belajar merupakan akibat tindakan pembelajaran. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1. Konsep dan Sudut Pandang Pembelajaran
Konsep Sudut Pandang
Belajar Learning Peserta didik Pembelajar
Mengajar Teaching Pendidik Pengajar
Pembelajaran Instruction Interaksi antara peserta didik, pendidik,
dan atau media sumber belajar
2.2. Model Pembelajaran
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Model juga
diartikan sebagai benda atau barang tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti “globe” yang merupakan model dari planet bumi. Dalam istilah berikutnya, istilah
model digunakan sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran tersebut, Dewey dalam Joyce dan Weil sebagaimana dikutip dalam Majid 2013:13
mendefinisikan model pembelajaran sebagai suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang tatap muka di kelas, atau pembelajaran tambahan
di luar kelas dan untuk menajamkan materi pengajaran. Arends dalam Ngalimun, 2014:7 menyatakan istilah model pengajaran
mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan, dan sistem pengelolaannya, sehingga model pembelajaran
mempunyai makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Soekarno, dkk dalam Nurulwati, 2000 mengemukakan maksud dari
model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Berdasarkan paparan di atas dapat dipahami bahwa model pembelajaran
memberikan kerangka dan arah bagi guru sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran di kelas dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
seperti buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Menurut Kardi dan Nur sebagaimana dikutip dalam Majid 2013:13
model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus, yaitu 1 rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; 2 landasan pemikiran
tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; 4 lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
2.3. Pembelajaran Ekspositori