36
Berdasarkan  hasil  survei,  penyebab  utama  putus  sekolah  adalah:  masalah ekonomi, pengaruh lingkungan pergaulan serta situasi sekolah. Penyebab
putus sekolah bagi anak laki-laki akibat lebih disebabkan membantu kehidupan ekonomi  keluarga  dan  sebagian  kecil  karena  faktor  lingkungan  pergaulan.
Sementara hampir semua anak perempuan yang putus sekolah disebabkan oleh kesulitan ekonomi dan kurangnya dukungan orang tua untuk melanjutkan
sekolah.  Sementara putus sekolah akibat situasi sekolah sangat kecil sekali.
Menyikapi hasil temuan tersebut, pada tanggal 2 Mei 2012 diselenggarakan sebuah pertemuan besar dengan tajuk Ikrar  Pencanangan Gerakan Sumikolah.
Ikrar  tersebut dibacakan langsung oleh Bupai dan Ketua DPRD, disaksik an oleh Wakil   Bupai,  Muspida Musyawarah Pimpinan Daerah, perwakilan dari dunia
usaha, orang tua murid, guru, murid dan Organisasi  Masyarakat Sipil.  Hal ini menunjukkan pimpinan daerah dan stakeholders  terkait memiliki komitmen
bersama yang kuat untuk penanganan anak putus sekolah di Kabupaten Minahasa Utara.
Gerakan Sumikolah sejalan dengan Program Nasional yaitu Wajib Belajar Wajar sembilan tahun yang   dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dijamin oleh UU No. 202004 tentang Sisim Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor  47 Tahun  2008 tentang Wajib Belajar.
B.   Langkah-langkah Pelaksanaan
Berikut beberapa langkah yang diambil dalam pelaksanaan Program Sumikolah di Kabupaten Minahasa Utara selama tahun 2011-2013.
1.  Pendataan Pendidikan
Pendataan ini melengkapi pendataan reguler oleh Dinas Pendidikan, Pemuda
dan  Olah  Raga  Dikpora.  Umumnya Dikpora melakukan pendataan
berdasarkan  laporan  ruin  sekolah, sedangkan pendataan dalam Program
Sumikolah dilakukan melalui survei langsung ke masyarakat. Pendataan ini
melalui  kolaborasi  antara  Dinas  Dikpora,  OMS,  dan  Dewan  Pendidikan
Kabupaten Minahasa Utara. Dalam proses ini, selain dilakukan ideniikasi dan veriikasi anak putus sekolah juga dilakukan upaya penyadar an kepada
orang tua dan anak akan peningnya sekolah.
37
2.  Membangun Komitmen Pimpinan Daerah
Membangun komitmen pimpinan daerah merupakan langkah utama dalam    pengelolaan  Program  Sumikolah.  Hasil  pendataan  pendidikan
dijadikan bahan untuk meyakinkan pimpinan daerah untuk berkomitmen menanganinya. Langkah ini kemudian dituangkan melalui pembacaan  Ikrar
Gerakan Sumikolah oleh Bupai dan ketua DPRD. Dalam kegiatan ini juga
hadir   berbagai pihak, seperi: Muspida Musyawarah Pimpinan Dae-rah perwakilan    dunia  usaha,  orang  tua  murid,  guru,  murid  dan  Organisasi
Masyarakat Sipil.
3.  Membangun  Komitmen  Orang  Tua,  Anak  Putus  Sekolah,  dan  Pihak Sekolah
Dalam rangka membangun komitmen orangtua, anak putus sekolah, pihak sekolah,  dan  pemerintah  desa,  sebuah  Tim  yang  terdiri  dari  staf  Dinas
Dikpora, UPTD dan OMS melakukan kunjungan ke rumah anak-anak putus sekolah. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan pendekatan pada
keluarga atau orang tuawali anak putus sekolah dan memberikan moivasi bagi anak untuk kembali bersekolah. Dalam kunjungan rumah tersebut,
Tim didampingi oleh pemerintah desa setempat dan bersama-sama anak dan orang tuawalinya mendiskusikan penyebab anak putus sekolah serta
mencari solusi agar anak dapat kembali bersekolah. Meskipun pendekatan tersebut bersifat kekeluargaan namun juga dilakukan proses yang sedikit
formal  yaitu  membuat  surat  kesepakatan  bersama  untuk  anak  kembali bersekolah dan ditandatangani oleh orang tua, kepala sekolah, dan Kepala
DesaLurah. Pembiayaan utama langkah ini adalah biaya transportasi im ke rumah-rumah lokasi anak putus sekolah.
4.  Membangun Komitmen Pihak Swasta dan Masyarakat