Metode Analisis Data KERANGKA PEMIKIRAN

28

4.3. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, data dianalisis secara deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Alat analisis dan tujuan pengunanya untuk menjawab tujuan dan perumusan masalah dalam penelitian, dipaparkan pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Daftar alat analisis data berdasarkan tujuan pengunaan Alat Analisis Tujuan Pengunaan Indeks Kepuasan Karyawan Menganalisis tingkat kepuasan karyawan secara menyeluruh Analisis Importance Performance Mengidentifikasi variabel pelayanan perusahaan terhadap perusahaan yang perlu diperbaiki kinerja dan peningkatan pelayanan Skor perbedaan tingkat kepentingan dan kinerja Mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat kepuasan karyawan kontrak dan tetap

4.3.1 Analisis Indeks Kepuasan Karyawan

Indeks kepuasan karyawan merupakan analisis kuantitatif berupa prosentase kepuasan. Indeks kepuasan karyawan diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan secara menyeluruh dengan memperhatikan tingkat kepentingan dari atribut-atribut tersebut. Atribut ysng digunakan dalam proses analisa untuk mendapatkan indeks kepuasan karyawan adalah ke tiga belas yang terlihat pada Tabel. 3 yang diukur mengunakan skala likert 5 tingkatan Nilai indeks kepuasan dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk prosentase untuk memudahkan interpretasi 29 Tabel 3. Perhitungan Indeks Kepuasan Atribut Kepentingan I Skala 1-5 Kepuasan P Skala 1-5 Skor S S = I X P ............... ............... Skor Total Total I = Y Total S =T Indeks Kepuasan Karyawan = 100 5 X Y x T Perhitungan keseluruhan indeks kepuasan menurut Bhote 1996 di ilustrasikan pada Tabel 3. Nilai rata-rata pada kolom kepentingan I di jumlahkan sehingga di peroleh Y. Dan juga hasil kali I dengan P pada skor S dan diperoleh T. Indeks Kepuasan Karyawan diperoleh dari perhitungan T5Y X 100 . Nilai 5 pada 5Y adalah nilai maksimum yang digunakan pada skala pengukuran. Nilai maksimum Indeks Kepuasan adalah 100. Menurut Bhote 1996 Nilai Indeks Kepuasan 50 atau lebih rendah menandakan kinerja perusahaan kurang bagus dimata karyawan. Nilai Indeks kepuasan antara 50 sampai dengan 80 menandakan karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan Nilai Indeks Kepuasan Karyawan 80 atau lebih tinggi mengindikasikan karyawan merasa puas terhadap kinerja perusahaan.

4.3.2 Importance Performance Analysis

Analisis tingkat kepentingan dan kinerja digunakan mengevaluasi kinerja perusahaan terhadap berbagai variabel yang diterima karyawan selama bekerja di perusahaan. Secara teknis importance performance analisis mengunakan diagram 30 kartesius dimana penilaian kinerja perusahaan di tunjukan dengan dengan huruf X, sedangkan untuk penilian kepentingan karyawan di tunjukan dengan huruf Y. Untuk memenuhi maksud tersebut, maka langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah skor dari setiap indikator dari variable X dan Y dengan mengalikan seluruh frekuensi data dengan bobotnya. Penilian tersebut dapat ditampilkan dengan skala penilaian sebagai berikut: Tabel 4. Skala penilaian dalam Importance Performance Analiysis Kinerja X Kepentingan Y Skor Jawaban Sangat Puas Sangat Penting 5 Puas Penting 4 Cukup Puas Cukup Penting 3 Kurang Puas Kurang Penting 2 Tidak Puas Tidak penting 1 Total penilaian tingkat kepentingan masing-masing atribut di peroleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing-masing atribut dengan jumlah responden yang memilih pada skala tersebut. Untuk menginterpresentasikan bagaimana suatu atribut dinilai oleh keseluruhan responden menurut tingkat kepentingan dan kinerja dibutuhkan rentang skala. 1. Selanjutnya dilakukan pembagian jumlah bobot dengan banyaknya responden, hasilnya berupa rata-rata bobot X untuk kinerja dan rata-rata bobotY untuk tingkat kepentingan. Rumus untuk setiap faktor tersebut yaitu : 31 X = n Xi n i ∑ = 1 Ῡ = n Yi n i ∑ = 1 Keterangan : X =skor rata-rata kinerja Y = skor rata-rata tingkat kepentingan n = jumlah responden 2. Membuat diagram kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus dengan titik-titik X ,Y dimana X merupakan rata-rata dari rata skor kinerja perusahaan sedangkan Y adalah rata-rata dari rata skor tingkat kepentingan. Titik-titik tersebut diperoleh dari rumus : X = n Xi n i ∑ = 1 Y= n Yi n i ∑ = 1 Keterangan : X = Skor rata-rata dari rata-rata kinerja seluruh variabel mutu pelayanan Y = Skor rata-rata dari rata-rata tingkat kepentingan seluruh variabel mutu pelayanan K = banyaknya variabel pelayanan yang dapat mempengaruhi kepuasan karyawan 32 3. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius sebagai berikut : Y I II Prioritas Utama Pertahankan Prestasi III IV Prioritas Rendah Berlebihan Kinerja X Gambar 5. Diagram Kartesius Tingkat Kepuasan Sumber : Supranto, 2001

I. Kuadran I Prestasi Utama

Kuadran ini memuat variabel-variabel yang dianggap penting oleh karyawan namun pada kenyataanya kinerja dari variabel belum sesuai dengan yang diharapkan. Artinya tingkat kepuasan yang diperoleh karyawan masih sangat rendah dan perusahaan perlu melakukan perbaikan terus menerus

II. Kuadran II Pertahankan Prestasi

Kuadran ini memuat variabel-variabel yang dianggap penting oleh karyawan dan dianggap pula sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga kepuasan karyawan atas variabel-variabel ini relatif tinggi. Perusahaan berkepentingan mempertahankan prestasi yang sudah dicapai.

III. Kuadran III Prestasi Rendah

Variabel-variabel yang dimuat dalam kuadran ini adalah variabel-variabel yang dianggap kurang penting oleh karyawan dan pada kenyataanya Kepent ingan 33 kinerjanya juga tidak terlalu istimewa. Perbaikan atau peningkatan kinerja variabel-variabel dapat dipertimbangkan kembali karena karena pengaruhnya tidak berpengaruh pada karyawan

III. Kuadran IV Berlebihan

Kuadran ini memuat variabel-variabel yang dianggap kuarng penting oleh karyawan namun telah dijalankan dengan sangat baik oleh pihak perusahaan dan sangat memuaskan karyawan tetapi dianggap berlebihan. Kinerja variabel-variabel ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menekan pengeluaran biaya. Importance Performance Analysis untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan. Terdapat 13 variabel yang dianalisis dalam penelitian ini. Variabel-variabel ini disusun berdasarkan empat dimensi kategori Supranto, 2001 I. Kategori Kepemimpinan X1 = Kebijakan Sumberdaya Manusia Perusahaan X2 = Tugas dan Tanggung jawab atasan terhadap pekerjaan II. Kategori Kesejahteraan Jasmani X3 = Pemberian gaji X4 = Tunjangan Pengobatan dan Kesehatan X5 = Tunjangan Jaminan Sosial dan Kesejahteraan X6 = Tunjangan Makan dan Transport X7 = Tunjangan Hari Raya Keagamaan X8 = Pemenuhan Fasilitas Pakaian X9 = Pemenuhan Hak Cuti Karyawan 34 III. Kategori Kesejahteraan Rohani X 10 = Kesempatan beribadah X11 = Suasana Lingkungan kerja nyaman X12 = Terciptanya ruangan kerja nyaman IV. Kategori Pengembangan Diri X13 = Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Importance-peformance Analysis dipilih dalam pengolahan data penelitian ini dengan pertimbngan bahwa alat analisis ini merupakan teknik penerapan yang mudah untuk mengukur variabel dari tingkat kepentingan dan kinerja.

4.3.4. Perbedaan Tingkat Kepuasan Karyawan Tetap dan Karyawan

Kontrak Untuk melihat perbedaan tingkat kepuasan dari kinerja dan fasilitas yang diberikan perusahaan terhadap karyawan kontrak dan karyawan tetap dengan melihat nilai selisih antara tingkat kepentingan dan kinerja dari variabel yang dianalisa. Dalam penelitian ini dengan keterbatasan waktu diasumsikan bahwa tingkat harapan terhadap kinerja perusahaan mempunyai tingkat kepentingan yang sama Nilai selisih antara tingkat kepentingan dan kinerja pada variabel yang dianalisa besar mengambarkan karyawan merasa kurang puas terhadap kinerja perusahaan. Demikian juga sebaliknya nilai selisih antara tingkat kepentingan dan kinerja kecil mengambarkan tingkat kepuasan karyawan puas terhadap kinerja perusahaan. 35 BAB. V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan