Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam proses belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sehingga mengakibatkan adanya keberhasilan proses belajar dan ada kegagalan proses belajar. Tu’u 2004 : 78 menarik kesimpulan dari pendapat Bobbi De Porter dalam buku Quantum Teaching bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh tiga hal yaitu : pertama, Strategi pendekatan pribadi terhadap siswa yang kurang menonjol dalam bidang – bidang tertentu sesuai dengan tujuh macam kecerdasan meliputi : musik, olah tubuh, logika matematis, bahasa, ruangan, interpersonal dan intrapersonal. Kedua, strategi guru melibatkan siswa dalam pembelajaran secara penuh dengan suasana gembira dan menyenangkan. Ketiga, strategi guru membuat alat bantu media dan menciptakan ruangan yang hidup. Sanggalang dalam Tu’u 2004:78-81 mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dikemukakan Sanggalang meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, bakat, motif dan cara belajar. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat, faktor lingkungan tetangga, dan faktor organisasi. Kecerdasan adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu, kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi baru yang cepat dan efektif, menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Menurut Ghazali perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju pada suatu objek atau sekumpulan objek. Oleh karena itu untuk menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai minat dan perhatian terhadap materi yang disampaikan. Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang ketika dia dilahirkan. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Motif merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Menurut Tu’u motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar seorang siswa yang mempunyai motivasi yang kuat akan berusaha guna mencapai prestasi yang memuaskan. Cara belajar atau Learning Style yang sekarang lebih dikenal dengan penggunaan istilah gaya belajar yang dilakukan oleh siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar yang didapat. Apabila seorang siswa mampu menerapkan cara belajar yang efisien maka hasil yang didapat akan lebih memuaskan dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan cara yang tidak efisisen. Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif yang memberikan pengaruh pada prestasi siswa. Karena berdasarkan penelitian psikologi bahwa pendidikan pertama yang diberikan kepada siswa bermula dari pendidikan di keluarga. Sekolah merupakan lingkungan kedua yang berperan besar terhadap prestasi belajar siswa. Karena sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman moral dan etika, mental spiritual dan disiplin serta ilmu pengetahuan. Faktor sekolah terdiri dari faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar, misalnya metode yang digunakan guru kurang sesuai dengan materi, monoton, kurang variatif sehingga kurang menarik dan membosankan siswa. Untuk menanggulangi kebosanan siswa terhadap materi maka dibutuhkan media belajar yang dapat membantu siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran suatu materi. Faktor guru meliputi mengajar terlalu cepat, suara kurang keras, penguasaan materi kurang baik, penguasaan kelas rendah, motivasi rendah dan terlalu banyak jam mengajar. Hal ini akan menganggu hasil belajar siswa. Faktor sarana sekolah, misalnya gedung, ruangan, meja, kursi, buku-buku, jika kurang memadai, akan menganngu hasil belajar. Begitu pula dengan lingkungan yang ramai misalnya pasar, pusat perbelanjaan, rumah sakit, jalan raya. Bila disiplin sekolah kurang mendapat perhatian mempunyai pengaruh tidak baik pada proses belajar anak. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu lingkungan secara bersama. Masyarakat menjadi sarana belajar bagi siswa untuk belajar menerapkan hasil belajar kepada sesama manusia. Lingkungan tetangga adalah lingkungan di sekitar siswa yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk belajar berkomunikasi dan berorganisasi di lingkungan sekitar. Siswa yang cenderung menyukai aktivitas organisasi akan lebih mudah memecahkan suatu masalah. Akan tetapi apabila siswa yang aktif berorganisasi kurang mampu membagi waktu secara seimbang maka hasil belajar siswa dapat menurun. Sedikit berbeda dengan Sanggalang, Slameto 2003,54-72 di dalam bukunya mengungkapkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dengan fakto intern yang meliputi faktor jasmani dan faktor psikologis, sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Akan tetapi hasil yang disampaikan oleh Slameto juga hampir sama dimana faktor psikologis terdiri dari intelegensi atau kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Hal yang sedikit membedakan terdapat dalam faktor sekolah karena dalam Slameto faktor sekolah dijabarkan lebih rinci menjadi metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

2.2 Efektivitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Ajaran

0 13 173

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS

0 11 188

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Quasi Eksperimen Di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

0 1 37

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 5 31

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN (Studi Kasus Mata Pelajaran Ekonomi pada Kelas XI IPS SMA Negeri 2

0 0 1

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 POKOK BAHASAN INTERNET PADA MATA PELAJARAN TIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA N 6 PURWOREJO.

1 0 119

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15