12 didapat karyawan ternyata lebih besar daripada yang diharapkan maka karyawan
tersebut puas. Sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan,akan menyebabkan ketidakpuasan pada karyawan.
c. Teori Pemenuhan Kebutuhan Need Fullment Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau tidak kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa
yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan pegawai terpenuhi, maka makin puas pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila kebutuhan pegawai tidak
terpenuhi, pegawai itu akan merasa tidak puas
d. Teori Pandangan Kelompok Social Refrence Group Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja pegawai bukanlah tergantung pada pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada pandangan dan
pendapat kelompok oleh para pegawai dianggap sebagai kelompok acuan. Kelompok acuan tersebut oleh pegawai di jadikan tolok ukur untuk menilai
dirinya maupun lingkungannya. Jadi pegawai akan merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok
acuan.
e. Teori dua faktor dari Herzberg
Teori dua faktor di kembangkan oleh Frederick Herzberg. Ia mengunakan teori Abrahan Maslow sebagai titik acuan. Penelitian Herzberg diadakan dengan
melakukan wawancara terhadap subyek insinyur dan akuntan. Masing-masing subyek diminta menceritakan kejadian yang dialami oleh mereka baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenagkan. Kemudian dianalisis dengan analisis isi content analysis untuk menetukan faktor-faktor yang menyebabkan
13 kepuasan atau ketidakpuasan. Dua faktor yang dapat menyebabkan timbulnya rasa
puas atau tidak puas menurut Herzbeg, yaitu faktor pemeliharaanmaintence factors dan faktor pemotivasianmotivational factors
2.2.3. Faktor-faktor Kepuasan Kerja
Menurut Mangkunegara 2001, ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaanya.
a. Faktor pegawai, yaitu kecerdasan IQ, kecakapan khusus, umur, jenis, kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, emosi,
cara berpikir, persepsi dan sikap kerja b. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi,
pangkatgolongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan sosial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial dan hubungan kerja.
As’ad dalam Komara 2001 menyimpulkan bahwa faktor yang menpengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah:
a. Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat, bakat, ketrampilan kerja dan sikap kerja.
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antara sesama karyawan dengan atasan mapun antara karyawan yang
berbeda jenis dan unitnya c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja dan karyawan yang meliputi jenis pekerjaan, waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu dan lain-lain
14 d. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan dan
kesejahteraan karyawan meliputi gaji, jaminan sosial, tunjangan dan lain- lain.
Selanjutnya Mangkunegara 2001 mengemukakan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti turn over, tingkat
absensi,umur,tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan.
a. Turn Over