Teori Belajar dan Pembelajaran

13

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Teori Belajar dan Pembelajaran

Setiap orang selalu melaksanakan kegiatan belajar, entah itu disadari maupun tidak. Kegiatan harian yang dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali akan selalu diwarnai oleh kegiatan belajar. Seseorang yang tanpa sengaja melihat petani sedang menanam padi misalnya, kemudian terlintas pikiran betapa beratnya untuk menghasilkan bahan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari, sehingga muncul perasaan menghargai jerih payah petani. Gambaran ilustrasi tersebut menandakan adanya pengalaman belajar dan perubahan perilaku berupa tindakan menghargai karya petani pada diri orang tersebut. Gagne dalam Rifa’i dan Anni, 2010:82 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Arsyad 2013:1 juga menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah dengan adanya perubahan perilaku pada diri orang tersebut yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. apabila proses belajar diselenggarakan di sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Istilah pembelajaran instruction secara sederhana bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya effort dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan” Majid, 2013:4. Briggs dalam dalam Rifa’i dan Anni, 2010:191 menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan berkemungkinan bersifat eksternal jika bersumber antara lain dari pendidik. Association for Educational Communication and Technology AECT menegaskan pembelajaran instructional merupakan bagian dari pendidikan. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari komponen- komponen instruksional, yaitu pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar atau lingkungan. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada event-event yang dilakukan oleh guru, tetapi mencakup semua events yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar, meliputi kejadian-kejadian yang diturunkan dari bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televise, film, slide, maupun kombinasi dari bahan tersebut. Paparan di atas mengilustrasikan bahwa belajar merupakan proses internal siswa, dan pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar. Dari segi guru, belajar merupakan akibat tindakan pembelajaran. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.1. Konsep dan Sudut Pandang Pembelajaran Konsep Sudut Pandang Belajar Learning Peserta didik Pembelajar Mengajar Teaching Pendidik Pengajar Pembelajaran Instruction Interaksi antara peserta didik, pendidik, dan atau media sumber belajar

2.2. Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE ( TPS ) MATA PELAJARAN IPS DENGAN Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (Tps) Mata Pelajaran IPS Dengan Materi Bentuk Muka Bumi Dan Aktifitas Penduduk

0 2 10

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE ( TPS ) MATA PELAJARAN IPS Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (Tps) Mata Pelajaran IPS Dengan Materi Bentuk Muka Bumi Dan Aktifitas Penduduk Di Indon

0 3 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSQ) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATA PELAJARAN KKPI.

0 2 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SISWA SD.

0 0 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengelolaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Fisika Materi Pemantulan Cahaya Siswa Kelas X S

0 0 17

View of Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Berbantuan Media Puzzle untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD

0 0 31