4.1.1.4
Uji Hipotesis I Uji Rata-rata Kelas dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Penilaian Serupa PISA
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM individual yaitu 65. Hasil
analisis data akhir menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA
berdistribusi normal, sehingga untuk pengujian hipotesisnya menggunakan statistik parametris dengan uji t.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga
IE8JKL
= 3,19 sedangkan
89:;
= 1,68. Karena
IE8JKL 89:;
maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih dari 64,5 dan telah mencapai KKM. Perhitungan uji rata-rata
data akhir pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
dengan penilaian serupa PISA dapat dilihat pada lampiran 57 halaman 262.
4.1.1.5 Uji Hipotesis II Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih baik daripada rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik
pada kelas yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas sampel
homogen, sehingga untuk pengujian hipotesisnya dengan menggunakan satistik uji t.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
IE8JKL
= 2,96. Untuk taraf signifikan 5 dan dk = 79 diperoleh harga
89:;
Karena
IE8JKL 89:;
maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih baik daripada rata-rata nilai
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata data akhir dapat
dilihat pada lampiran 58 halaman 263.
4.1.1.6 Uji Hipotesis III Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Penilaian Serupa PISA
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa pembelajaran yang menggunakan Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA dapat
membantu peserta didik mencapai ketuntasan belajar secara klasikal pada aspek kemampuan pemecahan masalah. Uji hipotesis ketuntasan klasikal menggunakan
uji proporsi pihak kanan. Dalam penelitian ini, belajar dikatakan tuntas secara klasikal jika sekurang-kurangnya 75 dari keseluruhan peserta didik mencapai
KKM individual pada aspek kemampuan pemecahan masalah yaitu 65. Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA
berdistribusi normal, sehingga untuk pengujian hipotesisnya menggunakan statistik parametris dengan uji z.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga q
IE8JKL
= 1,67 sedangkan q
89:;
= 1,64. Karena q
IE8JKL
q
89:;
maka dapat disimpulkan bahwa proporsi peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan penilaian serupa PISA yang mencapai nilai minimal 65 lebih
dari 74,5. Perhitungan uji proporsi data akhir kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 59 halaman 265.
4.1.1.7 Uji Hipotesis IV Uji Perbedaan Dua Proporsi