metode dan isi pengajaran, kegiatan cenderung sama yang diberikan oleh guru, karena cara itu dianggap cara paling mudah untuk mengontrol ketenangan dalam
kelas. Akibatnya siswa cenderung mudah jenuh, kurang inisiatif, sangat bergantung pada guru. Selain itu juga perbedaan individu diabaikan, potensi diri
siswa kurang dapat dikembangkan secara optimal. Adapun keuntungan dari pengajaran konvensional adalah guru dapat
mengajar dengan urutan materi sesuai yang dikehendakinya, dengan prinsip materi yang telah diwajibkan dalam GBPP, guru dapat mengunakan waktu
seefisien dan seefektif mungkin untuk mengatur ketenagan dalam kelas. Margono, 1993: 56-57 .
Dari penjelasan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konvensional memiliki karakterstik sebagai berikut :
2.2 Pembelajaran berpusat pada aktivitas guru.
2.3 Siswa tidak mendapatkan kesempatan lebih untuk berbicara
menyampaikan pendapat, baik kepada guru maupun kepada siswa lain. 2.4
Tidak terdapat kerjasama kelompok. 2.5
Tidak terdapat diskusi antar siswa. 2.6
Siswa bertanggungjawab atas pemahaman materi secara individu.
3.3 Media Pembelajaran
2.1 Pengertian Media Belajar
Hernick dalam Arsyad, 2009:4 mengemukakan bahwa media adalah perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima sehingga
televisi, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan animasi komputer dapat dikatakan sebagai media. Gagne dan Brigs 1975
mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat fisik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang terdiri dari buku pelajaran, tape
recorder, kaset, video camera, slide, photo, gambar, grafik, televisi dan komputer. Hamidjojo dalam Arsyad 2009:4 mengemukakan bahwa media adalah
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau pendapat sehingga dapat sampai kepada penerima
yang dituju. Apabila media tersebut digunakan untuk membawa pesan – pesan
atau informasi yang mengandung tujuan instruksional atau pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai semua bentuk perantara fisik yang digunakan untuk membantu menyampaikan informasi pengajaran
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Seels 1994 dalam Arsyad mengelompokkan media menjadi 4 yaitu : 1. Media hasil teknologi
cetak, 2. Media hasil teknologi audio – visual, 3. Media hasil teknologi
komputer, dan 4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
2.2 Manfaat Penggunaan Media Belajar
Hamalik dalam Arsyad 2009:15 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh - pegaruh psikologis terhadap siswa.
Sudjana Rifai dalam Arsyad 2009:24 mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa sebagai berikut : pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pelajaran, metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata melalui
komunikasi verbal, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga serta siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan memerankan.
Media dalam kegiatan pembelajaran tidak lain adalah bertujuan memperlancar proses interaksi antara guru dengan siswa, dalam hal ini membantu
siswa belajar secara optimal. Kemp dan Dayton 1985; 3-4 dalam Arsyad, mengidentifikasi terdapat delapan manfaat media dalam kegiatan pembelajaran
yaitu: 1 Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, 2 Proses pembelajaran lebih menarik, 3 Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif, 4
Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi, 5 Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, 6 Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, 7 Sikap
positif siswa terhadap bahan pelajaran itu sendiri dapat ditingkatkan, 8 Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
Menurut hasil penelitian Levie 1975 stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali,
mengingat kembali, dan menghubungkan fakta dengan konsep. Jadi siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu mata pelajaran apabila alat indera
yang digunakan lebih banyak.
2.3 Prinsip – Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media