53
1. Meningkatnya kesejahteraan. Guru yang memenuhi persyaratan
jam bekerja standar dapat menjaga seriikasi mereka dan menerima honor
tambahan atas prestasi yang mereka capai. Selain itu, Pemerintah Luwu Utara
memberikan insenif bulanan kepada guru-guru yang dipindah-tugaskan ke
daerah-daerah terpencil.
2. Meningkatnya pengetahuan tentang kebijakan pendidikan.
Guru dapat terlibat dalam proses pengambilan kebijakan karena pemerintah daerah transparan dan inklusif dalam mendesain inisiaif.
Manfaat bagi Sekolah: 1. Sekolah dapat sepenuhnya melaksanakan kurikulum dengan guru-guru
yang kompeten di semua kelas. 2. Sekolah di kabupaten mempunyai kapasitas yang lebih baik untuk mencapai
standar pelayanan yang dimandatkan secara nasional sehubungan dengan jumlah pertemuan sesi belajar-mengajar minimum.
Manfaat bagi Masyarakat dan Siswa: 1. Pelayanan pendidikan berkualitas lebih mudah diperoleh oleh masyarakat
yang lebih luas. 2.
Melalui forum lintas pemangku kepeningan, lebih banyak warga masyarakat yang dapat menyuarakan keprihainan mereka dan melakukan
peranan pengawasan.
D. Pembelajaran
Inisiaif ini inspiraif bagi kabupaten-kabupaten lain yang telah melakukan kalkulasi distribusi guru tetapi masih harus berjuang untuk benar-benar
mengoperasionalisasi dan sepunuhnya melaksanakan perubahan. Sejumlah pembelajaran yang dapat dipeik dari segi non-teknis pelaksanaan antara lain
adalah: 1. Komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan program distribusi guru
membutuhkan simulus, perhaian dan seringkali bantuan teknis dari aktor- aktor eksternal seperi masyarakat sipil.
54
2. Juga
dibutuhkan media
independen yang melaluinya masyarakat dapat
menyampaikan keprihainannya dan melaksanakan peranan
pengawasan publik.
3. Pengelolaan data distribusi guru membutuhkan perhaian lebih lanjut karena proses memvalidasi jumlah
guru membutuhkan investasi waktu yang signiikan dalam konteks Indonesia negara-negara lain dengan sistem pengumpulan dan pemeriksaan data
yang lebih maju mungkin idak menghadapi masalah yang sama. Data harus terus diperbaharui secara teratur untuk menjaga kualitasnya.
4. Dukungan poliik dari badan legislaif pening untuk menjamin tersedianya
sumber daya anggaran dan regulasi pendukung.
E. Rekomendasi
Kunci keberhasilan program ini adalah komunikasi dua arah yang efekif antara pemerintah daerah dan masyarakat. Rekomendasi untuk memasikan adanya
komunikasi yang efekif ini adalah sebagai berikut: 1.
Seiap kegiatan yang diprakarsai oleh pemerintah daerah perlu melibatkan warga masyarakat.
2. Berikan dukungan untuk pelembagaan parisipasi publik.
3. Pemerintah daerah perlu mendukung penerbitan dan pertukaran informasi secara transparan membuka akses ke informasi publik. Minimalkan
“poliisasi pendidikan” melalui prosedur pengambilan kebijakan yang berbasis buki dan transparan.
Inisiaif sebelumnya untuk melaksanakan distribusi guru proporsional di Indonesia idak berhasil karena kurangnya kesadaran dan dukungan publik,
poliisisasi pengambilan keputusan mengenai distribusi guru, dan kurangnya desakan untuk melakukan perubahan. Luwu Utara merasa bahwa, dengan
mendukung parisipasi publik seluas mungkin, pemerintah Luwu Utara dapat mencapai hasil maksimal karena para pemangku kepeningan terkait
guru, orangtua, murid, sekolah dan pemerintah daerah memahami pokok persoalannya, berkomitmen untuk mengatasi keidakhadiran guru dan bekerja
55
sama dalam menyukseskan inisiaif. Sebagai hasilnya, idak ada penolakan besar yang
dilaporkan sejak kelompok pertama guru dipindah-tugaskan.
F. Esimasi Pembiayaan