2.6.2. Program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP
Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP adalah kegiatan yang dilakukan oleh kaum perempuan dengan aktivitas pengelolaan dana
simpanan dan pengelolaan dana pinjaman. Secara umum alokasi dana untuk kegiatan ini maksimal 25 persen dari dana Bantuan Langsung Masyarakat BLM
di kecamatan. Kelancaran pengembalian atau peningkatan persentase
pengembalian pinjaman
sebelumnya harus
dipertimbangkan dalam
mengalokasikan dana simpan pinjam bagi kelompok perempuan ini. Secara umum tujuan dari kegiatan SPP ini adalah untuk mengembangkan
potensi kegiatan simpan pinjam perdesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat
kelembagaan kegiatan kaum perempuan. Sementara itu, tujuan khusus dari kegiatan SPP ini adalah mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan
usaha ataupun sosial dasar, memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan peluang usaha, dan
mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan. Sasaran dari kegiatan SPP ini adalah masyarakat miskin produktif yang
memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui kelompok simpan pinjam untuk kelompok perempuan yang sudah ada di
masyarakat. Selain itu, bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok perempuan yang mempunyai
pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman. Dalam kegiatan ini, kelompok yang berhak menerima dana SPP adalah kelompok : a beranggotakan
perempuan yang mempunyai ikatan pemersatu dan saling mengenal minimal satu tahun, b mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dana
simpanan dan dana pinjaman yang telah disepakati, c telah mempunyai modal dan simpanan dari anggota sebagai sumber dana pinjaman yang diberikan, d
kegiatan pinjaman masih berlangsung dengan baik, e mempunyai organisasi kelompok dan administrasi secara sederhana. Dalam hal pengembalian dana, dana
tersebut hanya boleh digunakan untuk kegiatan SPP, baik oleh kelompok lama, maupun kelompok baru, sesuai ketentuan pengelolaan dana bergulir.
Pelaksanaan kegiatan SPP ini harus melewati beberapa alur tahapan. Tahap pertama yaitu tahap perencanaan. Tahap ini dimulai dengan sosialisasi
kepada masyarakat tentang ruang lingkup kegiatan SPP, persyaratan kelompok, dan kelayakan kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan penggalian gagasan
untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan kelompok simpan pinjam dalam setiap dusun yang layak untuk mengajukan usulan ke UPK. Hasil dari
penggalian gagasan tersebut, kemudian dibawa ke Musyawarah Khusus Perempuan MKP. Fungsi dari MKP adalah memutuskan dan mengusulkan
kelompok yang dianggap memenuhi persyaratan sebagai usulan desa dan dikompetisikan dalam MAD. Setelah diputuskan kelompok yang berhak ikut
kegiatan SPP, maka dilanjutkan dengan penulisan usulan yang berisi gambaran umum kelompok, serta rencana usaha yang dijalankan dalam satu tahun yang akan
datang. Terakhir, verifikasi usulan yang dilakukan oleh tim verifikasi usulan. Tahap kedua, merupakan tahap pelaksanaan kegiatan. Tahap ini berupa
penyaluran dana kepada kelompok SPP. Masing-masing anggota kelompok, harus wajib datang sendiri untuk mengambil dana, dan tidak boleh diwakilkan, bahkan
oleh pihak keluarga sekalipun. Jika berhalangan hadir, maka dari UPK sendiri yang akan mengantarkan ke rumah yang bersangkutan. Tahap ketiga yaitu tahap
pelestarian kegiatan, dimana dana kegiatan SPP harus bertambah jumlahnya untuk penyediaan kebutuhan pendanaan masyarakat miskin, serta pengembangan usaha
terutama layanan kepada masyarakat dan permodalan.
2.8. Kerangka Pemikiran