Pengertian Multikulturalisme KelasXII AgamaKristen BG www.divapendidikan.com

112 Buku Guru Kelas XII SMASMK

B. Pengertian Multikulturalisme

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai deinisi Multikulturalisme: • Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan. • Multikulturalisme merupakan suatu gagasan untuk mengatur keberagaman dengan prinsip-prinsip dasar pengakuan akan keberagaman itu sendiri. Gagasan ini menyangkut pengaturan relasi antara kelompok mayoritas dan minoritas, keberadaan kelompok imigran masyarakat adat dan lain- lain Taylor. • Parsudi Suparlan mengungkapkan bahwa multikulturalisme adalah adanya politik universalisme yang menekankan harga diri kulturalisme sebagai sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan semua manusia, serta hak akan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun sosial. • Multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik Azyumardi Azra, 2007. Menurut Lawrence Blum, multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain. Berbagai deinisi terse- but diambil dari: http:id.shvoong.comsocial-scienceseducation2203877- pengertian-multikulturalixzz2CGSbdgUo, http:mohkusnarto.wordpress. commasyarakat-multikulturalisme, www.wikipedia.org. Mengacu pada beberapa pendapat tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa multikulturalisme mencakup: gagasan, cara pandang, kebijakan, sikap dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang masyarakatnya beragam dari segi etnis, budaya, agama, kelas sosial, gaya hidup dan sebagainya. Dalam kepelbagaian itu, masyarakat mengembangkan semangat kebangsaan dan mempertahankan keberagaman sebagai suatu kekayaan dan anugerah Allah. Dalam cakupan pandangan ini ada penerimaan terhadap realitas keagamaan yang pluralis dan multikultural yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 113 Suparlan mengutip Taylor yang mengatakan bahwa ide multikulturalisme merupakan suatu gagasan untuk mengatur keberagaman dengan prinsip- prinsip dasar pengakuan akan keberagaman itu sendiri. Gagasan ini menyangkut pengaturan relasi antara kelompok mayoritas dan minoritas, keberadaan kelompok imigran masyarakat adat dan lain-lain. Selanjutnya dikatakan bahwa multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Oleh karena itu, konsep multikulturalisme tidaklah dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman menyangkut suku, kebangsaan atau kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat majemuk. Lebih jauh dari itu, multikulturalisme menekankan kebudayaan dalam kesederajatan. Berkaitan dengan konlik sosial, multikulturalisme merupakan paradigma baru dalam upaya merajut kembali hubungan antarmanusia yang belakangan selalu hidup dalam suasana penuh konlik. Melalui multikulturalisme masyarakat diajak untuk menjunjung tinggi toleransi, kerukunan dan perdamaian bukan konlik atau kekerasan dalam arus perubahan sosial. Paradigma multikulturalisme diharapkan menjadi salah satu solusi bagi konlik sosial yang sering kali terjadi pada masa kini. Dengan demikian, inti multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnis, gender, bahasa, ataupun agama. Adapun fokus multikulturalisme terletak pada pemahaman akan hidup penuh dengan perbedaan sosial budaya, baik secara individual maupun kelompok dan masyarakat. Dalam hal ini individu dilihat sebagai releksi dari kesatuan sosial dan budaya. Multikulturalisme mengulas berbagai permasalahan yang tidak hanya menyangkut perbedaan budaya tetapi juga mengandung ideologi, politik, demokrasi, penegakan hukum, keadilan, kesempatan kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komunitas golongan minoritas dan prinsip-prinsip etika Parsudi Suparlan, 2002

C. Masyarakat Multikultur