2. Tahap pelaksanaan yang merupakan tahap terpenting dalam pembangunan, sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaannya.
Wujud nyata partisipasi pada tahap ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran, bentuk
sumbangan materi, dan bentuk keterlibatan sebagai anggota proyek. 3. Tahap menikmati hasil, yang menjadi indikator keberhasilan partisipasi
masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek. Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan,
maka semakin besar manfaat proyek yang dirasakan, berarti proyek tersebut berhasil mengenai sasaran.
4. Tahap evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini dianggap sebagai umpan balik yang dapat memberi masukkan
demi perbaikan pelaksanaan proyek selanjutnya.
2.2. Bentuk-Bentuk Partisipasi
Menurut Soelaiman 1980, ada beberapa bentuk partisipasi yang dapat diberikan masyarakat dalam suatu program pembangunan, yaitu:
1. Partisipasi uang, adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-
usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan.
2. Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang
harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas. 3.
Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang
keberhasilan suatu program. 4.
Partisipasi keterampilan adalah memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang
membutuhkannya. 5.
Partisipasi buah pikiran adalah partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat,
baik untuk
penyusunan program
maupun untuk
memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya
dengan memberikan
pengalaman dan
pengetahuan guna
mengembangkan kegiatan yang diikutinya. 6.
Partisipasi sosial, merupakan partisipasi yang diberikan oleh partisipan sebagai tanda paguyuban. Misalnya arisan, menghadiri kematian, dan
lainnya serta dapat juga berupa sumbangan perhatian atau tanda kedekatan dalam rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi.
7. Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan yaitu masyarakat
terlibat dalam setiap diskusiforum dalam rangka mengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan bersama.
8. Partisipasi representatif dilakukan dengan cara memberikan
kepercayaanmandat kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi atau panitia.
Merujuk berbagai bentuk partisipasi yang telah disebutkan di atas, maka bentuk partisipasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu partisipasi dalam
bentuk nyata memiliki wujud dan juga partisipasi dalam bentuk tidak nyata abstrak. Bentuk partisipasi nyata berupa uang, harta benda, tenaga, dan
keterampilan. Sedangkan partisipasi abstrak berupa buah pikiran, partisipasi sosial, pengambilan keputusan, dan partisipasi representatif.
2.3. Prasyarat Partisipasi