Partisipasi Perempuan dalam Tahap Pemanfaatan Hasil

dikonfirmasikan kepada pihak UPK Kecamatan Dramaga, salah seorang Fasilitator Kecamatan DL memberikan keterangan sebagai berikut: “…evaluasi sering terlupakan, karena sering tumpang tindih dengan tahapan baru, dan SDM sendiri juga minim untuk melakukan evaluasi karena mengurus program kegiatan baru berikutnya…” “…Biasanya evaluasi itu, dilakukan di akhir tahun, yakni Bulan Desember, tapi dalam kenyataannya tidak seperti itu, biasanya telat dari waktu yang dijadwalkan…” Tumpang tindihnya tahap evaluasi dengan tahapan baru dikarenakan kegiatan tidak berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Masih terdapat anggota SPP yang telat membayarkan cicilannya sehingga waktu perguliran SPP pun menjadi terganggu. Pada akhirnya waktu untuk tahap monitoring dan evaluasi menjadi berbenturan dengan tahapan baru. Hal ini diungkapkan lagi oleh DL, sebagai berikut: “…evaluasi itu biasanya bareng dengan MD sosialisasi. MD sosialisasi awalnya membahas program yang sudah berjalan, kemudian baru mensosialisasikan program baru…” Lebih lanjut, DL mengatakan bahwa untuk kedepannya tahap monitoring dan evaluasi akan lebih diperhatikan lagi.

5.4. Partisipasi Perempuan dalam Tahap Pemanfaatan Hasil

Pada tahap pemanfaatan hasil indikator yang digunakan adalah keikutsertaan perempuan anggota SPP dalam pemanfaatan hasil kegiatan. Berikut akan disajikan gambaran tingkat partisipasi perempuan anggota SPP dalam tahap pemanfaatan hasil. Tabel 9 . Tingkat Partisipasi Anggota SPP dan Persentasenya Menurut Kategori dalam Tahap Pemanfaatan Hasil, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Tahun 2011 Tahap Pemanfaatan Hasil Interval Kelas Jumlah Responden N Persentase Kategori Manfaat yang dirasakan 3≤X7 Rendah 7≤X11 Sedang 11≤X16 37 100 Tinggi Total 37 100 Tahap Pemanfaatan Hasil 3≤X7 Rendah 7≤X11 Sedang 11≤X16 37 100 Tinggi Total 37 100 Sumber: Hasil Olahan Data Primer Penelitian, 2011 Merujuk Tabel 9 di atas terlihat bahwa tingkat partisipasi perempuan dalam memanfaatkan hasil masuk ketegori tinggi sebesar 100 persen. Perempuan anggota SPP seluruhnya sudah dapat memanfaatkan hasil dari keberadaan program SPP tersebut. Pemanfaatan hasil tersebut berupa pemanfaatan dana pinjaman SPP untuk modal usaha mereka sehingga usaha mereka berkembang dan mengalamai peningkatan pendapatan. Hal ini dipertegas oleh salah seorang responden , yakni oleh WT 49 tahun sebagai berikut: “…Alhamdulillah neng, semenjak saya minjam uang dari SPP, usaha saya makin berkembang, banyak tambahan barang dan pendapatan saya juga meningkat. Beda dengan sebelum saya ikut kegiatan ini…”. Tingginya tingkat partisipasi perempuan anggota SPP dalam tahap ini dikarenakan mereka sangat membutuhkan pinjaman dana untuk modal usaha mereka. Inilah yang menjadi motivasi tersendiri bagi perempuan anggota SPP untuk mengikuti kegiatan ini. Secara keseluruhan tingkat partisipasi perempuan anggota SPP dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pemanfaatan hasil tergolong rendah 68 persen sampai sedang 24 persen. Data selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Tingkat Partisipasi Anggota SPP dan Persentasenya, Menurut Kategori Partisipasi, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Tahun 2011 Tingkat Partisipasi Interval kelas Jumlah responden N Persentase Kategori Tingkat Partisipasi 27≤X63 33 89 Rendah 63≤X99 4 11 Sedang 99≤X136 Tinggi Total 37 100 Sumber: Hasil Olahan Data Primer Penelitian, 2011 Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa keterlibatan perempuan dalam kegiatan SPP ini masih rendah. Perempuan anggota SPP masih belum terlibat aktif dalam beberapa tahapan kegiatan baik kehadiran dalam rapat perencanaan, ketidakaktifan memberikan pendapat, keikutsertaan dalam pelaksanaan kegiatan, serta keterlibatan dalam tahap monitoring dan evaluasi. Rendahnya partisipasi mereka disebabkan ketidakpahaman mereka terhadap kegiatan tersebut serta kesibukan mereka mengurus pekerjaan di rumah sehingga mengakibatkan jarangnya mereka menghadiri pertemuan. BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi perempuan, memberikan gambaran tentang pengaruh faktor kesempatan, kemauan, dan kemampuan terhadap tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan SPP PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Dramaga.

6.1. Pengaruh Kesempatan Terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Tigalingga Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

8 81 118

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Simpan Pinjam Perempuan Terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga ( Studi Kasus Pada PNPM-MP Kelompok SPP ) Di Desa Sinonoan Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

2 61 114

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Disfungsi Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan (SPP) Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) di Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan

1 44 87

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

5 58 146

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin

4 69 162

Kegiatan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman.

0 0 6