6. Klik Analyze-nonparametric test-1 sample KS
7. Masukkan seluruh variabel kelas kedalam test variable lisl dan klik OK
Priyatno, 2008:28 .
3.7.2 Analisis Data Akhir
3.7.2.1 Analisis Data Post Test
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai
dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Untuk Itu data post test ini harus diuji homogenitas dan normalitasnya terlebih dahulu.
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh hasil bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama homogen . Rumus yang digunakan
untuk menguji homogenitas sama dengan rumus untuk analisis data awal.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai tes hasil belajar peserta didik dalam kelas eksperimen yang dikenai model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dan kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional dengan bantuan media
hasil teknologi cetak berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas sama dengan langkah
– langkah uji normalitas pada analisis data awal.
3.7.2.2 Analisis Hipotesis Penelitian
Setelah diperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka dilakukan uji hipotesis penelitian yang diajukan. Kemudian, dari hasil perhitungan statistik
yang telah dilakukan akan dideskripsikan untuk mendapatkan kesimpulan mengenai hipotesis yang diberikan. Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan
Uji perbedaan rata-rata uji pihak kanan menggunakan program SPSS. Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata - rata adalah :
H1 : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA N 2
Ungaran tahun ajaran 20102011. Kriteria pengujiannya adalah H
1
diterima jika nilai sig 2 tailed yang dihasilkan lebih kecil dari alfa 0,05. Jika nilai t hitung positif, berarti rata - rata
nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Uji Hipotesis 1 ini menggunakan analisis uji Beda T Test, tepatnya menggunakan Paired Sample T
Test dengan bantuan SPSS 16 untuk mengetahui perbedaan nilai rata – rata siswa
sebelum dan sesudah treatment di kelas eksperimen. H
2
: Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash
lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI IPS pada mata
pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA N 2 Ungaran tahun ajaran 2010101.
Hipotesis 2 ini berkaitan dengan efektivitas dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dibandingkan dengan model
konvensional yang dapat dilihat dari perbandingan nilai rata – rata kelas diantara
keduanya setelah adanya perlakuan. Kriteria pengujian adalah H
2
diterima jika nilai sig 2 tailed yang dihasilkan lebih kecil dari alfa 0,05. Jika nilai t hitung
positif, berarti rata - rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Uji perbedaan rata - rata uji pihak kanan menggunakan program SPSS 16 dengan
pengujian Independent Sample T Test.
3.7.2.3 Analisis Deskriptif Prosentase
Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik dimana data prestasi siswa tersebut
diperoleh dari pengamatan para observer penelitian. Aspek afektif dan aspek psikomotorik mencerminkan prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran.
Adapun analisis deskriptif prosentase tersebut menggunakan rumus sebagai berikut :
Prosentase =
3.8 Indikator Keberhasilan Pembelajaran