percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur dan kemampuan mengelola kelas, 5 oleh karena gaya
komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah one-way communication, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan
materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa
yang diberikan guru.
2.4. Pembelajaran Kooperatif
2.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dirancang berdasarkan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain. Karena satu sama
lain yang saling membutuhkan, maka harus ada interaksi antar sesama agar manusia yang berbeda terhindar dari kesalahpahaman antar sesamanya.
Berdasarkan kenyataan tersebut, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan
tanggung jawab. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan
kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secra kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen
Majid, 2013:174.
Nurhayati dalam Majid, 2013:175 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam
suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar kerja sama dengan anggota lainnya. Menurut Ngalimun
2014:161 model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep,
menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran
kooperatif siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota untuk belajar. Pembelajaran kooperatif sangat
efektif untuk diterapkan di dalam kelas karena setiap siswa mempunyai perbedaan sehingga dengan pembelajaran kooperatif siswa dapat saling asah, asih dan asuh
saling mencerdaskan karena siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama teman. Menurut Nurul Haryati dalam Majid, 2013:177 mengemukakan
bahwa terdapat lima unsur dasar pembelajaran kooperatif, yaitu 1 ketergantungan positif; 2 pertanggungjawaban individual; 3 kemampuan bersosialisasi; 4 tatap
muka; dan 5 evaluasi proses kelompok.
2.4.2. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif