c. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa aspek kognitif pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal
penyesuaian di kelas kontrol dan kelas eksperimen yang kemudian akan dianalisis dengan uji statistik untuk menentukan ada tidaknya perbedaan antara kelas kontrol
dengan kelas eksperimen. Instrumen tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda yang sudah diuji kelayakannya.
2.2.5 Alat Pengumpulan Data
4.1. Tahap Penyusunan Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dengan bentuk soal pilihan ganda dan lembar observasi aktivitas.
Materi yang digunakan adalah materi Akuntansi Kelas XI IPS Semester 2 pokok bahasan Jurnal penyesuaian. Adapun langkah - langkah yang dilakukan untuk
menyusun instrumen tes betuk pilihan ganda adalah sebagai berikut : a.
Menentukan tujuan instruksional umum b.
Membuat kisi – kisi soal c.
Menentukan jumlah soal d.
Membuat tabel spesifikasi e.
Menyusun soal tes f.
Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan soal g.
Menyusun jawaban soal h.
Menyusun acuan penskoran dan penilaian.
4.2. Teknik Analisis Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yang perlu dianalisis adalah tes berupa soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan
atau prestasi belajar siswa. Soal yang akan digunakan harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah butir
– butir soal sudah memenuhi kualifikasi soal yang baik atau belum. Analisis yang digunakan meliputi analisis validitas, reliabilitas,
taraf kesukaran dan daya beda. a.
Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrumen. Valid disini berarti bahwa instrumen tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan. Arikunto,2006:168. Untuk menghitung validitas
instrumen dapat menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan angka kasar, yaitu:
2 2
2 2
XY
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r ,
Arikunto, 2009:72 . Keterangan:
XY
r
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan,
X = Skor soal yang dicari validitasnya, Y = Skor total,
N = Jumlah peserta tes.
Hasil perhitungan r
XY
dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment dengan signifikansi 5. Jika r
XY
r
tabel
maka butir soal tersebut valid. 2
Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketereandalan atau ketetapan yakni suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban
– jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel, akan menghasilkan data yang
dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan maka berapakalipun data diambil maka hasilnya akan sama. Arikunto,2006:178
Untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda, digunakan rumus KR- 20, yaitu:
2 2
11
S pq
S 1
n n
r
,
Arikunto, 2006:188. Keterangan:
11
r
= Reliabilitas tes secara keseluruhan, p
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar, q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p ,
pq
= Jumlah hasil perkalian antara p dan q, n
= Banyaknya item, S
= Standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians . Kriteria koefisien reliabilitas:
0,00 – 0,20 : rendah sekali
0,21 – 0,40 : rendah
0,41 – 0,70 : sedang
0,71 – 1,00 : sangat tinggi
Arikunto, 2009:109.
Kriteria reliabel tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan
11
r
dengan harga
tabel
r yang sesuai pada tabel harga product
moment dengan taraf signifikan 5.
3 Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal untuk pilihan ganda dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:
JS B
P
, Keterangan:
P = Indeks kesukaran,
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar,
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Adapun klasifikasinya sebagai berikut : Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar atau tergolong dalam klasifikasi sedang. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Arikunto, 2009:210.
4 Daya Pembeda
Menurut Arikunto 2009: 211 yang dimaksud dengan daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang
berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Daya beda dicari dengan mengambil 50 skor teratas sebagai kelompok atas J
A
dan 50 skor terbawah sebagai kelompok bawah J
B
. Rumus yang digunakan untuk pilihan ganda adalah sebagai berikut :
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D
, Keterangan:
D = Daya pembeda,
J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas, J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah, B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar, B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar,
A A
A
J B
P
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar,
B B
B
J B
P
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan daya pembeda soal, digunakan klasifikasi sebagai berikut.
D : 0,00 – 0,20 : jelek poor,
D : 0,20 – 0,40 : cukup satisfactory,
D : 0,40 – 0,70 : baik good,
D : 0,07 – 1,00 : baik sekali excellent,
D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.
Arikunto, 2009:218
2.2.6 Hasil Analisis Perangkat Tes Uji Coba
1 Hasil Uji Validitas
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan 35 butir soal pilihan ganda, dengan n = 35 dan taraf nyata α = 5 diperoleh r
tabel
= 0,334 dari daftar kritik r product moment. Soal dikatakan valid jika r
xy
r
tabel
. Hasil perhitungan validitas soal yang telah dilakukan terdapat 31 soal yang nilai r hitung
r tabel sehingga soal tersebut valid dan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Soal dengan nilai r hitung r tabel dinyatakan sebagai soal
yang tidak valid. Soal yang tidak valid berjumlah 4 soal.
Tabel 3.6 Kategori Validitas Soal Kategori
Butir soal Jumlah
Valid
1, 2, 3, 4, 5,6 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15,17, 18, 19,21, 22, 23, 24, 25,26,27,28, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35
31 Tidak Valid
16, 20, 27 dan 29 4
Sumber : Data Diolah Tahun 2011 Lampiran 9
Butir soal dengan nomor 16, 20, 27 dan 29 tergolong tidak valid. Hal ini berarti bahwa ke empat butir soal tersebut tidak dapat mengukur kemampuan
siswa sehingga harus dibuang.
2 Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan uji reliabilitas tes bentuk pilihan ganda dengan menggunakan rumus reliabilitas KR-20 yang dikemukakan oleh Kuder dan
Richardson berikut :
2 2
11
1 S
pq S
n n
r
, Keterangan:
11
r
= reabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi peserta didik yang menjawab benar
q = proporsi peserta didik yang menjawab salah q =1 – p
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes.
Arikunto, 2009: 101.
Diperoleh nilai r
11
1.02866 dan nilai r
tabel
berdasarkan daftar kritik r product moment sebesar 0,334 untuk soal pilihan ganda dengan n = 31 dan taraf
nyata α = 5. Nilai r
11
kemudian dibandingkan dengan harga r
tabel
. Apabila r
11
r
tabel
maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tes yang telah diujikan tersebut telah memenuhi kriteria
reliabel dikarenakan nilai r
11
r
tabel
sehingga 31 butir soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.
3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal terhadap 31 butir soal dengan mengggunakan rumus Indeks Kesukaran P diperoleh hasil bahwa terdapat 4
soal dengan kategori mudah karena nilai P = 0,70 - 1,00 , 26 soal dengan kategori sedang karena nilai P=0,30 - 0,70 dan 1 soal dengan kategori sukar
karena nilai P = 0,00 - 0,30. Rincian soal berkaitan dengan uji tingkat kesukaran soal ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.7 Kategori Tingkat Kesukaran Soal Kategori
Butir Soal Jumlah
Mudah 1,2,18, dan 31
4 Sedang
3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,17,19,21,22,23,24,25,26,28, 30,32,33,34 dan 35
26 Sukar
8 1
Sumber : Data Diolah Tahun 2011 Lampiran 9
Sesuai dengan pendapat Arikunto bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sukar maka soal dengan kategori sedang
yang berjumlah 26 soal semuanya dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Adapun untuk soal dengan kategori mudah dan kategori sukar pada
penelitian ini juga tetap dipakai karena prosentase jumlahnya masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan soal kategori sedang, selain itu juga untuk
memberikan motivasi siswa untuk lebih giat mengerjakan soal.
4 Hasil Uji Daya Beda
Berdasarkan hasil uji daya beda untuk 31 soal dengan menggunakan rumus indeks diskriminasi diperoleh hasil terdapat 11 soal yang mempunyai daya
beda tergolong baik karena D = 0,40 0,70, 19 soal dengan kategori cukup karena D = 0,20 0,40 dan 1 soal dengan kategori jelek karena D = 0,00 0,20.
Soal dengan kategori baik dan cukup yaitu berjumlah 30 soal selanjutnya digunakan dalam dalam penelitian ini. Adapun soal dengan kategori daya beda
jelek tidak digunakan atau dibuang karena soal ini menunjukkan tidak mampu membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Hal ini
mengindikasikan bahwa dimungkinkan karena siswa menjawabnya dengan cara menebak.
Rincian soal berkaitan dengan uji Daya Beda ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.8 Kategori Daya Beda Soal Kategori
Butir Soal Jumlah
Baik 3, 5, 8, 18, 19, 21, 23, 28, 30, 31, 34
11 Cukup
1, 2, 4, 6,7, 9, 10, 11,12, 13, 15, 17, 22, 24, 25, 26, 32, 33, 35
19 Jelek
14 1
TOTAL 31
Sumber : Data Diolah Tahun 2011 Lampiran 9
Hasil analisis instrumen secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa jumlah butir soal yang dapat dipakai karena telah memenuhi syarat validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda adalah berjumlah 30 soal dan yang tidak memenuhi syarat bejumlah 5 soal sehingga harus dibuang atau tidak
dapat dipakai. Adapun ringkasan dari keseluruhan soal yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Uji Coba Soal Kriteria
Butir soal Jumlah
Memenuhi Syarat dan dapat dipakai
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
28, 30, 31, 32, 33, 34 dan 35 30
Tidak Memenuhi Syarat 14,16,20, 27 dan 29.
5 TOTAL
35 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2011 Lampiran 9
Soal yang berjumlah 30 butir soal kemudian digunakan untuk mengukur kemampuan siswa karena tergolong ke dalam kategori valid, reliabel, tingkat
kesukaran dengan kategori mudah, sedang dan sukar serta memiliki daya beda dengan kategori cukup dan baik. Sementara 5 soal yang tidak memenuhi syarat
selanjutnya dibuang atau tidak digunakan. Kelima soal tersebut terdiri dari soal dengan nomor 14 dengan daya beda yang jelek dan nomor 16, 20, 27 dan 29
dengan validitas rendah.
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Awal Pre Test
Sampel dalam penelitian yang sudah ditentukan yaitu Kelas XI IPS 4 dan XI IPS 5 sebelum diberi perlakuan dalam pembelajaran diberikan pre test terlebih
dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa atas materi yang akan dipelajari. Nilai yang diperoleh siswa dalam pre test ini selain digunakan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa juga digunakan untuk menguji Hipotesis 1 yaitu untuk mengetahui perbandingan dengan nilai yang diperoleh setelah
pemberian perlakuan dalam pembelajaran. Oleh karena itu nilai pre test ini perlu di uji Homogenitas dan Normalitasnya untuk memastikan bahwa data benar
– benar mencerminkan kondisi siswa yang homogen dan datanya berdistribusi
normal.
a. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berangkat dari kondisi awal yang sama atau homogen. Untuk menguji
homogenitas ini menggunakan uji Levene. Hipotesis statistik yang diajukan adalah:
H :
2 1
Varians Homogen H
1
:
2 1
Varians Tidak Homogen Dengan kriteria:
Jika Sig 0,05, maka Ho diterima, dan Jika Sig 0,05, maka Ho ditolak.
Adapun langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut. Priyatno, 2008:31 .
1. Masukan program SPSS
2. Klik variable view pada SPSS data editor.
3. Pada kolom name ketik nilai, kolom name pada baris kedua ketik kelas.
4. Pada kolom Value, ketik value = 1, value label = eksperimen kemudian klik
add, ketik value = 2, value label = kontrol kemudian klik add. 5.
Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan isian default. 6.
Buka data view pada SPSS data editor,maka didapat kolom variabel nilai dan kelas.
7. Ketikan data sesuai dengan variabelnya
8. Klik Analyze-Compare Means-One Way anova
9. Klik variable nilai dan masukan ke kotak dependent list, klik variabel kelas
dan masukan ke kotak Factor list 10.
Klik Options, Descriptive dan Homogeneity of variance, kemudian klik Continue dan Klik OK.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menetukan apakah kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat ditentukan statistik yang
digunakan dalam mengolah data menggunakan parametric atau non parametric test. Untuk menganalisis normalitas dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS 16 One Sample Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H : data berdistribusi normal
H
1
: data tidak berdistribusi normal Dengan kriteria:
Jika Sig 0,05, maka Ho diterima, dan Jika Sig 0,05, maka Ho ditolak
Adapun langkah-langkah program SPSS adalah sebagai berikut : 1.
Masukan program SPSS, Klik variable view pada SPSS data editor. 2.
Pada kolom name ketik nama kelas. 3.
Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan isian default. 4.
Buka data view pada SPSS data editor 5.
Ketikan data sesuai dengan variabelnya pada kolom variabel nama kelas.
6. Klik Analyze-nonparametric test-1 sample KS
7. Masukkan seluruh variabel kelas kedalam test variable lisl dan klik OK
Priyatno, 2008:28 .
3.7.2 Analisis Data Akhir
3.7.2.1 Analisis Data Post Test
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai
dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Untuk Itu data post test ini harus diuji homogenitas dan normalitasnya terlebih dahulu.
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh hasil bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama homogen . Rumus yang digunakan
untuk menguji homogenitas sama dengan rumus untuk analisis data awal.
b. Uji Normalitas