BAB IV ANALISIS KONDISI YANG MEMPENGARUHI
PENCEMARAN UDARA DI JAKARTA
Variabel-variabel yang mempengaruhi pencemaran udara yang akan dianalisis merupakan variabel eksogen dari model dinamis yang dibangun. Untuk
memformulasikan kebijakan lingkungan, maka kebijakan yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran udara dari kendaraan bermotor yang ada juga dianalisis.
4.1 Penduduk dan Laju Urbanisasi
Variabel jumlah penduduk memiliki dua peran dalam model pencemaran udara, sebagai pemicu meningkatnya emisi dan sebagai penerima dampak dari pencemaran yang
terjadi receptor.
4.1.1 Penduduk Jakarta
Secara geografis wilayah Jakarta memiliki batas sebelah utara dengan laut Jawa, sebelah timur dengan kabupaten dan kota Bekasi, sebelah selatan dengan kota Depok,
dan sebelah barat dengan kabupaten dan kota Tangerang. Luas wilayah total termasuk Kepulauan Seribu adalah 66,152 hektar.
Secara administratif wilayah Jakarta dibagi atas lima wilayah kota madya yaitu: Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Masing-
masing kota madya ini memiliki jumlah kecamatan yang berbeda, secara total wilayah admisintratif Jakarta memiliki 42 kecamatan. Wilayah Kepulauan Seribu termasuk
dalam wilayah administrasi Jakarta Utara, sekalipun menurut undang-undang nomor 34 tahun 1999 tentang pemerintah propinsi Jakarta Kepulauan Seribu merupakan kabupaten
tersendiri. Dalam analisis penelitian ini Kepulauan Seribu tidak diikutsertakan. Jumlah penduduk per kota madya dalam propinsi Jakarta sejak tahun 2000 dapat
dikatakan konstan, hanya sedikit terjadi penurunan di wilayah Jakarta Pusat Gambar 6. Sekalipun jumlah penduduk di wilayah Jakarta Pusat sekitar 10 persen dari jumlah
penduduk Jakarta, namun luas wilayah Jakarta Pusat hanya 7.4 persen dari luas wilayah Jakarta. Sebagian besar penduduk Jakarta terdapat di wilayah Jakarta Timur sekitar 28
persen. Sekitar 23 persen penduduk di wilayah Jakarta Barat, 21 persen di wilayah Jakarta Selatan dan 16 persen di Jakarta Utara. Sedangkan luas wilayah Jakarta Barat,
Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara masing-masing sekitar 19, 30, 19, dan 22 persen dari luas wilayah Jakarta.
Dalam model yang dibangun, sebaran penduduk per wilayah akan mempengaruhi aktivitas penduduk pada wilayah tersebut yang berhubungan dengan penggunaan
kendaraan bermotor. Sedangkan, luas wilayah akan mempengaruhi konsentrasi ambien.
Jumlah Penduduk per Wilayah di Jakarta Tahun 2000-2004
0.00 1.00
2.00 3.00
2000 2001
2002 2003
2004
Tahun Juta J
iw a
Jaksel Jaktim
Jakpus Jakbar
Jakut
Gambar 6 Penduduk per Kota Madya di Jakarta
Dapat dipastikan bahwa dengan jumlah emisi yang sama dengan wilayah lainnya, konsentrasi ambien di wilayah Jakarta Pusat akan lebih tinggi, karena luas wilayahnya
yang lebih kecil dibandingkan dengan wilayah lainnya. Hal ini menyebabkan dampak pencemaran pada gangguan kesehatan juga akan meningkat di wilayah ini. Namun
demikian, layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan di Jakarta cukup baik. Hal ini terbukti dengan angka kematian kasar AKK di Jakarta
diproyeksikan antara tahun 2005-2010 sekitar 3.6 persen, jauh dibawah AKK nasional 6.6 persen. AKK ini digunakan dalam mengestimasi premature mortality PM akibat
pencemaran PM
10
.
4.1.2 Laju Urbanisasi