5. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
6. Sikap apatis berkurang
7. Pemahaman materi lebih mendalam
8. Meningkatkan motivasi belajar
Adapun kelemahannya menurut Roy Killen 1996 dalam Sulastri dan Yulianti 2009 adalah :
a. Prinsip utama pembelajaran ini adalah “ peer teaching “, pembelajaran oleh
teman sendiri, yang masih sering menimbulkan kendala berupa perbedaan persepsi missconception dalam memahami konsep yang di diskusikan
bersama dengan siswa lain.
b. Dirasa sulit untuk meyakinkan siswa untuk berdiskusi dengan baik, maka guru
harus mengadakan pengawasan yang aktif.
c. Awal penggunaan ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh waktu yang
cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini dilaksanakan agar berjalan dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode jigsaw memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa.
b. Menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara.
c. Terdiri dari tim – tim belajar yang heterogen.
d. Terjadi diskusi kelompok kelompok asal dan kelompok ahli .
e. Setiap siswa bertanggung jawab untuk memahami suatu pokok materi dan
harus mampu menyampaikan materi kepada siswa lain Tanggungjawab individu terhadap pemahaman kelompok .
4. Model Pembelajaran Konvensional
Metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode
ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar atau pembelajaran Djamarah, 2010:97 . Model ini
bertitik tolak dari pandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru atau pengajar. Siswa dipandang
sebagai obyek yang menerima apa yang diberikan oleh guru. Biasanya guru menyampaikan informasimateri pelajaran dalam bentuk penjelasan secara lisan.
Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang diberikan guru, serta mengungkapkan kembali melalui respon
yang diberikan pada saat diberi pertanyaan. Dalam model konvensional, pembelajaran hanya terjadi satu arah yaitu
dari guru ke siswa dan siswa dianggap memiliki kemampuam, minat, kecakapan, tingkat kepandaian dan kecepatan belajar yang sama. Oleh karena itu dalam
model konvensional menekankan penyamarataan siswa tanpa memperhatikan perbedaan individu. Ciri model konvensional lainnya adalah siswa cenderung
pasif dalam proses belajar mengajar sehingga pelajaran kuramg efektif, sedangkan guru cenderung mendominasi dan memegang peranan utama dalam menentukan
metode dan isi pengajaran, kegiatan cenderung sama yang diberikan oleh guru, karena cara itu dianggap cara paling mudah untuk mengontrol ketenangan dalam
kelas. Akibatnya siswa cenderung mudah jenuh, kurang inisiatif, sangat bergantung pada guru. Selain itu juga perbedaan individu diabaikan, potensi diri
siswa kurang dapat dikembangkan secara optimal. Adapun keuntungan dari pengajaran konvensional adalah guru dapat
mengajar dengan urutan materi sesuai yang dikehendakinya, dengan prinsip materi yang telah diwajibkan dalam GBPP, guru dapat mengunakan waktu
seefisien dan seefektif mungkin untuk mengatur ketenagan dalam kelas. Margono, 1993: 56-57 .
Dari penjelasan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konvensional memiliki karakterstik sebagai berikut :
2.2 Pembelajaran berpusat pada aktivitas guru.
2.3 Siswa tidak mendapatkan kesempatan lebih untuk berbicara
menyampaikan pendapat, baik kepada guru maupun kepada siswa lain. 2.4
Tidak terdapat kerjasama kelompok. 2.5
Tidak terdapat diskusi antar siswa. 2.6
Siswa bertanggungjawab atas pemahaman materi secara individu.
3.3 Media Pembelajaran