2.8 Kerangka Berpikir
Salah satu tujuan pembelajaran matematika menurut standar isi mata pelajaran matematika pada kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2006
adalah agar siswa dapat mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Kemampuan
komunikasi matematis juga merupakan salah satu prinsip dalam pembelajaran matematika menurut NCTM serta merupakan keterampilan dan pemahaman dasar
yang sangat dibutuhkan para siswa. Dewasa ini, pembelajaran matematika yang dilaksanakan lebih cenderung
pada pencapaian target materi atau sesuai dengan isi materi buku dengan hanya berorientasi pada soal-soal ujian nasional. Komunikasi yang seharusnya mendapat
perhatian sering
terabaikan, sehingga
siswa kurang
mampu dalam
mengkomunikasikan gagasan-gagasan matematika. Selain itu, rendahnya motivasiketertarikan siswa terhadap matematika juga berpengaruh terhadap
kemampuan komunikasi matematika siswa, karena siswa cenderung bersifat pasif dan mudah teralihkan konsentrasinya pada hal lain di luar pelajaran.
Penggunaan model pembelajaran mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Karena pemilihan model
pembelajaran yang tidak tepat dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran, dan motivasi belajar siswa. Karena baik pada materi pelajaran yang
mudah maupun sulit, motivasi belajar sangat diperlukan agar siswa dapat mengikuti pelajaran matematika dengan baik, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi matematisnya juga membantu memperoleh prestasi yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMP N 2 Wirosari, pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan model
pembelajaran konvensional. Pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga membuat siswa kurang komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu,
siswa juga masih lemah dalam menyelesaikan soal-soal aljabar dan penerapannya dalam penyelesaian soal cerita. Siswa masih banyak yang belum bisa memahami
soal-soal yang berkaitan dengan materi sistem persamaan linear dua variabel SPLDV, dikarenakan siswa masih lemah dalam materi aljabar dan soal cerita
yang berhubungan dengan masalah sehari-hari. Selain itu, masih banyak siswa yang kesulitan dalam mengkomunikasikan hasil pemikiran mereka terutama
dalam bentuk komunikasi tulis. Materi SPLDV ini mencakup penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel, membuat dan menyelesaikan model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan contoh model
alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran, karena menggunakan permainan dalam proses pembelajarannya, serta memberikan kesempatan yang
sama bagi semua siswa untuk berdiskusi. Diskusi yang dilaksanakan sebagai langkah awal bagi siswa untuk mengkomunikasikan gagasannya. Diskusi
dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil setelah penyajian kelas. Selain itu, adanya permainan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT akan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Melalui proses pembelajaran ini, diharapkan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wirosari dapat meningkat dan
lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional.
2.9 Hipotesis