berdistribusi normal, sehingga untuk pengujian hipotesisnya menggunakan statistik parametris dengan uji z.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga q
IE8JKL
= 1,67 sedangkan q
89:;
= 1,64. Karena q
IE8JKL
q
89:;
maka dapat disimpulkan bahwa proporsi peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan penilaian serupa PISA yang mencapai nilai minimal 65 lebih
dari 74,5. Perhitungan uji proporsi data akhir kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 59 halaman 265.
4.1.1.7 Uji Hipotesis IV Uji Perbedaan Dua Proporsi
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proporsi peserta didik yang mencapai nilai minimal 65 pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih baik daripada proporsi peserta didik yang memperoleh nilai minimal 65 pada kelas
yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga untuk pengujian
hipotesisnya menggunakan statistik parametris dengan uji z. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga
q
IE8JKL
= 2,92 sedangkan q
89:;
Karena q
IE8JKL
q
89:;
maka dapat disimpulkan bahwa proporsi peserta didik yang mencapai nilai minimal 65 pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA lebih baik daripada proporsi peserta didik yang mencapai nilai
minimal 65 pada kelas yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Perhitungan uji perbedaan dua proporsi data akhir dapat dilihat pada lampiran 60 halaman 266.
4.1.1.8 Uji Hipotesis V Hasil Analisis Regresi
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa terdapat pengaruh positif antara aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian PISA terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 67 halaman 280. 4.1.1.8.1 Bentuk Persamaan Regresi
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh persamaan regresi 7s
33,30 0,83X. Variabel X menyatakan aktivitas belajar peserta didik dan variabel 7s menyatakan nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Jika X = 0
yaitu peserta didik tidak melakukan aktivitas apapun maka masih tetap diperoleh skor
7s sebesar 33,30. Hal ini menunjukkan bahwa nilai 7s tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas peserta didik saja tetapi ada faktor lain yang
mempengaruhinya seperti minat belajar, kebiasaan belajar, keadaan sosial, iklim sosial dalam kelas, tingkat intelegensi, persepsi peserta didik terhadap guru dan lain
sebagainya. Persamaan regresi yang diperoleh juga menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah meningkat sebesar 0,83 untuk
peningkatan satu skor aktivitas. 4.1.1.8.2 Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi
Untuk mengetahui bahwa terdapat pengaruh antara aktivitas peserta didik terhadap kemampuan pemecahan masalah terlebih dahulu harus menguji kelinieran
dan keberartian regresi linear sederhana sebagai berikut. Tabel 4.5 Tabel Anava Untuk Regresi Linear
Sumber Variasi
Dk JK
KT F
Total 42
215176 -
- Koefisien a
Regresi b a Sisa
1 1
40 208046,1
3538,85 3591,06
3538,85 89,78
39,42 Tuna Cocok
Galat 16
24 1727,60
1863,46 107,97
77,64 1,39
a. Uji Keberartian Regresi Untuk uji keberartian berdasarkan tabel di atas diperoleh
g
IE8JKL
dan untuk taraf signifikan 5 diperoleh g
89:;
. Karena g
IE8JKL
g
89:;
maka H
1
diterima, artinya koefisien berarti. b. Uji Kelinearan Regresi
Sedangkan untuk uji linearitas berdasarkan tabel di atas diperoleh g
IE8JKL
dan untuk taraf signifikan 5 diperoleh g
89:;
. Karena g
IE8JKL
] g
89:;
maka H diterima, artinya regresi linear.
4.1.1.8.3 Koefisien Korelasi dan Determinasi Diperoleh harga
IE8JKL
sedangkan harga
89:;
untuk taraf signifikan 5 dengan
adalah . Karena harga
IE8JKL 89:;
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar
0,705 antara aktivitas dan nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi segiempat. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh
. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik
49,86 ditentukan oleh nilai aktivitas peserta didik melalui persamaan regresi 7s 33,33 0,83X. Sisanya sebesar 50,14 ditentukan oleh faktor lain.
4.1.2 Analisis Hasil Pengamatan Kualitas Pembelajaran