92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Lokasi Penelitian
SMA Negeri 2 Ungaran merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang berada di Jl Diponegoro No 277 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
SMA Negeri 2 telah berdiri sejak 27 tahun yang lalu dan eksis menunjukkan usaha pengembangan baik fisik maupun non fisik yang berupa program - program
kesiswaan secara akademik, tenaga pengajar serta karyawannya. Berbagai sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran juga
sudah dikembangkan dalam rangka mencapai kegiatan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi serta tuntutan
kebutuhan jaman. Peningkatan sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran ini merupakan bagian dari usaha memudahkan terwujudnya salah satu Misi sekolah
yaitu Pengembangan model pembelajaran yang Inovatif dan menyenangkan bagi siswa dan guru. Ketersediaan sarana prasarana di SMA N 2 Ungaran masih belum
maksimal pemanfaatannya yang dapat ditunjukkan dengan masih minimnya pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi dalam pembelajaran
serta kurangnya penerapan inovasi metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2011 di SMA N 2 Ungaran dan merupakan penelitian eksperimen kuasi. Sampel dalam penelitian ini
adalah kelas XI IPS 4 dan Kelas XI IPS 5 dimana mewakili populasi yang dituju yaitu seluruh siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ungaran yang berjumlah 5 kelas.
Kelas XI IPS 5 sebagai kelas Eksperimen yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dan kelas XI IPS 4 sebagai
kelas Kontrol dikenai pembelajaran konvensional dengan metode ceramah berbantuan Lembar Kerja Siswa LKS . Kedua kelas ini mempelajari materi
yang sama yaitu pokok bahasan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, guru yang sama dan waktu yang digunakan juga sama yaitu 5 kali pertemuan 5 x 90 Menit.
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu pre test, pembelajaran dan post test. Pre test digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap
materi yang akan dipelajari pada pembelajaran. Pada tahap pre test siswa mengerjakan 30 soal pilihan ganda yang mencakup seluruh materi yang akan
diajarkan pada pokok bahasan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa. Pada tahap kedua, pembelajaran dilakukan dengan perlakuan yang
berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan
macromedia flash sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional metode ceramah berbantuan media cetak. Tahap
terakhir dari proses penelitian adalah dengan diadakannya post test untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa setelah mendapatkan
perlakuan sekaligus untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dibandingkan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional metode ceramah berbanruan media hasil cetak.
4.1.2.1 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
Pembelajaran yang digunakan di kelas XI IPS 5 sebagai kelas eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan
macromedia flash. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan model tersebut, hal yang pertama dilakukan dalam pembelajaran di kelas adalah mengkondisikan
siswa dan memberikan informasi tentang materi yang akan dikaji yaitu tentang jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa yang dalam pelaksanaan proses belajar
mengajarnya akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash.
Kegiatan selanjutnya adalah pembagian kelompok. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan spesifikasi materi untuk setiap anggota
kelompok. Kelompok ini disebut dengan kelompok asal. Pembentukan kelompok disesuaikan dengan jumlah materi yang akan dikaji. Siswa kelas XI IPS 5 yang
terdiri dari 32 siswa pada petemuan pertama dibagi menjadi 6 kelompok yakni kelompok 1,2,3,4,5 dan 6 yang mana setiap kelompok beranggotakan 5
– 6 orang dan setiap orang mendapatkan tugas untuk membaca dan meresum materi yang
berbeda. Setiap siswa mendapatkan nomor dada siswa yang bertuliskan nomor penunjuk materi yang akan dikuasai. Pada pertemuan kedua dan ketiga,
pembagian kelompok masih menggunakan kelompok asal yang sama namun pada
kegiatan diskusinya dibagi menjadi 2 kelompok besar karena materi yang akan dikaji berjumlah 3 materi sementara jumlah kelompok sebanyak 6 kelompok.
Proses pembelajaran selanjutnya dilakukan sesuai dengan tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash yang
terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap penguasaan, tahap penularan dan tahap penutup. Tahap pendahuluan berisi dengan orientasi,
apersepsi dan motivasi. Kegiatan orientasi bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran baik secara fisik maupun nonfisik. Apersepsi
merupakan usaha guru untuk mengetahui pamahaman awal siswa terhadap materi yang akan disampaikan, keterkaitan dengan materi sebelumnya dan penyamaan
persepsi atas materi yang akan dikaji. Motivasi bertujuan untuk menggugah semangat belajar siswa dengan menjelaskan pentingnya pemahaman atas materi
yang akan dikaji. Tahap penguasaan adalah tahap dimana siswa dalam kelompok asal
dengan materi yang berbeda – beda akan berkumpul dengan anggota dari
kelompok lain yang mendapat bagian materi yang sama yang ditunjukkan dengan kesamaan nomor dada, namun sebelumnya guru memberikan ceramah materi
secara garis besar dengan bantuan macromedia flash terlebih dahulu untuk dasar pemahaman awal bagi siswa. Selanjutnya masing
– masing siswa berkumpul membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa perwakilan anggota kelompok
asal dengan materi yang sama yang disebut dengan kelompok ahli. Materi yang sama ditunjukkan dengan nomor dada yang sama. Kelompok ahli 1 ditunjukkan
dengan nomor dada seluruh anggotanya adalah bernomor satu yang artinya
mereka mendapat materi yang sama dengan kode materi 1, begitu seterusnya hingga kelompok ahli ke 6. Kelompok ahli akan mengkaji satu fokus materi
sesuai dengan pembagian, disinilah tahap penguasaan berlangsung. Anggota kelompok ahli saling berdiskusi untuk mencapai pemahaman yang sedalam
– dalamnya atas satu materi yang telah ditetapkan. Pada tahap penguasaan ini guru
aktif mendampingi siswa dalam memahami materi agar tercapai pemahaman yang sebaik
– baiknya sehingga tidak terjadi miskonsepsi materi pada tahap selanjutnya. Keaktivan guru dalam melakukan pendampingan pada tahap
penguasaan ini sangat penting karena kelompok ahli berisi para pemateri atas satu fokus materi yang akan menularkan pemahamannya kepada siswa lain.
Tahap selanjutnya adalah tahap penularan, yaitu anggota kelompok yang sudah berdiskusi dalam kelompok ahli akan kembali ke dalam kelompok asal
mereka sehingga berkumpullah anggota kelompok asal dengan materi yang berbeda
– beda. Siswa akan berdiskusi memahami materi secara keseluruhan dengan dibantu oleh tim ahli disetiap materi yang terdapat dalam kelompok asal.
Jadi setiap anggota kelompok asal merupakan pemateri yang ahli atas suatu materi sehingga diharapkan dapat bertanggungjawab atas penguasaan materi anggota
kelompoknya melalui penyampaian materi dan diskusi. Konsep pemahaman siswa pada tahap penguasaan dan penularan adalah konsep induktif yaitu dimulai
dengan pemahaman dari bagian – bagian kecil materi menuju pemahaman
keseluruhan materi. Tahap yang terakhir adalah penutup dimana guru menyimpulkan materi
yang sudah dikaji dengan memberikan pencerahan dan pembahasan soal dibantu
dengan macromedia flash, memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran. Adapun pada pertemuan sebelum post test, pada akhir
pembelajaran diberikan kuis secara kelompok menggunakan macromedia flash dan terdapat penghargaan kepada kelompok terbaik.
4.1.2.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol
Pembelajaran di kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional metode ceramah berbantuan media cetak. Pada
model ini terdapat langkah – langkah sederhana dalam pelaksanaan pembelajaran.
Langkah – langkah atau tahapan tersebut adalah pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup. Tahap pendahuluan adalah sama halnya dengan kelas eksperimen yaitu meliputi orientasi baik fisik maupun nonfisik, apersepsi materi yang akan dikaji
dalam pembelajaran serta pemberian motivasi oleh guru. Tahap selanjutnya adalah tahap inti, tahap ini cukup membedakan dengan pelaksanaan pembelajaran
pada kelas eksperimen, yaitu guru hanya memberikan ceramah dan hanya sesekali memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Siswa menyimak apa yang
disampaikan oleh guru kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS . Setelah siswa selesai mengerjakan LKS dilanjutkan dengan
pembahasan soal oleh guru dan siswa. Tahap yang terakhir adalah penutup, yaitu guru menyimpulkan materi yang telah dikaji, memberikan tugas untuk pertemuan
berikutnya dan menutup pelajaran.
4.1.3 Hasil Analisis Data Awal Pre Test