Pengantar Hak Azasi Manusia di Indonesia

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 63

A. Pengantar

Pada bagian pertama pembelajaran topik 1 peserta didik telah belajar mengenai pengertian HAM dan praktik HAM di Indonesia serta pembahasan secara umum mengenai HAM menurut Alkitab. Penjelasan yang lebih rinci dari perspektif iman Kristen akan dibahas pada pelajaran ini dan pelajaran berikutnya. Pada pembahasan topik kedua peserta didik dibimbing untuk mendalami praktik HAM di Indonesia termasuk berbagai pelanggaran HAM yang terjadi. Pada topik pertama telah dibahas bahwa bangsa Indonesia mengalami masa-masa yang cukup pahit dan kelam di bidang HAM. Penjajahan selama berabad-abad dan pemerintahan yang otoriter menyebabkan bangsa Indonesia terpuruk dalam penindasan HAM. Kelamnya praktik HAM di Indonesia perlu dipelajari oleh generasi muda Kristen, sehingga mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang sama yang dilakukan oleh para pendahulunya. Tanggung jawab sebagai remaja Kristen hendaknya memperoleh porsi yang cukup untuk dibelajarkan. Menghindari tumpang tindih materi dengan mata pelajaran PPKn maka pemaparan lebih diarahkan pada ajaran iman Kristen, yaitu bagaimana remaja Kristen belajar untuk menjadi pelaku HAM, menerima dan menghargai sesamanya sebagai manusia bermartabat dan makhluk mulia ciptaan Allah.

B. Hak Azasi Manusia di Indonesia

Indonesia dibentuk sebagai sebuah negara yang demokratis. Hak asasi manusia diakui seperti yang tersirat dalam rumusan Pancasila. Sila kedua, “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sebenarnya sudah mencakup ayat-ayat yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang tertulis dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Namun sekadar pernyataan bahwa negara Indonesia yang berdiri di atas dasar negara Pancasila dan dipandu oleh UUD 1945 tidak dengan sendirinya menjamin perwujudan hak asasi manusia. HAM tidak dapat terwujud secara otomatis namun melalui sebuah proses yang panjang dalam pembelajaran, pembiasaan, serta penghayatan. “Laporan Tahunan Tentang Praktek Hak Asasi Manusia – 2008” yang dikeluarkan oleh Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Perburuhan, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, menyatakan: 64 Buku Guru Kelas XII SMASMK Kebebasan dasar telah berkembang sejak 1999, dan sepanjang tahun ini pemerintah telah mengambil langkah berarti dalam memajukan hak-hak asasi manusia dan memperkuat demokrasi termasuk: sidang peradilan terbuka dan putusan hukum terhadap 13 anggota marinir sehubungan dengan peristiwa bentrokan Mei 2007 di Alastlogo; beberapa penuntutan terhadap pejabat tinggi atas dakwaan korupsi; pengakuan dan penerimaan Presiden Yudhoyono terhadap kesimpulan dan rekomendasi dari Komisi Kebenaran dan Persahabatan Indonesia Timor-Leste bahwa aparat keamanan Indonesia secara kelembagaan bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia di tahun 1999 dan harus menjalani pelatihan peningkatan hak asasi manusia; dan Mahkamah Agung memperkuat putusan hukuman 20 tahun penjara terhadap Pollycarpus Budihari Priyanto atas pembunuhan Munir Said halib pada tahun 2004. Upaya mewujudkan HAM di sebuah negara tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Laporan di atas jelas menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dijalankan oleh bangsa Indonesia, supaya benar-benar dapat menunjukkan kerinduan kita akan sebuah negara dan bangsa yang benar-benar menjunjung tinggi HAM sesuai dengan apa yang dirumuskan pada Pancasila dan UUD 1945.

C. Pergulatan Bangsa Indonesia di Bidang Hak Asasi Manusia