4.1.2 Analisis Hasil Pengamatan Kualitas Pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi kualitas pembelajaran pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA maupun pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
ekspositori dengan penilaian serupa PISA, maka diperoleh data sebagai berikut.
Gambar 4.1 Persentase Kualitas Pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan kualitas pembelajaran yang digunakan untuk
mengamati kualitas pembelajaran pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA selama dua
kali pertemuan oleh pengamat diperoleh bahwa pada pertemuan pertama persentase kualitas pembelajaran adalah 82,22 yang memiliki kriteria baik dan pertemuan
kedua meningkat menjadi 91,85 yang memiliki kriteria sangat baik. Sedangkan pada kelas yang menggunakan model pembelajaran ekspositori persentase kualitas
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
82,22 64,44
91,85 68,15
pembelajaran pada pertemuan pertama sebesar 64,44 yang memiliki kriteria cukup baik kemudian pada pertemuan kedua meningkat menjadi 68,15 yang
memiliki kriteria baik. Rata-rata persentase kualitas pembelajaran peserta didik pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA adalah 87,04 dan pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran ekspositori adalah 66,30. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan penilaian serupa PISA lebih baik dari kualitas pembelajaran pada
kelas yang menggunakan model pembelajaran ekspositori serta memenuhi kriteria baik.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
Berdasarkan hasil analisis data akhir yaitu nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi segiempat sub pokok bahasan
persegi panjang dan persegi diperoleh bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji selanjutnya dapat menggunakan statistika parametrik.
Pada uji homogenitas data akhir diperoleh bahwa kedua kelas mempunyai varians yang homogen.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik diketahui bahwa 36 dari 42 peserta didik pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan penilaian serupa PISA telah mencapai KKM individual sedangkan pada kelas yang menggunakan model