Esimasi Pembiayaan Meningkatnya pengetahuan tentang kebijakan pendidikan.

55 sama dalam menyukseskan inisiaif. Sebagai hasilnya, idak ada penolakan besar yang dilaporkan sejak kelompok pertama guru dipindah-tugaskan.

F. Esimasi Pembiayaan

Selama pelaksanaan inisiaif, Kabupaten Luwu Utara telah mengalokasikan dana sebesar Rp 148 juta pada Tahun 2012 dan Rp 160 juta pada Tahun 2013 yang dicairkan kepada dinas pendidikan kabupaten dan badan perencanaan pembangunan daerah untuk kegiatan sosialisasi dan penyadaran masyarakat mengenai kebijakan baru. Selain itu, pemerintah daerah juga telah memberikan Rp 24 juta kepada Fakta untuk mengumpulkan masukan mengenai inisiaif melalui serangkaian diskusi publik. Pemerintah daerah juga telah memberikan Rp 110 juta kepada Ikatan Guru Indonesia untuk mendukung pengembangan profesi guru. Setelah peraturan daerah dikeluarkan dan pedoman pelaksanaannya diinalisasi, pemerintah mengalokasikan Rp 35 juta dalam anggaran pendidikannya untuk membayar relokasi guru. Pemerintah kabupaten juga menyisihkan Rp 600 juta untuk membangun rumah-rumah baru sebagai insenif untuk pemindahtugasan guru ke daerah-daerah terpencil. Untuk memasikan keberlanjutan inisiaif maka Luwu Utara menyerahkan kontrak senilai Rp 18 juta kepada LSM lokal Lembaga Pelaihan dan Konsultasi Inovasi Pendidikan LPKIPI untuk melaih staf dinas pendidikan kabupaten di bidang pengumpulan, veriikasi dan analisis data. Selain itu, pemerintah akan mendanai kelompok masyarakat FAKTA senilai Rp 50 juta 5.000 untuk mengadakan survei kepuasan di antara guru-guru. Ibu Indah Putri Indriani Wakil Bupai Luwu Utara Telp. 0811 427903 Email: indahlutragmail.com 56 Salah satu tantangan terbesar sekolah di Kabupaten Bulukumba untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal SPM pendidikan dan pencapaian delapan Standar Nasional Pendidikan SNP adalah keterbatasan anggaran. Meskipun sekolah sudah menerima Bantuan Operasional Sekolah dari Pemerintah Pusat dan dana pendamping pendidikan grais dari provinsi, dana tersebut idak cukup untuk membiayai kegiatan operasional sekolah. Tahun 2012, SD dan SMP di Bulukumba kekurangan dana sebesar 11,6 milyar rupiah. Melalui bantuan teknis Kinerja USAID yang mendorong kemitraan pemerintah dan masyarakat, Bulukumba berhasil menghitung kebutuhan riil operasional sekolah berdasarkan indicator SPM. Kerjasama muli- stakeholder muli-pemangku kepeningan ini juga mampu mendorong pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk menganggarkan tambahan dana operasional sekolah sebesar 23 milyar rupiah pada Tahun 2013. 4.2.2 Penuhi SPM : Bantu Sekolah Atasi Kekurangan Dana di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan 57

A. Situasi Sebelum Intervensi