Berdasarkan Tabel 15 rendahnya tingkat partisipasi dikarenakan anggota
SPP tidak memikirkan imbalan yang akan mereka terima jika berpartisipasi dengan baik. Dalam kegiatan ini ada beberapa imbalan yang diterima oleh
kelompok SPP. Jika kelompok tersebut mengembalikan dana tepat waktu dan tidak ada masalah internal seperti penyelewengan dana baik oleh ketua maupun
anggota, maka kelompok tersebut mendapatkan imbalan. Mereka akan memperoleh penghargaan berupa hadiah seperti jam dinding dan kalender.
Memang hadiah tersebut tidak diperuntukkan bagi individu tapi diperuntukkan bagi kelompok saja.
Kemauan seharusnya menjadi roda penggerak bagi tercapainya tingkat partisipasi yang yang baik. Menurut Mardikanto dalam Zairina 2008,
menyatakan bahwa kemauan berpartisipasi merupakan kunci utama untuk tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat. Sebab, kesempatan dan kemampuan
yang cukup belum merupakan jaminan bagi tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat jika mereka sendiri tidak memiliki kemauan.
6.3. Pengaruh Kemampuan Terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan
Tingkat kemampuan partisipasi perempuan dalam kegiatan SPP digambarkan oleh tingkat pengalaman, pendidikan dan kepemimpinan. Dalam
penelitian ini kemampuan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi perempuan anggota SPP. Hal ini terlihat dari hasil analisa statistik dengan uji regresi linear
berganda menunjukkan p value = 0,079 0.1 10. Artinya, jika nilai p value besar dari nilai
10 , maka variabel tersebut berpengaruh nyata. lihat
Lampiran 6 . Ini juga dapat dilihat pada hasil tabulasi silang dimana responden
yang jaraknya dekat maupun jauh yang memiliki tingkat kemampuan sedang, yakni sebanyak 29 responden dari total 37 responden ternyata mempunyai tingkat
partisipasi yang rendah. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Jumlah Responden menurut Tingkat Kemampuan dan Partisipasi
dengan Kontrol Jarak dari Kantor UPK PNPM Kecamatan Dramaga, Tahun 2011
Tingkat Partisipasi
Jarak
Kemampuan Jarak Dekat Kemampuan Jarak Jauh
Rendah Sedang Tinggi Total Rendah Sedang Tinggi Total Total
Rendah 1
16 17
13 3
16 33
89,2 Sedang
1 1
2 1
3 4
10,8
Total 1
16 1
18 15
4 19
37 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
Berdasarkan pemaparan di atas maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Tingkat partisipasi anggota SPP lebih banyak ditentukan atau didorong oleh
faktor kemauan motif, harapan, kebutuhan dan imbalan ketimbang oleh faktor kemampuan pendidikan, pengalaman dan kepemimpinan”,ditolak. Ini
dikarenakan faktor yang berpengaruh adalah faktor kemampuan bukan faktor kemauan.
Pengaruh faktor kemampuan ini tentunya tidak terlepas dari variabel pendukungnya yakni pengalaman, pendidikan dan kepemimpinan. Pengalaman
anggota SPP ternyata memberi pengaruh terhadap tingkat partisipasi mereka. Berdasarkan hasil analisa deskriptif ada sebanyak 78 persen anggota SPP yang
sudah memiliki pengalaman baik di organisasi kemasyarakatan maupun dalam kegiatan simpan pinjam.
Sebelum mengikuti kegiatan SPP ini, anggota SPP pernah meminjam uang dari bank keliling. Bank keliling yang masuk ke Desa Dramaga ini adalah Mitra
Bisnis Keluarga MBK. Mereka meminjamkan uang untuk modal usaha dan ditagih setiap minggunya, dengan syarat ketika melakukan pembayaran tagihan
setiap anggota yang meminjam wajib datang ke tempat yang sudah disepakati bersama untuk melakukan pembayaran. Tidak boleh ada satupun anggota yang
tidak datang. Namun semenjak ada kegiatan SPP ini, ibu-ibu yang meminjam pada bank
keliling di Desa Dramaga beralih ke PNPM. Hal ini sejalan dengan tujuan dari kegiatan SPP yang ingin memberantas bank keliling di Kecamatan Dramaga.
Beralihnya ibu-ibu di Desa Dramaga untuk meminjam kepada PNPM dikarenakan pembayaran MBK terlalu berat untuk mereka jika dilakukan setiap minggunya,
sedangkan SPP PNPM hanya membayar satu kali setiap bulannya. Inilah alasan
mengapa ibu-ibu di Desa Dramaga meninggalkan bank keliling. Ini diungkapkan oleh salah seorang anggota SPP, JL 39 tahun sebagai berikut:
“...dulu mah saya minjem ke bank keliling neng, tapi karena bayarnya tiap minggu, rasanya kok berat ya, akhirnya saya gak
minjem lagi. Waktu saya denger ada kegiatan PNPM yang mi
njemin modal usaha, saya ikutan…”. Berdasarkan pernyataan di atas terlihat bahwa tingkat partisipasi anggota
SPP relatif tinggi. Hasil analisa data statistik juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata variabel pengalaman terhadap tingkat partisipasi anggota SPP ,
dimana p value = 0,002 0,1. Ini berarti bahwa pengalaman berpengaruh nyata terhadap tingkat partisipasi anggota SPP. Hasil tabulasi silang juga
memperlihatkan bahwa responden yang jaraknya dekat maupun jauh yang memiliki tingkat pengalaman rendah sebanyak 33 responden dari total 37
responden, ternyata mempunyai tingkat partisipasi yang rendah. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah Responden menurut Tingkat Pengalaman dan Partisipasi
dengan Kontrol Jarak dari Kantor UPK PNPM Kecamatan Dramaga, Tahun 2011
Tingkat Partisipasi
Jarak
Pengalaman Jarak Dekat Pengalaman Jarak jauh
Total Rendah Tinggi Total
Rendah Sedang
Total
Rendah 17
17 16
16 33
89,2 Sedang
1 1
2 1
3 34
10,8
Total 17
1 18
18 1
19 37
100
Sumber: Data Primer hasil Penelitian, Tahun 2011
Lebih lanjut anggota SPP Desa Dramaga memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Ini terlihat dari banyaknya responden yang hanya
menamatkan pendidikan hingga bangku SD saja, yakni sebesar 50 persen. Pengetahuan mereka hanya berkisar pada pemahaman akan pemanfaatan dana
SPP saja. Mereka hanya paham akan sanksi dan peraturan terkait dengan pinjaman dana SPP namun mereka tidak paham akan alur perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring evaluasi pada kegiatan SPP.
Hal ini tentu saja berpengaruh pada tingkat partisipasi mereka yang rendah. Analisa data statistik juga menunjukkan bahwa variabel pendidikan tidak
berpengaruh nyata terhadap tingkat partisipasi anggota SPP, dimana p value = 0,750
0,1. Data ini juga diperkuat dengan hasil tabulasi silang dimana responden yang jaraknya dekat maupun jauh yang memiliki tingkat pendidikan
tinggi, ternyata memiliki tingkat partisipasi yang rendah, yakni sama-sama
sebesar 43,2 persen. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 18 di bawah ini.
Tabel 18
. Jumlah Responden menurut Tingkat Pendidikan dan Partisipasi dengan Kontrol Jarak dari Kantor UPK PNPM Kecamatan Dramaga
Tingkat Partisipasi
Jarak
Pendidikan jarak Dekat
Total
Pendidikan Jarak Jauh
Total Total
Sedang Tinggi Sedang
Tinggi Rendah
1 16
17 16
16 33
89,2 Sedang
1 1
3 3
4 10,8
Total
1 17
18
19
19 37
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2011
Kepemimpinan juga menjadi penentu tinggi atau rendahnya tingkat partisipasi seseorang. Dalam kegiatan SPP ini kepemimpinan yang dimaksud
adalah ketua kelompok SPP. Ketua kelompok adalah orang yang berperan terhadap kelompoknya agar kelompok tersebut bisa melaksanakan kegiatan SPP
dengan baik dan sesuai dengan target waktu yang telah disepakati dengan UPK Kecamatan Dramaga. Ketua kelompok mengingatkan anggota kelompoknya jika
sudah tiba waktunya untuk membayarkan cicilan. Ketua kelompok juga menyampaikan informasi dari UPK berkaitan dengan kegiatan SPP. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh salah seorang responden, yakni PW 31 tahun sebagai berikut:
“…ini mah neng tiap ketemu dijalan saya selalu diingetin sama ketua kelompok, kalau jangan lupa bayar cicilan tanggal
sekian…”. Merujuk pernyataan di atas terlihat bahwa kepemimpinan memang
berkontribusi terhadap kegiatan SPP ini, terutama dalam hal pengembalian cicilan SPP. Namun jika dilihat secara keseluruhan ternyata kepemimpinan dalam hal ini
ketua kelompok tidak mampu menggerakkan anggotanya untuk terlibat dalam kegiatan SPP secara keseluruhan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring evaluasi. Ketua kelompok hanya fokus pada tahap pemanfaatan hasil saja. Hal ini juga ditandai dari hasil analisa statistik yang menunjukkan bahwa
tidak terdapat pengaruh nyata antara variabel kepemimpinan terhadap tingkat partisipasi anggota SPP, dimana p value = 0,985 0,1. Ini juga sejalan dengan
hasil tabulasi yang digambarkan pada Tabel 19. Tabel 19.
Jumlah Responden menurut Tingkat Kepemimpinan dan Partisipasi dengan Kontrol Jarak dari kantor UPK PNPM Kecamatan Dramaga,
Tahun 2011
Tingkat Partisipasi
Jarak Kepemimpinan Jarak Dekat
Kepemimpinan jarak jauh
Total
Rendah Sedang
Tinggi
Total
Tinggi
Total
Rendah 1
5 11
17 16
16 33
89,2 Sedang
1 1
3 3
4 10,8
Total
1 5
12
18
19
19 37
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2011
Berdasarkan Tabel 19 terlihat sebanyak 27 dari total 37 responden yang
jarak rumahnya dekat maupun jauh yang memiliki tingkat kepemimpinan yang tinggi ternyata mempunyai tingkat partisipasi yang rendah.
6.4. Analisis Pengaruh Faktor Pendorong Terhadap Tingkat Partisipasi