.
4
Tahap Pengakhiran
Setelah kegiatan kelompok memuncak pada tahap kegiatan, selanjutnya kelompok akan mengakhiri kegiatan sesuai dengan kesepakatan awal. Dalam
pengakhiran ini terdapat kesepakatan kelompok apakah kelompok akan melanjutkan kegiatan dan bertemu kembali serta berapa kali kelompok itu
bertemu. Dengan kata lain kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan melakukan kegiatan.
Dapat disebutkan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah:
1 Penyampaian pengakhiran kegiatan oleh pemimpin kelompok. 2 Pengungkapan kesan-kesan dari anggota kelompok.
3 Penyampaian tanggapan-tanggapan dari masing-masing anggota
kelompok. 4 Pembahasan kegiatan lanjutan.
5 Penutup
Setelah semua tahap di atas terlaksana kemudian diadakan evaluasi dan tindak lanjut. Pada kegiatan tindak lanjut ini para anggota kelompok dapat
membicarakan upaya-upaya yang telah ditempuh. Para anggota kelompok menyampaikan tentang pemahaman, perasaan, dan tindakan yang akan dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Hal tersebut dapat memberi gambaran akan keberhasilan kegiatan bimbingan
kelompok.
2.3.1.6 Evaluasi Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok