Penilaian Penutup KelasXII AgamaKristen BG www.divapendidikan.com

226 Buku Guru Kelas XII SMASMK Dalam liturgi sejumlah gereja ada kalanya kita menemukan salah satu bagian ketika jemaat saling mengucapkan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” setelah pemberitaan pengampunan dosa. Mengapa mereka melakukan hal ini? Apakah makna yang ada di balik tindakan ini? Pemberian salam dan pengucapan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” adalah sebuah tindakan yang menggambarkan hasil pendamaian yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus bagi manusia. Setelah kita menerima berita pengampunan dan pendamaian dari Tuhan, hubungan kita dengan sesama kita pun dipulihkan kembali. Oleh karena itulah kita saling mengucapkan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu”. Ucapan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” juga mengandung doa dan pengharapan bahwa kita dan sesama orang percaya boleh ikut serta di dalam karya pendamaian yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Oleh karena itulah, dalam Kolose 3:15 dikatakan: “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.” Apakah arti kata-kata ini? Pertama, Kristus telah memperdamaikan kita dengan sesama. Oleh karena dosa, kita hidup dalam permusuhan dengan sesama kita. Dosa telah membuat kita hidup egois, mementingkan diri sendiri dan tidak peduli akan orang lain. Berikutnya, dengan pendamaian-Nya, Kristus mengajarkan agar kita hidup dalam satu tubuh yang disebut gereja. Inilah panggilan kita sebagai gereja Tuhan. Gereja diharapkan oleh Tuhannya untuk hidup dalam kesatuan. Sayangnya, gereja justru seringkali hidup dalam perpecahan. Oleh sebab itulah, Kolose 3:15 mengingatkan agar kita terus hidup dalam satu tubuh, sehingga sebagai gereja kita dapat terus menjadi saksi bagi damai sejahtera Yesus Kristus.

D. Penilaian

Penilaian diberikan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik menyatakan pemahaman yang dimilikinya tentang damai sejahtera seperti yang diajarkan dalam Alkitab dan mempraktikkannya dalam hidup sehari- hari. 1. Menurut kamu apakah arti “syalom” atau “damai sejahtera” dalam hidup kita? Adakah perubahan dalam pemahaman kamu sebelum dan sesudah mempelajari bahan pelajaran ini? Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 227 2. Dalam cara apakah “damai sejahtera” dapat hilang dalam hidup manusia? Apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki “damai sejahtera”? 3. Apabila kamu mengucapkan “syalom” kepada sesamamu, tanggung jawab apakah yang ada pada pihakmu untuk memastikan bahwa teman yang kamu sapa itu benar-benar dapat merasakan “damai sejahtera” yang penuh? 4. Dalam cara apakah kamu dan teman-temanmu di kelas dapat ikut terlibat dalam menghadirkan “damai sejahtera” kepada orang-orang yang hidup di sekitar kalian? 5. Bandingkan kegiatan yang dilakukan oleh gerejamu itu dengan “Doa Orang Lapar” yang kamu baca pada awal bahan pelajaran ini

F. Penutup

Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama menyanyikan lagu dari Nyanyian Ke me nangan Iman, No. 178:1 dapat juga dinyanyikan dengan lagu Nyanyi kanlah Kidung Baru, No. 196:1, ”Kuberoleh Berkat”, dan ditutup dengan doa syafaat yang disusun oleh Dewan Gereja-gereja se-dunia dalam rangka Dasawarsa Mengatasi Kekerasan, tahun 2009. Damai yang Padaku Damai yang padaku tak dib’rikan dunia, Tak dapat diambilnya pun. Meski susah tempuh, takutku tidaklah, Kar’na damai Tuhanku turun. Ref. Damai yang dib’ri-Nya sangat besar; Damai yang dijadikan hati gemar. Tuhan beserta aku s’panjang jalanan; Yesuslah saja kuharapkan. 228 Buku Guru Kelas XII SMASMK Doa Penutup Doa dari Jamaika Jagalah agar gerejamu tetap bebas, ya Tuhan, agar ia boleh menjadi saluran agar lewat Dia mengalirlah keadilan dan perdamaian, integritas dan keutuhan, keselarasan dan niat baik kepada mereka yang tidak punya apa-apa dan yang putus asa, agar kiranya Kerajaan-Mu boleh datang dalam segala kepenuhannya dengan kehidupan dan sejahtera dan perdamaian, melalui Yesus Kristus Tuhan kami sumber tidak dikenal, dikirim oleh Pdt. John Carden Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 229 Bab 12 Kabar Baik di Tengah Kehidupan Bangsa dan Negara Bahan Alkitab: Mazmur 137; Nehemia 2:1-20 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI-1 Menghayati dan mengamalkan aja- ran agama yang dianutnya 1.4 Menghayati perannya sebagai pembawa damai sejahtera dalam kehidu- pan sehari-hari. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, res- ponsif dan pro-aktif dan menun- jukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri se- bagai cerminan bangsa dalam per- gaulan dunia 2.4 Mengembangkan perilaku sebagai pem- bawa damai sejahtera dalam kehidupan sehari- hari. 230 Buku Guru Kelas XII SMASMK Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI-3 Memahami, menerapkan, menga- nalisis dan mengevaluasi penge- tahuan faktual, konseptual, prose- dural, dan metakognitif berdasar- kan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebang- saan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pe- ngetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk mem- ecahkan masalah 3.4 Menguraikan perannya sebagai pembawa damai sejahtera dalam kehidu- pan sehari-hari selaku murid Kristus. KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.4 Proaktif sebagai pem- bawa damai sejahtera selaku murid Kristus. Indikator: • Menjelaskan pentingnya peranan pemimpin terhadap kesejahteraan mereka yang dipimpinnya. • Menjelaskan pentingnya membawa pesan damai sejahtera kepada orang- orang di lingkungannya. • Membuat komitmen secara pribadi danatau bersama gereja untuk ikut serta mengatasi krisis kehidupan bangsa dan negara untuk orang-orang di lingkungannya. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 231

A. Pengantar