Pembentukan Tim Kerja Daerah Penguatan Peran sekolah

29

1. Pembentukan Kebijakan Daerah Satu langkah strategis yang

dilakukan dalam penanganan anak putus sekolah adalah membangun komitmen pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk bersama- sama menanganinya. Upaya tersebut di lakukan dengan cara pembentukan Peraturan Walikota tentang Pedoman Umum Program Penanggulangan Anak Usia Sekolah Putus Sekolah dan Surat Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dikpora Kota Bitung untuk teknis pelaksanaanya. Langkah ini mutlak dilakukan jika akan mendorong gerakan yang lebih masif dan didukung oleh Komponen masyarakat secara lebih luas.

2. Pembentukan Tim Kerja Daerah

Dalam inovasi yang dikembangkan, Tim Kerja Pendidikan terdiri dari dua bentuk, yaitu TPPK Tim Pengembangan Pendidikan Kecamatan dan BKR Bina Keluarga Remaja. Kedua im tersebut saling terkait dan memiliki tujuan yang sama, yaitu mengurangi anak putus sekolah. TPPK bekerja dengan melibatkan para pihak pada ingkat kecamatan sementara BKR pada lingkup kelurahan. TPPK dibentuk melalui SK Kepala Dinas dimana didalamnya terdiri dari unsur- unsur: UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan, pengawas sekolah, kepala sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pers dan pengusaha. Tugas utama im ini adalah mendukung pemerintah daerah dalam pengembangan pendidikan, salah satu yang utama adalah penanganan anak putus sekolah. Penanganan langsung kepada keluarga yang memiliki anak putus sekolah dikelola oleh BKR Bina Keluarga Remaja. Tim ini terdiri dari kader- kader remaja serta didukung oleh lurah, kepala lingkungan dan ketua rukun tetangga. Tugas utama im ini adalah mem-berikan konsultasi dan pembinaan pada anak putus sekolah dan orang tua anak ber-sangkutan, utamanya terfokus pada masalah mental-sosial yang menjadi penyebab uta- ma putus sekolah. Melalui dukungan BASICS Responsive Iniiaive, Dikpora dan BKKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana membentuk dan mengembangkan BKR pada kelurahan-kelurahan kantong anak putus sekolah pada dua kecamatan di Kota Bitung. 30

3. Penguatan Peran sekolah

Peran sekolah yang menjadi fokus perhaian melalui dukungan BRI adalah: pendataan, penyelenggaraan kurikulum pendidikan dan manajemen berbasis sekolah. Pendataan yang dilakukan bukan semata pendataan ruin yang dilakukan sekolah, tapi fokus pada anak putus sekolah dan penyebabnya. Proses ini dimandatkan pada TPPK dan sekolah. Proses penangannya dapat menjadi bagian rencana kerja TPPK maupun sekolah. Sementara itu, penguatan sekolah secara khusus juga dilakukan pada sisi kurikulum dan manajemen. Pelaihan dan pertemuan bagi kepala sekolah, guru dan juga komite sekolah guru dalam memahami, menyusun dan menerapakan MBS dan KTSP menjadi perhaian yang didukung. Dua hal tersebut merupakan bagian dari indikator SPM Pendidikan Dasar. Kemajuan atas manajemen dan kurikulum tersebut diyakini akan berkontribusi menekan potensi anak putus sekolah dan menjadi daya tarik bagi anak putus sekolah untuk kembali ke sekolah.

4. Penguatan Tim Kerja Pendidian TPPK dan BKR