Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Akhir No Kelas
Kategori dk = k
– 3
1 K
el as
eks pe
ri m
en skor motivasi
1,5189 6
– 3 = 3 5 7,81 Nilai kemampuan
komunikasi matematika 4,6542
6 – 3 = 3 5 7,81
2 K
el as
kont rol
skor motivasi 3,7685
6 – 3 = 3 5 7,81
Nilai kemampuan komunikasi matematika
4,1477 6
– 3 = 3 5 7,81 Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen
dan kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 36 dan 37.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut. :
1 2
=
2 2
varians data homogen :
1 2
≠
2 2
varians data tidak homogen Kriteria pengujiannya adalah
diterima jika F
hitung
dengan , dk pembilang =
1
b
n dan dk penyebut =
1
k
n . Ringkasan hasil
pengujian homogenitas data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4.
Berdasarkan data pada tabel 4.4 diperoleh F
hitung
= 1,1536 pada kemampuan komunikasi matematika dan F
hitung
= 1,0197 pada motivasi belajar siswa. Dengan dk pembilang = 36 - 1 = 35, dk penyebut = 37
– 1 = 36 dan taraf nyata 5
diperoleh F
tabel
= 1,75. Karena F
hitung
F
tabel
maka H diterima. Artinya, varians
kelas eksperimen dan varians kelas kontrol homogen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 38.
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Sumber
Variasi Skor Motivasi
Nilai Kemampuan Komunikasi Matematika
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah 3659
3479 2794
2679 n
36 37
36 37
Rata-rata 101,64
94,03 77,62
72,39 Varians
41,61 40,80
31,14 26,99
Standar deviasi
6,45 6,39
5,58 5,20
4.1.2.3 Uji Hipotesis 1
Untuk membuktikan hipotesis penelitian yang pertama, yaitu motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi
daripada dengan model pembelajaran konvensional, digunakan uji kesamaan dua rata-rata satu pihak pihak kanan dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
: berarti rata-rata skor angket motivasi pada kelas eksperimen sama
dengan rata-rata skor angket motivasi pada kelas kontrol. :
berarti rata-rata skor angket motivasi pada kelas eksperimen lebih tinggi rata-rata skor angket motivasi pada kelas kontrol.
Karena data berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan rumus
dengan
. Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika t
hitung
t
1- α
dengan derajat kebebasan dk = dan α = 5. Ringkasan hasil
pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata
No Kelas
n Mean
s
2
s
2 gabungan
t
hitung
t
tabel
1 Eksperimen 36
101,64 41,61
6,42 5,07 1,668
2 Kontrol
37 94,03
40,8 Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
= 5,07. Dengan taraf nyata 5 dan dk = 36 + 37
– 2 = 71 diperoleh t
tabel
= 1,668. Karena t
hitung
lebih dari t
tabel
maka H
ditolak. Artinya rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelas kontrol. Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 39.
4.1.2.4 Uji Hipotesis 2