seorang istri sama-sama berkewajiban untuk mencari nafkah dengan suaminya dalam upaya memenuhi beragam kebutuhan rumah tangga. Mencari nafkah tidak
lagi hanya menjadi kewajiban suami laki-laki, begitu juga kewajiban melakukan pekerjaan urusan rumah tangga tidak semata-mata tugas istri perempuan.
Berdasarkan uraian di atas dengan jelas dapat ditangkap, bahwa kondisi normatif, laki-laki dan perempuan mempunyai status atau kedudukan dan peranan
hak dan kewajiban yang sama, akan tetapi menurut kondisi objektif, perempuan mengalami ketertinggalan yang lebih besar dari pada laki-laki dalam berbagai
bidang kehidupan dan pembangunan. Kondisi objektif ini tidak lain disebabkan oleh norma sosial dan nilai sosial budaya yang masih berlaku di masyarakat.
Norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut di satu pihak, menciptakan status dan peranan wanita disektor domestik yakni berstatus sebagai ibu rumah
tangga, dan melaksanakan pekerjaan urusan rumah tangga. Sedangkan di lain pihak, menciptakan status dan peranan laki-laki di sektor publik sebagai kepala
rumah tangga dan pencari nafkah. Akibat masih berlakunya berbagai norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut di masyarakat, maka akses wanita terhadap
sumberdaya di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan menjadi terbatas.
2.6. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
2.6.1. Profil PNPM Mandiri Perdesaan
PNPM-Mandiri Perdesaan merupakan salah satu program pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan. Program ini berbasiskan pemberdayaan
masyarakat, yang wilayah kerja dan target sasarannya adalah masyarakat desa khususnya Rumah Tangga Miskin RTM. PNPM Mandiri perdesaan mengadopsi
sepenuhnya mekanisme dan prosedur program pengembangan kecamatan PPK yang telah dilaksanakan sejak 1998-2007
2
. Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air,
bahkan terbesar di dunia. Dalam pelaksanaannya, program ini memprioritaskan kegiatan bidang infrastruktur desa, pengelolaan dana bergulir bagi kelompok
2
http:www.pnpm-perdesaan.org di akses 2 Mei 2011 pukul 19.52 wib.
perempuan, kegiatan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di wilayah perdesaan. Program ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: a dana BLM
Bantuan Langsung Masyarakat untuk kegiatan pembangunan, b dana Operasional Kegiatan DOK untuk kegiatan perencanaan pembangunan
partisipatif dan kegiatan pelatihan masyarakat, dan c pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh para fasilitator pemberdayaan, fasilitator teknik, dan
fasilitator keuangan. PNPM-M Perdesaan ini, terdiri atas beberapa program utama, yaitu:
Infrastruktur desa, UEP SPP, pendidikan dan kesehatan. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa PMD, DepartemenKementrian Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang bersumber dari alokasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara APBN, alokasi anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, partisipasi dari CSR Corporate Social Responcibility dan dana hibah
serta pinjaman dari sejumlah lembaga dan Negara pemberi bantuan di bawah koordinasi Bank Dunia.
Pada pelaksanaannya seluruh anggota masyarakat di dorong untuk terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan,
pengambilan keputusan dalam pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Salah satu
wujud partisipasi tersebut adalah diberikannya kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan PNPM-M Peredesaan untuk memenuhi
kebutuhan dasar, ekonomi, dan politik serta mengakses aset produktif. PNPM-M Perdesaan mengharuskan adanya keterlibatan perempuan sebagai pengambil
keputusan dan pelaku pada pada semua tahap alur kegiatan PNPM. Alur kegiatan PNPM-M Perdesaan meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pelestarian kegiatan. Pada tahap perencanaan diawali dengan Musyawara
Antar Desa
MAD sosialisasi,
yang bertujuan
untuk mensosialisasikan prinsip, kebijakan, prosedur, dan hal-hal yang berkaitan dengan
PNPM Mandiri Perdesaan. Selanjutnya dilakukan Musyawarah Desa MUSDES sosialisasi sebagai ajang penyebarluasan informasi PNPM-M Perdesaan di Desa.
Dalam kegiatan MUSDES ini, akan dipilih Tim Pelaksana Kegiatan TPK yang
terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara. Selain itu juga dipilih Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa KPMD dan Kader Teknik yang akan
menfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan proses PNPM-M Perdesaan. Setelah TPK dan KPMD terpilih, tahap berikutnya adalah melakukan pelatihan
terhadap KPMD tersebut. Tahapan berikutnya adalah penggalian gagasan yang dilakukan secara
partisipatif bersama-sama dengan masyarakat desa. Hal ini dilakukan untuk menemukan gagasan-gagasan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa
dengan mengembangkan potensi desa yang ada. Gagasan yang telah ada tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan dan penyebab kemiskinan.
Setelah melakukan penggalian gagasan, diadakan Musyawarah Khusus Perempuan MKP . Kegiatan ini dihadiri oleh perempuan dan dilakukan dalam
rangka membahas gagasan dari kelompok perempuan. Usulan hasil MKP ini selanjutnya dilaporkan ke Musyawarah Desa Perencanaan untuk disahkan sebagai
bagian dari usulan desa. Usulan-usulan yang telah disepakati kemudian di bahas dalam tahapan
Musyawarah Desa Perencanaan. Usulan-usulan yang telah terpilih kemudian di buat secara tertulis dan diajukan pada MAD. Lebih lanjut, semua usulan tersebut
akan diverifikasi kelayakannya oleh Tim verifikasi Kecamatan. Setelah diverifikasi, usulan tersebut akan dirangking berdasarkan prioritas kebutuhan
paling mendesak yang harus segera direalisasikan di desa tersebut. Kemudian usulan terpilih akan dibawa ke Musyawarah Antar Desa MAD penetapan usulan
yang akan di danai oleh PNPM Mandiri Perdesaan. Usulan yang mendapatkan dana dari PNPM kemudian hasilnya disebarluaskan melalui tahapan Musyawarah
Desa Informasi hasil MAD. Tahapan berikutnya setelah perencanaan, adalah tahap pelaksanaan. Tahap
ini adalah pelaksanaan seluruh rencana yang telah disepakati dalam pertemuan MAD penetapan usulan dan MUSDES informasi hasil MAD serta rapat-rapat
persiapan pelaksanaan. Setelah tahap pelaksanaan selesai, maka dilakukan musywarah pertanggungjawaban secara bertahap, minimal dua kali, yaitu setelah
memanfaatkan dana PNPM tahap pertama, dan pemanfaatan dana PNPM tahap kedua.
Setelah tahap pelaksanaan selesai, tahap terakhir adalah tahap pelestarian kegiatan. Tahap ini berfungsi, agar masyarakat melestarikan dan memelihara
hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan serta mendorong tumbuhnya rasa kepemilikan terhadap hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Untuk lebih
jelasnya mengenai tahapan alur kegiatan PNPM, dapat dilihat pada Gambar 3.
3
Gambar 3 . Alur Tahapan PNPM Mandiri Perdesaan
3
Dikutip dari Petunjuk Teknis Operasional PTO Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan hal 18- 41.
2.6.2. Program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP