Uji Hipotesis II Uji Perbedaan Dua Rata-rata

4.1.1.4 Uji Hipotesis I Uji Rata-rata Kelas dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Penilaian Serupa PISA Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM individual yaitu 65. Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA berdistribusi normal, sehingga untuk pengujian hipotesisnya menggunakan statistik parametris dengan uji t. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga IE8JKL = 3,19 sedangkan 89:; = 1,68. Karena IE8JKL 89:; maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih dari 64,5 dan telah mencapai KKM. Perhitungan uji rata-rata data akhir pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA dapat dilihat pada lampiran 57 halaman 262.

4.1.1.5 Uji Hipotesis II Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih baik daripada rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas sampel homogen, sehingga untuk pengujian hipotesisnya dengan menggunakan satistik uji t. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh IE8JKL = 2,96. Untuk taraf signifikan 5 dan dk = 79 diperoleh harga 89:; Karena IE8JKL 89:; maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih baik daripada rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata data akhir dapat dilihat pada lampiran 58 halaman 263. 4.1.1.6 Uji Hipotesis III Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Penilaian Serupa PISA Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa pembelajaran yang menggunakan Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA dapat membantu peserta didik mencapai ketuntasan belajar secara klasikal pada aspek kemampuan pemecahan masalah. Uji hipotesis ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi pihak kanan. Dalam penelitian ini, belajar dikatakan tuntas secara klasikal jika sekurang-kurangnya 75 dari keseluruhan peserta didik mencapai KKM individual pada aspek kemampuan pemecahan masalah yaitu 65. Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA berdistribusi normal, sehingga untuk pengujian hipotesisnya menggunakan statistik parametris dengan uji z. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga q IE8JKL = 1,67 sedangkan q 89:; = 1,64. Karena q IE8JKL q 89:; maka dapat disimpulkan bahwa proporsi peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA yang mencapai nilai minimal 65 lebih dari 74,5. Perhitungan uji proporsi data akhir kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 59 halaman 265.

4.1.1.7 Uji Hipotesis IV Uji Perbedaan Dua Proporsi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

5 32 384

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN METODE IMPROVE DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

2 14 285

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN PROJECT BASED LEARNING PADA PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X SMK MATERI PROGRAM LINEAR

5 31 328

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

0 23 409

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476