31
C. Dampak dan Perubahan
Sejumlah dampak dan perubahan yang dihasilkan oleh keberadaan
Program Basekolah di Kota Bitung adalah sebagaii berikut:
1. Terbitnya Kebijakan Daerah Kebijakan terkait dengan
pengentasan anak putus sekolah di Kota Bitung adalah Peraturan
Walikota Bitung Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Program Penanggulangan Anak Usia Sekolah Putus Sekolah. Dalam peraturan walikota
tersebut memuat upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam pendataan anak putus sekolah, im kerja yang menangani anak putus sekolah di
ingkat kecamatan dan kelurahan, tahapan-tahapan yang disarankan untuk dilakukan serta sumber pendanaan utama yang mendukung APBD dan
APBN.
Selain itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bitung juga menuangkan kebijakannya terkait dengan Tim TPPK dan kebijakan terkait petunjuk teknis bantuan
siswa anak putus sekolah retrieval. Kebijakan tersebut dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Dinas Pendi-dikan, Pemuda dan Olahraga Kota
Bitung tentang pembentukan Tim Pengembangan Pendidikan Kecamatan TPPK Kota Bitung, periode Tahun 2012-2015 bagi seluruh kecamatan di
Kota Bitung.
2. Peningkatan Kapasitas Sekolah
Peningkatan kapasitas sekolah terkait dengan penerapan KTSP, MBS dan pendataan didukung oleh BRI selama periode Tahun 2011-2012. Hampir
seluruh sekolah ingkat pendidikan dasar terlibat dalam peningkatan kapasitas tersebut. Untuk KTSP dan MBS, hal ini dapat dilihat kemajuannya
pada tabel di bawah. Dari tabel tersebut menggambarkan bahwa upaya dengan melakukan pendekatan secara langsung dalam meningkatkan
pemahaman, langsung menyusun dan berupaya konsisten menerapkan KTSP dan MBS berkontribusi mencapai target nasional indikator SPM
pendidikan dasar sebelum Tahun 2014.
32
No Indikator SPM Pendidikan Dasar
Target Nasional
2014 Perkembangan
Tahun 2010
2011 2012
1 Satuan pendidikan menerapkan
kurikulum ingkat satuan pendidikan KTSP sesuai ketentuan yang
berlaku; 100
9,9 60
100
2 Seiap
satuan pendidikan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah MBS.
100 20
90 100
Sumber : Dinas Dikpora Kota Bitung, 2012
3. Peningkatan Alokasi Anggaran
Komitmen pemerintah daerah dapat dilihat dari pernyataan, kebijakan dan alokasi anggaran yang dibuat. Pernyataan DPRD dan Walikota untuk
menekan anak putus sekolah menjadi satu statemen yang mendorong gerakan moral di Kota Bitung, hal ini diperkuat dengan kebijakan melalui
peraturan walikota. Peraturan Walikota Bitung mengikat berbagai instansi untuk mendukungnya. Salah satu implikasinya adalah komitmen
pendanaan.
Meskipun seiap tahun dana pendidikan Kota Bitung cukup inggi, namun idak secara khusus menangani persoalan anak putus sekolah. Misalnya,
pada APBD Tahun 2012, alokasi dana untuk sektor pendidikan dianggarkan 28,84 dari total APBD namun idak ada alokasi anggaran untuk menangani
anak putus sekolah.
Kemajuannya pada APBD Tahun 2013 telah dilokasikan dana khusus untuk penanganan anak putus sekolah sebesar Rp. 980 juta. Total dana tersebut
khusus diarahkan untuk penanganan anak putus sekolah, termasuk untuk mendukung TPPK dan beasiswa anak putus sekolah dari keluarga miskin
yang kembali kesekolah.
4. Pelembagaan Tim Kerja Pendidikan di kelurahan dan kecamatan