11
2.2.2 Teori-teori Kepuasan Kerja
Teori penting tentang kepuasan yang merupakan perwujudan dari hasil studi yang menentukan bagaimana karyawan dapat terpuaskan yang di kutip oleh
Mangkunegara 2001:
a. Teori Keseimbangan Equity Theory
Teori ini di kembangkan oleh Adam. Komponene-komponen dalam teori adalah input,outcome, comparison person, dan equity-in equity.
Wexley dan Yukl dalam Mangkunegara 2001 mengemukakan input adalah semua nilai yang diterima karyawan yang dapat menunjang pelaksanan
kerja. Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan oleh karyawan. Sedangkan Comparison person adalah seorang karyawan dalam organisasi yang
sama, seorang karyawan dalam organisasi yang berbeda atau dirinya sendiri dalam pekerjaan sebelumnya. Menurut teori ini, puas atau tidak puasnya karyawan
merupakan hasil dari membandingkan antara input income karyawan lain. Jadi jika perbandingan tersebut dirasakan seimbang equity maka pegawai tersebut
akan merasa puas. Tetapi apabila tidak seimbang inequity dapat menyebabkan dua kemungkinan, yaitu over compensation inequity ketidakseimbangan yang
menguntungkan dirinya dan sebaliknya, under compensation inequity ketidakseimbangan yang menguntungkan pegawai lain yang menjadi
pembanding atau comparison person.
b. Teori Perbedaan Disperency Theory
Teori ini pertama kali di pelopori oleh Porter. Ia berpendapat bahwa mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih antara apa
yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan karyawan. Apabila yang
12 didapat karyawan ternyata lebih besar daripada yang diharapkan maka karyawan
tersebut puas. Sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan,akan menyebabkan ketidakpuasan pada karyawan.
c. Teori Pemenuhan Kebutuhan Need Fullment Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau tidak kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa
yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan pegawai terpenuhi, maka makin puas pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila kebutuhan pegawai tidak
terpenuhi, pegawai itu akan merasa tidak puas
d. Teori Pandangan Kelompok Social Refrence Group Theory