2.5. Think-Pair-Share
2.5.1. Pengertian Think-Pair-Share
Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, dikembangkan pertama
kali oleh Profesor Frank Lyman di University of Maryland pada tahun 1981 dan diadopsi oleh banyak penulis di bidang pembelajaran kooperatif pada tahun-tahun
selanjutnya. Think-Pair-Share menantang asumsi bahwa seluruh resitasi dan diskusi perlu diseting diseluruh kelompok dalam kelas. Struktur ini memiliki
prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Dengan
demikian diharapkan siswa mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling bergantung pada kelompok kecil secara kooperatif.
Di kelas biasa, guru mengajukan pertanyaan, dan hanya beberapa siswa mengangkat tangan untuk menjawab. Pada Think-Pair-Share, guru mengajukan
suatu pertanyaan, siswa memikirkan jawabannya dalam beberapa saat, kemudian mereka membagi jawabannya dengan pasangan atau dengan anggota tim lainnya
tetapi dalam bentuk pasangan dialog Jaeng, 2008:64. Para siswa membagi jawaban, tidak hanya dengan teman dalam tim, tetapi juga dengan anggota dari
tim lain ke seluruh kelas.
2.5.2. Tahapan Pelaksanaan Think-Pair-Share
Menurut Majid 2013:191-192 langkah-langkah yang diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share adalah :
Tahap 1 : Thinking Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan
pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2 : Pairing Guru meminta siswa agar berpasangan dengan siswa yang lain untuk
mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan pertanyaan, atau
berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberik waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
Tahap 3 : Sharing Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan
seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Hal ini cukup efektif jika dilakukan dengan cara bergiliran antara pasangan demi pasangan, dan dilanjutkan
sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapatkan kesempatan untuk melaporkan.
Huda 2013:207 mengemukakan bahwa Think-Pair-Share TPS sebaiknya dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut 1 Siswa
ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 anggotasiswa, 2 guru memberikan tugas pada setiap kelompok, 3 masing-
masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu, 4 kelompok membentuk anggota-anggotanya secara
berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya, 5
kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare hasil diskusinya.
Menurut Jaeng 2008:64 tahapan Think-Pair-Share meliputi: Tahap1 : Guru menginformasikan masalah lisan atau tertulis LKS kepada
seluruh kelas. Tahap 2 : Guru meminta kepada seluruh siswa untuk berpikir sejenak tentang
cara-cara menjawabmenyelesaikan masalah yang diajukan guru. Tahap 3 : Guru meminta kepada siswa untuk saling berbagi cara-cara
mengerjakan masalah menurut hasil pemikirannya kepada anggota lain. Cara berbagi ini dilakukan dalam dialog berpasangan dalam
timkelompoknya. Tahap 4 : Berbagi ke seluruh kelas. Dalam hal ini dapat dilakukan sebagai
berikut 1 para siswa menulis jawabannya di papan tulis pada saat yang sama, 2 para siswa memberikan jawaban dengan cepat dan
siswa lain menanggapi dengan cepat, 3 semua siswa berdiri, setelah memberikan jawabannya, siswa tersebut duduk. Setiap siswa yang
memberikan jawaban sama juga ikut duduk. Proses ini dilanjutkan sampai semua siswa duduk, 4 setiap siswa berbagi jawaban dengan
siswa pada kelompok lain.
2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Think-Pair-Share