Rata-rata responden memiliki beban tanggungan tiga orang anak, bahkan ada responden yang tidak memiliki anak sama sekali. Responden yang memiliki
beban tanggungan tertinggi sebanyak enam orang anak. Semakin banyak beban tanggungan anak, berarti pengeluran juga semakin besar. Untuk itulah program
SPP ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian keluarga khususnya bagi kaum perempuan.
4.6.6. Lamanya Usaha dan Jumlah Dana yang di Terima Anggota SPP
Program SPP di Desa Dramaga telah dilaksanakan sejak Juni 2009 hingga sekarang. Dalam penelitian ini, anggota SPP yang dipilih adalah mereka yang
telah mengikuti program SPP pada tahun 2010. Sesuai hasil penelitian seluruh responden baru mengikuti program ini selama satu tahun. Dikalangan responden
ada yang ingin melanjutkan program ini untuk tahun berikutnya. Namun ada pula responden yang tidak ingin melanjutkan pada tahun depan, karena mereka tidak
mampu membayar cicilan. Responden yang mendapatakan dana pinjaman sebesar Rp.1.000.000 ada 23 orang 62,2 persen dan responden yang mendapatkan
pinjaman dana sebayak Rp.500.000 ada 14 orang 37,8 persen. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.
Lebih lanjut, besar kecilnya jumlah pinjaman yang diterima oleh anggota kelompok SPP sangat tergantung pada lamanya anggota SPP mengikuti kegiatan
ini. Untuk anggota yang baru pertama kali ikut akan diberikan pinjaman sebesar minimal Rp.500.000 hingga Rp.1.000.000. Besar kecilnya pinjaman juga
tergantung pada jenis usaha yang ditekuni dan hasil dari verifikasi yang dilakukan oleh Tim Verifikasi dari UPK Kecamatan Dramaga. Untuk perguliran selanjutnya,
jika anggota SPP berhasil mengembalikan pinjaman maka jumlah pinjaman tersebut akan di tambah lagi dan dinaikkan menjadi Rp.1.000.000 hingga Rp.
1.500.000. Jumlah pinjaman antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam satu kelompok yang sama, bisa berbeda-beda.
4.6.7. Cicilan Anggota SPP
Besar kecilnya cicilan dari pinjaman dana SPP sangat bergantung kepada jumlah pinjaman yang diterima oleh responden. Jika responden mendapatkan
pinjaman sebesar Rp.500.000 maka cicilan minimal yang harus dibayar oleh anggota SPP setiap bulannya sebesar Rp.59.000. Jika anggota SPP mendapatkan
pinjaman sebesar Rp.1.000.000 maka anggota kelompok SPP membayar minimal Rp.118.000. Dalam penelitian ini ada 29,8 persen responden yang membayar
cicilan ≤ Rp.61.000, kemudian ada 35,1 persen yang membayar cicilan ≥ Rp.
75.000- Rp.118.000 dan 35,1 persen responden yan g membayar cicilan ≥ Rp.
120.000. Masing-masing kelompok juga berbeda-beda dalam menentukan besar
kecilnya cicilan yang harus dibayarkan. Hal ini tergantung pada besar pinjaman juga serta jauh dekatnya lokasi tempat tinggal anggota kelompok SPP dari kantor
UPK PNPM Kecamatan Dramaga. Jika tempat tinggalnya dekat maka cicilan yang dibayarkan sebesar cicilan minimal dari besarnya pinjaman, namun jika
jarak rumah jauh maka anggota kelompok harus menambahkan jumlah cicilan untuk mengeluarkan biaya ojek atau angkot bagi perwakilan anggota kelompok
yang bertugas memberikan setoran SPP ke kantor UPK Kecamatan Dramaga. Biasanya tiap orang menambahkan uang sebesar Rp.2.000 untuk biaya
transportasi. Bisa jadi anggota yang minimal cicilannya Rp.59.000 jadi membayar Rp.60.000 atau Rp.61.000, yang membayar cicilan sebesar Rp. 118.000 jadi
membayar Rp.120.000. Semuanya tergantung kesepakatan masing-masing kelompok SPP.
Anggota SPP juga diwajibkan menabung tiap bulannya. Besarnya uang tabungan tersebut tergantung pada masing-masing individu. Uang tabungan
tersebut berfungsi sebagai uang simpanan jika nanti ada salah seorang anggota SPP yang kesulitan membayar cicilan maka uang tabungan tersebut akan
dipinjamkan pada anggota yang kesulitan membayar tersebut, cara ini biasa disebut dengan sistem tanggung renteng dengan syarat anggota yang kesulitan
tersebut mengganti uang pinjaman. Berdasarkan hasil wawancara dengan NY 42 tahun, KPMD Desa Dramaga beliau mengatakan bahwa pernah ada kelompok
SPP yang tabungan kelompoknya mencapai Rp.8.000.000 yaitu Kelompok Raflesia. Namun setelah lebaran Idul Fitri, uang tersebut hanya tersisa Rp.
400.000 karena masing-masing anggota mengambil uang tabungan tersebut untuk keperluan hari raya Idul Fitri.
Pada pengembalian dana SPP ada jasa yang harus dikeluarkan untuk setiap peminjam dana. Untuk Kecamatan Dramaga jasa yang harus dikeluarkan dari
pinjaman uang SPP adalah sebesar 18 persen. Besarnya nilai jasa yang dikeluarkan bergantung pada masing-masing kecamatan, serta hasil dari
musyawarah antar masyarakat dengan pihak UPK Kecamatan Dramaga. Jasa 18 persen ini digunakan untuk kepentingan masyarakat juga. Sembilan persen untuk
digulirkan kembali dan sembilan persen sisanya untuk dana sosial kemasyarakatan seperti; sunatan massal, perbaikan rumah dan nikah massal. Jika
dibandingkan dengan kecamatan lain yang nilai jasanya mencapai 20-24 persen, Kecamatan Dramaga masih tergolong kecil.
BAB V ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN
5.1. Partisipasi Perempuan dalam Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan diukur dengan melihat jumlah kehadiran, keaktifan, dan pengambilan keputusan anggota dalam penyusunan kegiatan SPP. Untuk
lebih jelasnya mengenai tingkat partisipasi perempuan anggota SPP dalam tahap
perencanaan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 . Tingkat Partisipasi Anggota SPP dan Persentasenya Menurut Kategori
dalam Tahap Perencaanaan, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Tahun 2011
Tahap Perencanaan Interval
Kelas Jumlah
Responden N
Persentase Kategori
Kehadiran 3≤X7
18 49
Rendah 7≤X11
5 13
Sedang 11≤X16
14 38
Tinggi
Total 37
100
Keaktifan 3≤X7
33 89
Rendah 7≤X11
4 11
Sedang 11≤X16
Tinggi
Total 37
100
Pengambilan Keputusan
3≤X7 25
68 Rendah
7≤X11 9
24 Sedang
11≤X16 3
8 Tinggi
Total 37
100
Tahap Perencanaan 9≤X21
28 76
Rendah 21≤X33
9 24
Sedang 33≤X46
Tinggi
Total 37
100
Sumber: Hasil Olahan Data Primer Penelitian 2011
Merujuk Tabel 6 tampak bahwa tingkat partisipasi sebagian besar anggota
SPP pada tahap perencanaan yang diukur dari segi kehadiran, keaktifan dan pengambilan keputusan tergolong rendah sampai sedang. Dari segi kehadiran, 23
dari 37 anggota SPP 62 persen partisipasinya tergolong rendah sampai sedang. Dari sudut keaktifan bahkan seluruh anggota SPP 100 persen tergolong rendah
sampai sedang. Tidak ada anggota yang tergolong aktif. Sementara dari sudut