Pembelajaran Ekspositori LANDASAN TEORI

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Berdasarkan paparan di atas dapat dipahami bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran di kelas dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Menurut Kardi dan Nur sebagaimana dikutip dalam Majid 2013:13 model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus, yaitu 1 rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; 2 landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; 4 lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

2.3. Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal Hamruni, 2012:73. Roy Killen dalam Hamruni 2012:73 menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi langsung direct instruction. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru teacher centered approach. Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru smemegang peran yang sangat dominan. Tujuan utama pembelajaran ekspositori adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan pembelajaran ekspositori adalah 1 guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, 2 pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas, 3 siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran dan bisa melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi, 4 strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Strategi pembelajaran ekspositori juga memiliki kelemahan. Kelemahan strategi ekspositori adalah 1 strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak dengan baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain, 2 strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar, 3 karena strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis, 4 keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur dan kemampuan mengelola kelas, 5 oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah one-way communication, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.

2.4. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE ( TPS ) MATA PELAJARAN IPS DENGAN Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (Tps) Mata Pelajaran IPS Dengan Materi Bentuk Muka Bumi Dan Aktifitas Penduduk

0 2 10

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE ( TPS ) MATA PELAJARAN IPS Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (Tps) Mata Pelajaran IPS Dengan Materi Bentuk Muka Bumi Dan Aktifitas Penduduk Di Indon

0 3 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSQ) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATA PELAJARAN KKPI.

0 2 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SISWA SD.

0 0 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengelolaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Fisika Materi Pemantulan Cahaya Siswa Kelas X S

0 0 17

View of Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Berbantuan Media Puzzle untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD

0 0 31