Situasi Sebelum Intervensi Strategi Implementasi

57

A. Situasi Sebelum Intervensi

Meskipun Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Bantuan Operasional Sekolah BOS sejak lama, banyak survei menunjukkan bahwa dana tersebut idak cukup untuk membiayai operasional sekolah, terutama jika dikaitkan dengan upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal SPM dan Standar Nasional Pendidikan SNP. Situasi ini diperparah dengan adanya kebijakan pendidikan grais tanpa dukungan dana yang idak memungkinkan sekolah memungut iuran dari orangtua siswa. Meskipun banyak pemerintah daerah yang ingin memenuhi kesenjangan dana tersebut, mereka idak mengetahui secara pasi berapa jumlah dan cara menghitung dana yang diperlukan untuk menutup kebutuhan operasional sekolah. Di Kabupaten Bulukumba, minimnya dana BOS dan dana bantuan program pendidikan grais telah menghambat sekolah untuk memenuhi indikator standar pelayanan pendidikan, terutama yang berkaitan dengan penyediaan bahan untuk kegiatan belajar, seperi buku teks dan alat peraga. Selain itu, sekolah juga idak memiliki anggaran yang cukup untuk mengirimkan guru mengikui berbagai pelaihan dan pengembangan kompetensi guru. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bulukumba bermitra dengan Kinerja USAID untuk menghitung kesenjangan dana operasional SDMI dan SMPMTS dan mengatasi tantangan inansial tersebut melalui program Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar.

B. Strategi Implementasi

Sejak Tahun 2011, Kinerja USAID melalui mitra LSM lokalnya LPKIPI Lembaga Pelaihan dan Konsultan Inovasi Pendidikan Indonesia memberikan bantuan teknis kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba untuk menghitung kekurangan anggaran operasional sekolah. Pada saat yang sama, Kinerja membantu meningkatkan kapasitas masyarakat agar mereka mampu berparisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan 58 program pendidikan pemerintah. Keterlibatan masyarakat ini dilakukan melalui forum muli- pemangku kepeningan FMS yang terdiri dari berbagai unsur, seperi tokoh masyarakat, komite sekolah, lembaga swadaya masyarakat, dinas pendidikan dan jurnalis warga sebagai media alternaif untuk mendorong perbaikan pelayanan publik. Forum masyarakat ini bekerjasama dengan dinas pendidikan dalam seiap kegiatan BOSP, mulai dari sosialisasi, penghitungan kebutuhan anggaran operasional hingga advokasi peraturan Bupai dan anggaran kepada DPRD. Langkah yang diambil untuk memenuhi biaya operasional sekolah adalah:

1. Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi.