Uji Hipotesis V Analisis Data Akhir

q i ? ? B A i B k r3 ? B B5 Keterangan: i ? = respon sampel terhadap eksperimen i = respon sampel terhadap kontrol ? = jumlah sampel eksperimen = jumlah sampel kontrol dimana, i ? i ? r A Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika q o q b l1d untuk q b l1d didapat dari daftar distribusi normal baku dengan peluang A = Sudjana, 2005: 248.

3.7.3.7 Uji Hipotesis V

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa terdapat pengaruh positif antara aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian PISA terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Hasil pengamatan aktivitas belajar dan nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA selanjutnya dianalisis menggunakan analisis regresi. 3.7.3.7.1 Bentuk Persamaan Regresi Persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut. 7s a bX Keterangan : 7s : variabel terikat a : Harga Y ketika X = 0 b : Angka arah atau koefisien regresi X : variabel bebas Koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linear dapat dihitung dengan rumus: a = 0 . t u0 - t 4 v1 0 - t 0 - t . t K 0 - t 4 1 0 - t 4 b 6 7 A u0 6 v 0 7 6 A 6 Sugiyono, 2010: 262 Dalam penelitian ini 6 E merupakan aktivitas peserta didik, 7 E merupakan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan n merupakan banyaknya subjek penelitian. 3.7.3.7.2 Uji Kelinieran Regresi Uji linieritas regresi digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y membentuk garis linear atau tidak. Apabila tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Uji linear regresi sederhana X terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Tabel 3.4 Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi Sumber Variasi dk JK KT F Total n JKT = 0 7 E JKT = 0 7 E - Koefisien a 1 JKa = 0 . t 4 K JKa = 0 . t 4 K w;L xEx Regresi b a 1 JKb a w;L = JK b a Sisa n-2 JK S = 0 7 E A 7s E xEx 0 7 E A 7s E A Tuna cocok k-2 JKTC yz { T| A yz } Galat n-k JKG ; { Y A Sugiyono, 2010: 266 Keterangan : JKT : Jumlah Kuadrat Total JKa : Jumlah Kuadrat koefisien a JK b a : Jumlah Kuadrat regresi b a JK S : Jumlah Kuadrat Sisa JKTC : Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JKG : Jumlah Kuadrat Galat Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. H : regresi linear H 1 : regresi non linear Sedangkan rumus yang digunakan untuk mencari F hitung adalah sebagai berikut. g IE8JKL x ~• 4 x € 4 Kriteria pengujiannya tolak H jika F hitung o F tabel dengan taraf signifikan 5 dan dk pembilang A serta dk penyebut A . Sugiyono, 2010: 274 3.7.3.7.3 Uji Keberartian Koefisien Regresi Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. H : Koefisien arah regresi tidak berarti H 1 : Koefisian arah regresi berarti Untuk meguji hipotesis nol menggunakan statistik sebagai berikut. g IE8JKL w;L xEx Kriteria pengujiannya tolak H jika F hitung o F tabel dengan taraf signifikan 5 dan dk pembilang dan dk penyebut = A Sugiyono, 2010: 273. 3.7.3.7.4 Koefisien Korelasi Koefisien regresi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel-variabel. Untuk menghitung koefisien korelasi menggunakan rumus sebagai berikut. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. H : Tidak ada hubungan antara aktivitas terhadap nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik H 1 : Ada hubungan antara aktivitas terhadap nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik Koefisien korelasi dinyatakan dengan rumus sebagai berikut. 0 6 E 7 E A 0 6 E 0 7 E k3 0 6 E A 0 6 E 53 0 7 E A 0 7 E 5 Kriteria pengujian: Dalam hal ini H ditolak jika IE8JKL o 89:; . Sugiyono, 2010: 274 Koefisien korelasi terletak dalam interval A m m dengan tanda negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif menyatakan korelasi langsung atau korelasi positif. Khusus untuk r = 0 dapat ditafsirkan bahwa tidak terdapat hubungan linier antara variabel-variabel X dan Y. 3.7.3.7.5 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi r 2 digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara variabel aktivitas belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi r 2 adalah sebagai berikut. V3 0 6 E 7 E A 0 6 E 0 7 E 5 0 7 E A 0 7 E

3.7.4 Analisis Data Hasil Observasi Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

5 32 384

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN METODE IMPROVE DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

2 14 285

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN PROJECT BASED LEARNING PADA PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X SMK MATERI PROGRAM LINEAR

5 31 328

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

0 23 409

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476