pembangunan tersebut. Selama ini beberapa kebijakan telah dibuat untuk menanggulangi pencemaran udara antara lain penghapusan timbel Pb dari bensin dan penetapan standar
emisi kendaraan yang baru. Saat ini Jakarta telah bebas dari bensin yang mengandung Pb, sehingga Pb tidak diperhitungkan lagi sebagai salah satu pencemar dari kendaraan
bermotor. Kebijakan penetapan standar emisi gas buang kendaraan bermotor yang
diberlakukan mulai tahun 2005 untuk kendaraan tipe baru, belum efektif mengurangi pencemaran udara karena sebagian besar kendaraan masih menggunakan teknologi lama
yang belum memenuhi standar emisi yang ditetapkan. Di samping itu, kebijakan standar emisi baru tersebut merupakan kebijakan command and control CAC yang
efektivitasnya sangat bergantung pada kemampuan teknis staf pelaksana dalam melakukan kontrol Iwami 2001.
Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Jakarta adalah dengan kebijakan pembatasan kendaraan untuk memasuki wilayah tertentu yang dikenal dengan
kebijakan three-in-one pada jam-jam tertentu. Namun, tujuan kebijakan tersebut hanya untuk mengurangi tingkat kemacetan pada jam dan wilayah tertentu. Dengan demikian,
kebijakan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan pada reduksi emisi total dari kendaraan bermotor di Jakarta.
Dari uraian di atas maka masalah dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Berapa besar dampak emisi PM
10
dari kendaraan bermotor terhadap degradasi kualitas udara ambien di Jakarta.
2. Berapa besar dampak sosial dan nilai ekonomi dari degradasi kualitas udara
akibat pencemaran PM
10
dari emisi kendaraan bermotor di Jakarta. 3.
Kebijakan seperti apa yang dapat diterapkan agar dapat mereduksi pencemaran udara dari sumber kendaraan bermotor di Jakarta.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas maka secara umum penelitian ini bertujuan membangun model interaksi dinamis antara faktor-faktor lingkungan, sosial,
dan ekonomi sebagai dasar analisis kebijakan pengendalian pencemaran PM
10
dari emisi kendaraan bermotor.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Menganalisis dampak emisi dari kendaraan terhadap menurunnya kualitas udara ambien.
2. Mengestimasi dampak sosial dan kerusakan lingkungan, serta mengestimasi nilai
ekonomi dari degradasi kualitas udara akibat meningkatnya emisi kendaraan. 3.
Merumuskan kebijakan berdasarkan analisis 1 dan 2.
Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan untuk pembangunan kota secara berkelanjutan.
2. Sebagai data dasar bench mark data bagi penelitian dalam bidangnya masalah
emisi kendaraan bermotor untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah wilayah DKI Jakarta Jakarta, tidak termasuk wilayah Kepulauan Seribu.
Target Polutan
Polutan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah PM
10
yang bersumber dari emisi kendaraan bermotor. Sumber emisi domestik dan industri juga dianalisis untuk
menentukan kontribusi emisi PM
10
dari kendaraan bermotor terhadap total emisi. Emisi dari sumber lain tidak termasuk dalam analisis penelitian ini.
Data dan Metode
1. Analisis data yang digunakan adalah data sekunder dalam 1995-2004.
Keterbatasan data sekunder yang kontinu antara tahun 1995 sampai dengan 2004 menyebabkan beberapa analisis kondisi pencemaran udara memiliki kurun waktu
yang berbeda.
2. Terjadinya resesi ekonomi pada tahun 1997-1998 menyebabkan pertumbuhan
ekonomi negatif, sehingga data PDRB dianalisis antara tahun 1999-2004. 3.
Keterbatasan sumber dari penelitian sebelumnya tentang kualitas udara Jakarta maka penelitian Syahril et al. 2002 merupakan sumber data dan metode dari
model emisi. 4.
Ketersedian data hasil monitoring arah angin dari BMG, menyebabkan model dispersi yang dibangun menggunakan 8 arah angin, biasanya menggunakan 16
arah angin. 5.
Terbatasnya data hasil monitoring udara ambien menyebabkan validasi model dispersi hanya dilakukan untuk kurun waktu 2001-2004.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Januari-Mei 2007. Estimasi dilakukan dalam melakukan simulasi model dinamis adalah antara tahun 2005-2025.
1.5 Novelty Penelitian