86 pelatihan karyawan dideartemen produksi mempunyai makna untuk meningkatkan
pegembangan karyawn. Hal ini dapat dilihat dengan total skor 253 pelatihan dan pengembangan karyawan sudah memuaskan karyawan. Sedangkan dilihat dari
tingkat kepentingan pelatihan dan pengembangan karyawan menilai 43 persen sangat penting dan 47 persen penting. Dengan total skor 3396 pelatihan dan
pengembangan karyawan sangat penting oleh karyawan.
Tabel 33. Penilaian Karyawan Kontrak Berdasarkan Kinerja dan Kepentingan Terhadap Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Kinerja Kepentingan
Uraian SP
5 P
4 CP
3 KP
2 TP
1 Total
SP 5
P 4
CP 3
KP 2
TP 1
Total
Jumlah responden
menilai
21 45 10 14 90 43 40 7 90
Jumlah bobot
penilaian
84 135
20 14
253 215 160
21 396
7.2 Indeks Kepuasan Karyawan Kontrak
Perhitungan indek kepuasan karyawan juga mempertimbangkan nilai kepentingan suatu variabel dalam menentukan tingkat kepuasan variabel tersebut
yang nantinya berpengaruh terhadap tingkat kepuasan total karyawan kontrak di departemen produksi. Berdasarkan hasil survei kepuasan karyawan didepartemen
produksi terdapat pada Tabel 34. Bahwa nilai indek kepuasan karyawan kontrak terhadap kinerja perusahaan sebesar 54.40 persen. Sesuai dengan kriteria indek
kepuasan, maka dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan, karyawan kontrak merasa cukup puas kinerja perusahaan terhadap karyawan. Nilai indek kepuasan
karyawan 50 atau lebih rendah menandakan kinerja perusahaan tehadap karyawan kurang memuaskan di mata karyawan. Sedangkan nilai indek kepuasan
87 50 sampai dengan 80 karyawan merasa cukup puas terhadap kinerja
perusahaan. Nilai indek kepuasan karyawan 80 atau lebih tinggi mengindikasikan bahwa karyawan merasa puas terhadap kinerja perusahaan.
Tabel 34. Perhitungan Indek Kepuasan Karyawan Kontrak
I m port ance I Perform ance P
Score S
Variabel
Skala: 1- 5 Skala: 1- 5
S = I X P
I. Kepemimpinan
1 Kebijakan Sumberdaya manusia Perusahaan
4.80 2.26 10.85 2.Tugas dan Tanggung Jawab
Atasan Terhadap Pekerjaan 4.78 2.76 13.20
II.Kesejahteraan Jasmani
3.Pemberian Gaji 4.70
3.34 13.20
4.PemberianTunjangan Pengobatan 4.69
2.23 1046
5.PemberianTunjangan JAMSOSTEK
4.59 2.28 10.46 6..Pemberian Tunjangan Makan
4.67 3.50
16.34 7. Pemberian THR
4.63 2.65
12.27 8. Pemenuhan Fasilitas Pakaian 4.36
3.42 14.91
9. Pemenuhan Hak Cuti Karyawan 4.43
1.60 7.09
III. Kesejahteraan Rohani
10. Kesempatan Beribadah 4.56
2.96 13.50
11.Suasana Lingkungan Kerja Nyaman
4.55 3.04 13.83 12.Terciptanya Ruangan Kerja
Nyaman 4.56 3.06 13.95
IV. Pengembangan Diri
13.Terpenuhi Pelatihan Karyawan 4.40
2.81 12.36
Total Skor
∑ I Y =59.72 ∑ S T=162.42
Indek Kepuasan Karyawan = OO
X Y
T 1
5
=
72 .
59 5
42 .
162
X100 = 54.40
88
7.3 Importance-Performance Analysis Karyawan Kontrak
Nilai skor yang diperoleh untuk tingkat kepentingan dan kinerja perusahaan terdapat pada Tabel 35. Tabel 35 menunjukan bahwa karyawan
menganggap semua variable kinerja berada dalam selang antara penting sampai sangat penting. Batas skor yang dianggap penting adalah 4.00 dan sangat penting
5.00. Kategori kepemimpinan dianggap paling penting karena memiliki nilai skor paling tinggi dengan skor rata-rata 4.79 dibandingkan dengan kategori
kesejahteraan jasmani dengan skor rata-rata 4.54 yang mempunyai tingkat kepentingan yang rendah.Atribut kinerja perusahaan kepada karyawan dengan
nilai skor paling tinggi yang dianggap sebagai faktor paling penting menurut karyawan adalah kebijakan sumberdaya manusia perusahaan dengan nilai 4.80.
sedangkan nilai terkecil yaitu pemenuhan hak cuti karyawan dengan nilai 4.13. Untuk tingkat kepuasanya pada Tabel 35. diperoleh kesimpulan bahwa
kinerja perusahaan dirasakan oleh karyawan berada pada selang kurang puas sampai dengan cukup puas. Batas nilai skor yang dianggap kurang puas adalah
2.00 dan cukup puas adalah 3.00. Kinerja perusahaan yang mempunyai nilai skor kepuasan yang paling tinggi adalah pemberian gaji dengan nilai 3..02 sedangkan
kategori kinerja perusahan yang mempunyai nilai skor kepuasan yang paling rendah kategori kepemimpinan dengan nilai skor rata-rata 2.51 Secara umum
dapat disimpulkan bahwa masih ada jurang pemisah antara tingkat kepentingan dan kinerja perusahaan. Rata-rata penilaian kinerja dan penilaian kepentingan
perusahaan terhadap variabel yang diberikan karyawan tetap kemudian di plot ke dalam diagram kartesius Gambar 9 yang dibagi ke dalam empat kuadran dengan
garis pembatas berdasarkan nilai rata-rata penilaian kinerja X yaitu sebesar 2.76
89 dan nilai rata-rata penilaian kepentinganY yaitu sebesar 4.57 dengan posisi
masing-masing variabel dalam kuadranya. Tabel 35. Rata-rata Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Perusahaan
Variabel Nilai rata-rata
Tingkat Kepentingan Y
Nilai rata-rata Kinerja
X
I. Kepemimpinan
1 Kebijakan Sumberdaya Mansia Perusahaan 4.80
2.26 2.Tugas dan Tanggung jawab Atasan Terhadap
Pekerjaan 4.78 2.76
Rata-rata 4.79 2.51
II.Kesejahteraan Jasmani
3.Pemberian Gaji 4.70
3.34 4. Pemberian Tunjangan Pengobatan
4.69 2.23
5.PemberianTunjangan JAMSOSTEK 4.59
2.28 6..Pemberian Tunjangan Makan
4.67 3.50
7. Pemberian THR 4.63
2.65 8. Pemenuhan Fasilitas Pakaian
4.36 3.42
9. Pemenuhan Hak Cuti Karyawan 4.13
1.60 Rata-rata 4.54
2.72
III. Kesejahteraan Rohani
10. Kesempatan Beribadah 4.56
2.96 11.Suasana Lingkungan Kerja Nyaman
4.55 3.04
12.Terciptanya Ruangan Kerja Nyaman 4.56
3.06 Rata-rata 4.56
3.02
IV. Pengembangan Diri
13.Terpenuhi Pelatihan Karyawan 4.40
2.81 Rata-rata 4.57
2.76
90 Gambar 9. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis IPA
Karyawan Kontrak Departemen Produksi
A. Kuadran I Prioritas Utama
Sesuai dengan diagram kartesius, diketahui terdapat lima variabel yang mempengaruhi kepuasan karyawan yang penangganaya perlu diperioritaskan oleh
perusahaan. Kuadaran I memuat variabel kebijakan sumberadaya manusia perusahaan, tugas dan tanggung jawab atasan terhadap pekerjaan, tunjangan
pengobatan,pemberian tunjangan hari raya keagamaan dan tunjangan jaminan social ketenagakerjaan Menurut Karyawan variabel ini penting namun pada
kenyatanya kinerja variabel ini masih rendah. Artinya belum sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan. Kebijakan perusahaan dan atasan pekerjaan
Kinerja Perusahaan
3.2 3.0
2.8 2.6
2.4 2.2
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4 13
12 11
10
9 8
7 6
5 4
3
2 1
Kepent ingan
I II
III IV
91 merupakan variable dirasakan kurang oleh karyawan kontrak hal ini terkait
dengan kebijakan perusahaan dalam masalah lama kontrak dan status karyawan menjadi karyawan tetap. Sedangkan untuk tunjangan pengobatan dan jaminan
social ketenagakerjaan perlu perhatian yang serius dari perusahan meskipun status karyawan sebagai karyawan kontrak.
B. Kuadran II Pertahankan Prestasi
Kuadran II merupakan kuadran yang menunjukan kinerja pelayan yang
diberikan perusahaan telah sesuai yang diharapkan karyawan kontrak . Pemberian
gaji, tunjangan makan dan transport, lingkungsn kerja nyaman dan terciptanya ruangan kerja yang nyaman serta kesempatan beribadah dan olahraga merupakan
variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini. Karyawan menilai variabel- variabel ini penting dan kenyatannya perusahan telah memenuhi sesuai yang
diharapkan oleh karyawan dengan kata lain kepuasan karyawan terhadap apa yang telah diberikan perusahaan sudah relatif tinggi. Sehingga perusahaan hendaknya
mempertahankan kinerja dari variabel-variabel ini.
C. Kuadran III Prioritas Rendah
Kuadran ini memuat variabel pemenuhan hak cuti karyawan dan terpenuhi pelatihan karyawan. Variabel-variabel ini dinilai oleh karyawan kurang penting
atau bukan yang utama dan pada kenyatannya kinerja variabel ini juga tergolong biasa-biasa saja. Dengan sebagian besar responden karyawan kontrak adalah
tingkat operator variabel-variabel diatas tidak menjadi faktor utama selama menjadi karyawan di perusahaan. Sehingga dengan atau tanpa pemenuhan
pengembangan diri yaitu pelatihan karyawan tidak menjadi masalah bagi karyawan.
92
D. Kuadran IV Berlebihan
Hanya ada satu variabel yang terdapat pada kuadran ini yaitu terpenuhinya fasilitas pakaian. Fasilitas pakaian dianggap kurang penting oleh karyawan namun
pada kenyatanya kinerja perusahaan dalam memenuhi fasilitas tersebut sudah sangat baik. Kinerja dari variable ini dianggap sudah sesuai dengan yang di
harpkan oleh karyawan sehingga variable ini bukan prioritas pertama yang harus ditigkatkan. Dengan kata lain karyawan sudah merasa puas dengan fasilita
pakaian yang diberikan selama bekerja di perusahaan.
7.4. Perbedaan Tingkat Kepuasan Karyawan Tetap dan Karyawan