Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang tercantum di atas memberikan gambaran bahwa kemampuan interaksi sosial siswa program akselerasi perlu
ditingkatkan. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti akan menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa
program akselerasi SD Hj. Isriati Baiturrahman 01 Semarang.
2.2 Interaksi Sosial
Kemampuan siswa dalam melakukan interaksi sosial antara siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak sama. Siswa yang memiliki kemampuan
interaksi sosial yang tinggi, dapat terlihat dari sikap yang senang akan kegiatan yang bersifat kelompok, tertarik berkomunikasi dengan orang lain, peka terhadap
keadaan sekitar, senang melakukan kerja sama, dan sadar akan kodrat sebagai makhluk sosial. Sehingga akan mudah dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan ia tidak akan mengalami hambatan dalam bergaul dengan orang lain. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial yang
rendah akan mengalami hambatan dalam bergaul dengan orang lain. Pembahasan tentang kemampuan interaksi sosial dalam penelitian ini
mencakup 1 pengertian interaksi sosial, 2 macam-macam interaksi sosial, 3 ciri-ciri interaksi sosial, 4 bentuk-bentuk interaksi sosial, dan 5 faktor-faktor
yang mempengaruhi.
2.2.1 Pengertian Interaksi Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial melakukan hubungan sosial antar sesamanya dalam hidupnya. Dalam hubungan sosial itu individu menyadari
bahwa dalam kehidupan bermasyarakat mereka pasti membutuhkan bantuan orang lain. Adanya kebutuhan akan bantuan ini merupakan awal terbentuknya interaksi
sosial dengan orang lain. Menurut Walgito 2003: 57, “interaksi sosial adalah
hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan
yan g saling timbal balik”.
Sedangkan Suranto 2011: 5 menyatakan bahwa “interaksi sosial adalah
suatu proses berhubungan yang dinamis dan saling pengaruh-mempengaruhi antar manusia
”. Pendapat lain dikemukakan oleh Soekanto dalam Dayakisni, 2009: 119 yang
mendefinisikan “interaksi sosial sebagai hubungan antar orang per orang atau dengan kelompok manusia’’.
Bonner dalam Gerungan, 2009: 62 juga memaparkan bahwa “interaksi
sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki
kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya”. Sedangkan pengertian lain dari interaksi sosial menurut Thibaut dan Kelly dalam Ali dan Asror, 2004: 87
adalah “peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau
berkomunikasi satu sama lain”. Menurut Shaw dalam Ali dan Asror, 2004: 87 mendefinisikan “interaksi
sosial sebagai suatu pertukaran antarpribadi yang masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing-
masing perilaku mempengaruhi satu sama lain”. Pendapat lain yang dikemukakan
oleh Murdiyanto
dan Handayani
2004: 50
dalam http:jurnal-
sdm.blogspot.com , “interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang
menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial”.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terkandung dalam interaksi sosial, yaitu 1 terjadinya hubungan
antar manusia, 2 terjadinya hubungan antar kelompok, 3 saling mempengaruhi, dan 4 adanya umpan balik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial
adalah hubungan antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok yang saling mempengaruhi sehingga terjadi hubungan timbal balik dan pada
akhirnya membentuk struktur sosial.
2.2.2 Macam-macam Interaksi Sosial