BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1. Definisi Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Uphoff, Cohen, dan
Goldsmith 1979 bahwa partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,
serta pemanfaatan hasil. Lebih lanjut menurut Adisasmita 2006 partisipasi adalah keterlibatan
anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan implementasi programproyek pembangunan yang dikerjakan di
dalam masyarakat lokal. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pembangunan merupakan aktualisasi dari kesediaan dan kemampuan anggota
masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam implementasi program yang dilaksanakan. Lebih jauh partisipasi juga diartikan sebagai keterlibatan seseorang
secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu Ach. WazirWs, et al, 1999. Selanjutnya, Syahyuti 2006 mendefinisikan partisipasi sebagai proses
dimana seluruh pihak dapat membentuk dan terlibat dalam seluruh inisiatif pembangunan.
Merujuk berbagai pendapat tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan aktif seseorang, atau sekelompok orang
masyarakat secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam program pembangunan dan terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, menikmati hasil
sampai pada tahap evaluasi. Selanjutnya Uphoff, Cohen, dan Goldsmith 1979, membagi partisipasi
dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap pengambilan keputusan, diwujudkan dengan keikutsertaan
masyarakat dalam rapat. Tahap pengambilan keputusan yang dimaksud disini adalah proses perencanaan suatu kegiatan.
2. Tahap pelaksanaan yang merupakan tahap terpenting dalam pembangunan, sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaannya.
Wujud nyata partisipasi pada tahap ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran, bentuk
sumbangan materi, dan bentuk keterlibatan sebagai anggota proyek. 3. Tahap menikmati hasil, yang menjadi indikator keberhasilan partisipasi
masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek. Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan,
maka semakin besar manfaat proyek yang dirasakan, berarti proyek tersebut berhasil mengenai sasaran.
4. Tahap evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini dianggap sebagai umpan balik yang dapat memberi masukkan
demi perbaikan pelaksanaan proyek selanjutnya.
2.2. Bentuk-Bentuk Partisipasi